Kapal Cantika 77 Terbakar

Kapal Cantika 77 Terbakar, DPD PIKI NTT Gelar Diskusi Publik Secara Akademik

Menurut Prof Umbu kejadian tersebut dapat disebut sebagai sebuah kecelakaan tanpa direncanakan. Tetapi juga bisa disebut sebagai tragedi kemanusiaan

Penulis: Ray Rebon | Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/RAY REBON
DISKUSI - Ketua DPD PIKI NTT, Alexander Ena bersama Ketua Pertimbangan Daerah PIKI NTT dan Ketua Dewan Pakar PIKI NTT saat berdiskusi terkait kasus kebakaran Kapal Cantika 77 tujuan Kupang-Alor beberapa waktu lalu 

Ia memberi contoh, bagi calon penumpang apabila melihat kapal tersebut sudah terisi penuh, jangan memaksakan diri untuk menggunakan kapal tersebut.

Tetapi masih ada jadwal kapal lain yang masih bisa digunakan. Perilaku inilah yang harus dirubah. 

Baca juga: Kapal Cantika 77 Terbakar, Nakhoda dan ABK KFC Cantika Express 77 Tanggungjawab Secara Hukum

Sementara itu, Ketua Dewan Pakar PIKI NTT Ogy Kolo menambahkan pihaknya turut berbelasungkawa atas tragedi kemanusiaan tersebut dan semoga keluarga yang ditinggalkan mendapat kekuatan.

Ia menyampaikan yang selenggarakan kegiatan tersebut merupakan DPD PIKI NTT yang baru. Dimana kegiatan ini merupakan konsolidasi organisasi.

Sebagai organisasi kemasyarakatan, PIKI NTT harus selalu mendekatkan diri dengan permasalahan ditengah masyarakat. Dimana dengan peristiwa kemanusiaan ini, PIKI NTT akan bersinergi dengan pihak-pihak terkait untuk mengkaji tragedi kemanusiaan ini.

"Kami jujur mungkin sejauh ini tidak terlibat dalam proses evakuasi dan lainnya karena karakter organisasi berbeda. Namun banyak diantara kami yang selalu berikan dukungan secara penuh," ujarnya

Kesempatan yang sama,Drs. Alexander Ena mengungkapkan diskusi ini dihadiri oleh kaum intelektual, sehingga semua bentuk pikirannya yang digaungkan dalam diskusi tersebut tidak hanya memberikan kritikannya, tapi juga analitis dan konstruktif.

Baca juga: Kapal Cantika 77 Terbakar, 20 Alih Waris Korban Terima Santunan dari Jasa Raharja 

"Dalam diskusi ini, kami tidak ingin mencari pihak yang salah maupun pihak yang benar dalam peristiwa kemanusiaan itu," jelasnya

Sebagai lembaga intelektual, PIKI NTT ingin memberikan kontribusi bagi pemerintah dan masyarakat. Karena konsekuensi dari daerah kepulauan, perhubungan laut merupakan suatu kebutuhan yang mutlak. Dimana kata dia kebutuhan mutlak itu ialah kebutuhan publik.

Ia menegaskan apabila selama ini pemerintah selalu berorientasi membangun infrastruktur di darat, maka dengan peristiwa-peristiwa yang serupa, PIKI NTT ingin mengajak pemerintah agar dapat melihat segi keamanan di laut.

Dikatakan Presiden Joko Widodo telah memulai programnya dengan membangun tol laut tingkat nasional. Maka untuk pemerintah provinsi mungkin saat ini harus berpikir apa yang harus dibangun untuk kepentingan masyarakat Kota Kupang maupun warga dari kabupaten di NTT.

Baca juga: Kapal Cantika 77 Terbakar, Operasi SAR Perpanjang Tiga Hari Cari 17 Korban Hilang

Diharapkan pemikiran dari berbagai pakar dalam keahliannya pada diskusi hari ini, dapat menemukan hasil yang baik dan akan dirampungkan dan bukan saja dipublikasikan melainkan hasil diskusi akan diberikan kepada Pemprov NTT maupun pemerintah pusat. Supaya pemerintah pusat dapat melihat NTT sebagai sebuah daerah kepulauan.

"Supaya saat ini maupun kedepan memiliki perubahan-perubahan, dan suatu saat warga NTT dapat menikmati kapal mewah atau kapal besar antar pulau tanpa adanya rasa takut di tengah laut, karena kapalnya bagus dan memadai untuk berpergian antar pulau di NTT," tandasnya.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved