Kota Kupang Terkini
Anggota Dewan Desak Pemkot Kupang Perhatikan Infrastruktur Jalan dan Jembatan di Bello
Sorotan anggota Dewan terutama tertuju pada Jembatan Bello yang berada di RT 3/RW 2. Kondisi jembatan dinilai sangat memprihatinkan
Penulis: Edi Hayong | Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM, KUPANG- Anggota Komisi IV DPRD Kota Kupang, Dance Bistolen,S.Pd mendesak Pemerintah Kota Kupang untuk segera memberi perhatian serius terhadap kondisi infrastruktur jalan, jembatan, dan deker di Kelurahan Bello, Kecamatan Maulafa.
Sorotan itu terutama tertuju pada Jembatan Bello yang berada di RT 3/RW 2. Kondisi jembatan dinilai sangat memprihatinkan.
Lebarnya sempit, sisi jalan mulai berlubang, sementara gorong-gorong yang ada terlalu kecil untuk menampung debit air ketika hujan deras.
Situasi ini kerap menimbulkan banjir tahunan yang merendam rumah-rumah warga, termasuk rumah Bapak Samosir yang sudah menjadi langganan banjir setiap musim hujan.
“Masalah ini bukan sekadar soal infrastruktur rusak, tapi juga soal keselamatan warga. Jembatan dan gorong-gorong yang tidak memadai bisa membahayakan pengguna jalan dan terus merugikan masyarakat setiap tahun,” ujar Dance Bistolen di Kupang, Kamis (18/9/2025).
Baca juga: Kelurahan Bello Kota Kupang Ramaikan HUT ke 80 RI dengan Aneka Perlombaan
Selain jembatan, terdapat pula empat unit deker yang kondisinya dinilai membahayakan.
Deker tersebut sempit, kecil, dan tidak dilengkapi sayap atau pembatas. Situasi ini membuat pengguna jalan, terutama pada malam hari, sangat rawan mengalami kecelakaan.
Keempat deker itu berada di lokasi berikut, depan rumah Nuel Bistolen (RT 08/RW 04, Kel. Bello), depan rumah Agus Takene (RT 08/RW 04), dua unit di area persawahan dekat rumah Abet Nego Tuan.
Ketua RT 008, Renol Tuan, mengakui warganya sudah lama mengeluhkan kondisi ini, namun hingga kini belum ada tindak lanjut yang jelas.
“Kalau hujan deras, air meluap karena gorong-gorong kecil sekali. Rumah warga bisa tergenang sampai berhari-hari. Kami sudah sampaikan ke pemerintah kelurahan dan kecamatan, tapi belum ada perbaikan nyata,” kata Renol.
Baca juga: Petani Kelurahan Bello Ingin Kembalikan Kejayaan Sebagai Sentra Pertanian Kota Kupang NTT
Hal senada disampaikan warga setempat, Yusman Takene, yang menilai kondisi deker sangat berisiko bagi pengguna jalan.
“Kalau malam hari, apalagi saat lampu jalan mati, kendaraan bisa jatuh karena tidak ada pembatas di deker. Ini rawan kecelakaan, apalagi untuk anak-anak sekolah dan pengendara motor,” ujar Yusman.
Dance menekankan, tanpa intervensi nyata dari pemerintah, masalah ini akan terus berulang dan menurunkan kualitas hidup warga.
Karena itu, ia mendesak Pemkot Kupang untuk segera melakukan pelebaran jembatan serta perbaikan deker agar banjir tahunan bisa diminimalkan dan keselamatan warga lebih terjamin.
“Pemkot perlu hadir dengan solusi konkret, bukan hanya tambal-sulam. Infrastruktur di Bello harus menjadi prioritas karena menyangkut akses masyarakat dan keamanan warga sehari-hari,” kata Dance.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.