Berita Manggarai Timur
Rumah Warga di Kampung Rawuk Tompong Manggarai Timur Terancam Hilang Akibat Abrasi
Kampung Rawuk Tompong Manggarai Timur awalnya jauh dari bibir pantai diperkirakan mencapai 200 meter, namun karena abrasi pantai terus terjadi.
Penulis: Robert Ropo | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo
POS-KUPANG.COM, BORONG - Rumah-rumah warga di Kampung Rawuk Tompong, Desa Nampar Sepang, Kecamatan Sambi Rampas, Kabupaten Manggarai Timur terancam tenggelam atau hilang. Hal ini disebabkan terus terjadi abrasi pantai akibat gelombang air laut yang cukup deras.
Hal ini disampaikan oleh Salahudin bersama sejumlah warga di Kampung Rawuk Tompong, Kabupaten Manggarai Timur lainya kepada POS-KUPANG.COM Kamis 6 Oktober 2022.
Salahudin menuturkan, Kampung Rawuk Tompong Manggarai Timur awalnya jauh dari bibir pantai diperkirakan mencapai 200 meter, namun karena abrasi pantai terus terjadi akibat gelombang air laut cukup deras, kini kampung itu terancam hilang.
Gelombang deras cukup berdampak dan terjadi abrasi besar-besaran sekitar 4 tahun lalu.
Dikatakan Salahudin, akibat terus terjadi abrasi pantai, rumah-rumah warga, fasilitas publik seperti SDK Tompong, rumah ibadah (kapela dan mesjid) di kampung itu terancam hilang.
Selain itu lahan warga dan tanaman pertanian seperti kepala, pisang dan jambu mete milik warga setempat sebagian besar sudah hilang akibat abrasi.
Baca juga: Dinas Koperasi Manggarai Timur Gelar Sosialisasi Keamanan Pangan dan Halal Bagi Pelaku Usaha
"Pokoknya sudah sekitar 200 meter sudah lahan kami yang hilang akibat abrasi ini. Tanaman yang kami budidaya seperti kelapa, pisang dan jambu mete juga sudah sebagian besar hilang ditelan abrasi. Sekarang rumah-rumah kami di kampung ini juga terancam tinggal sedikit lagi terkena dampak sudah," Ujar Salahudin diamini warga lainya.
Karena itu Salahudin, mengatakan, warga meminta kepada pemerintah baik Pemerintah Daerah maupun Pemprov NTT untuk segera membangun pemecah gelombang.
"Harapan kami semoga pemerintah segera buka mata bangun pemecah gelombang dengan timbun batu-batu besar untuk halau abrasi ini," Ujarnya.
Terpisah Anggota DPRD Kabupaten Manggarai Timur, Ustman Jemain, juga membenarkan keluhan warga Kampung Rawuk Tompong itu.
Kata dia, di lokasi itu terus terjadi abrasi pantai akibat gelombang deras yang terus terjadi. Saat ini sudah sekitar 200 meter dari garis pantai sudah terkena abrasi.
Baca juga: Pendataan Awal Regsosek 2022, 343 PPL Ikut Pelatihan di Manggarai Timur
"Lahan milik warga dan juga tanaman-tanaman budidaya warga seperti kelapa, pisang dan jambu mete sudah sebagian hilang akibat abrasi ini," Ujarnya.
Karena itu, Ustman mengharapkan apa yang menjadi keluhan masyarakat itu diperhatikan oleh pemerintah baik Pemda Manggarai Timur maupun Pemerintah Provinsi NTT dengan membangun pemecah gelombang untuk menghalau abrasi.