Kapal Cantika 77 Terbakar
Kapal Cantika 77 Terbakar, DPD PIKI NTT Gelar Diskusi Publik Secara Akademik
Menurut Prof Umbu kejadian tersebut dapat disebut sebagai sebuah kecelakaan tanpa direncanakan. Tetapi juga bisa disebut sebagai tragedi kemanusiaan
Penulis: Ray Rebon | Editor: Edi Hayong
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Inteligensia Kristen atau DPD PIKI NTT menggelar diskusi publik guna mengkaji secara akademik tragedi terbakarnya KM Cantika Express 77 yang belayar dari Kupang menuju Kalabahi Alor..
Diskusi Publik itu menghadirkan Kepala Ombudsman RI Perwakilan NTT, perwakilan KSOP, Perwakilan Polda NTT, Guru Besar, Ahli Hukum, Pendeta dan beberapa undangan lainnya.
Bertempat di Aula UKAW Kupang , Selasa 2 November 2022, suasana diskusi mulai berlangsung dengan para pemateri memaparkan materinya.
Pada kesempatan tersebut, Prof. Ir. Frans Umbu Datta selaku Ketua Pertimbangan Daerah PIKI NTT menyampaikan diskusi publik yang melibatkan berbagai stakeholder, terutama dilingkungan PIKI NTT untuk membahas secara akademik tragedi kemanusiaan yakni terbakarnya KFC Cantika Express 77 yang memakan nyawa manusia.
Menurut Prof Umbu kejadian tersebut dapat disebut sebagai sebuah kecelakaan tanpa direncanakan. Tetapi juga bisa disebut sebagai tragedi kemanusiaan karena manusia sendiri yang lalai dalam meyakinkan agar kejadian ini tidak terjadi.
"Artinya peristiwa ini semestinya preventable atau dapat dicegah sehingga tidak terjadi," katanya
Diskusi ini bagian dari upaya pendalaman sendi-sendi yang terkait dengan akar masalah atau penyebab terjadinya peristiwa kemanusiaan tersebut.
Sekaligus menawarkan potensi solusi dengan memahami pihak-pihak yang dapat bertanggung jawab untuk bekerjasama secara sinergis agar kejadian tersebut tidak terulang lagi.
NTT merupakan sebuah daerah kepulauan, maka secara alamiah rawan terjadinya kejadian-kejadian serupa, apabila manusia selalu lalai dalam meyakinkan kajadian serupa tidak terjadi lagi.
"Inti dari diskusi publik ini berorientasi untuk mencari solusi, tanpa mencaritahu pihak mana yang harus disalahkan. Karena itu bukan tugas kami," ujarnya.
Baca juga: Kapal Cantika 77 Terbakar, Penyidik Polda NTT Tetapkan Nahkoda Kapal Jadi Tersangka
Diskusi publik ini bertujuan mencari dan memberikan berkontribusi akademik sebagai kaum Inteligensi Kristen.
"Kami mau meyakinkan bahwa kaum Inteligensi Kristen pun turut berperan dalam membangun masyarakat NTT yang jauh lebih maju baik dari aspek cara pandang maupun aspek perubahan mentalnya.
"Melihat mentalitas kita saat ini tidak hanya pada pihak penyelenggara dan pemilik moda transportasi, tapi juga pengguna moda transportasi pun turur bertanggung jawab," kata dia lagi.
Ia memberi contoh, bagi calon penumpang apabila melihat kapal tersebut sudah terisi penuh, jangan memaksakan diri untuk menggunakan kapal tersebut.
Tetapi masih ada jadwal kapal lain yang masih bisa digunakan. Perilaku inilah yang harus dirubah.
Baca juga: Kapal Cantika 77 Terbakar, Nakhoda dan ABK KFC Cantika Express 77 Tanggungjawab Secara Hukum
Sementara itu, Ketua Dewan Pakar PIKI NTT Ogy Kolo menambahkan pihaknya turut berbelasungkawa atas tragedi kemanusiaan tersebut dan semoga keluarga yang ditinggalkan mendapat kekuatan.
Ia menyampaikan yang selenggarakan kegiatan tersebut merupakan DPD PIKI NTT yang baru. Dimana kegiatan ini merupakan konsolidasi organisasi.
Sebagai organisasi kemasyarakatan, PIKI NTT harus selalu mendekatkan diri dengan permasalahan ditengah masyarakat. Dimana dengan peristiwa kemanusiaan ini, PIKI NTT akan bersinergi dengan pihak-pihak terkait untuk mengkaji tragedi kemanusiaan ini.
"Kami jujur mungkin sejauh ini tidak terlibat dalam proses evakuasi dan lainnya karena karakter organisasi berbeda. Namun banyak diantara kami yang selalu berikan dukungan secara penuh," ujarnya
Kesempatan yang sama,Drs. Alexander Ena mengungkapkan diskusi ini dihadiri oleh kaum intelektual, sehingga semua bentuk pikirannya yang digaungkan dalam diskusi tersebut tidak hanya memberikan kritikannya, tapi juga analitis dan konstruktif.
Baca juga: Kapal Cantika 77 Terbakar, 20 Alih Waris Korban Terima Santunan dari Jasa Raharja
"Dalam diskusi ini, kami tidak ingin mencari pihak yang salah maupun pihak yang benar dalam peristiwa kemanusiaan itu," jelasnya
Sebagai lembaga intelektual, PIKI NTT ingin memberikan kontribusi bagi pemerintah dan masyarakat. Karena konsekuensi dari daerah kepulauan, perhubungan laut merupakan suatu kebutuhan yang mutlak. Dimana kata dia kebutuhan mutlak itu ialah kebutuhan publik.
Ia menegaskan apabila selama ini pemerintah selalu berorientasi membangun infrastruktur di darat, maka dengan peristiwa-peristiwa yang serupa, PIKI NTT ingin mengajak pemerintah agar dapat melihat segi keamanan di laut.
Dikatakan Presiden Joko Widodo telah memulai programnya dengan membangun tol laut tingkat nasional. Maka untuk pemerintah provinsi mungkin saat ini harus berpikir apa yang harus dibangun untuk kepentingan masyarakat Kota Kupang maupun warga dari kabupaten di NTT.
Baca juga: Kapal Cantika 77 Terbakar, Operasi SAR Perpanjang Tiga Hari Cari 17 Korban Hilang
Diharapkan pemikiran dari berbagai pakar dalam keahliannya pada diskusi hari ini, dapat menemukan hasil yang baik dan akan dirampungkan dan bukan saja dipublikasikan melainkan hasil diskusi akan diberikan kepada Pemprov NTT maupun pemerintah pusat. Supaya pemerintah pusat dapat melihat NTT sebagai sebuah daerah kepulauan.
"Supaya saat ini maupun kedepan memiliki perubahan-perubahan, dan suatu saat warga NTT dapat menikmati kapal mewah atau kapal besar antar pulau tanpa adanya rasa takut di tengah laut, karena kapalnya bagus dan memadai untuk berpergian antar pulau di NTT," tandasnya.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS