NTT Terkini
Penumpukan Aspal Bekas Ancam Fasilitas Umum di Alim Mebung Alor Tengah Utara NTT
Beruntung, lanjutnya saat kebakaran pemerintah Alor langsung mengerahkan mobil pemadam kebakaran untuk melakukan pemadaman.
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Penumpukan aspal bekas mengancam keberadaan sejumlah fasilitas umum yang ada di Alim Mebung, Kecamatan Alor Tengah Utara (ATU) Kabupaten Alor, NTT.
"Keberadaan aspal ini sudah cukup lama dan sangat menganggu sekali sejumlah fasiliats umum yang ada di ATU," ujar Anggota DPRD Alor, Yohanis Atamai, Sabtu (6/9/20205).
Menurut Anis, sapaan akrab Yohanis Atamai, aspal yang berada di Alim Mebung itu terbakar dan merambat ke lahan di sekitar SMKN 3 Kalabahi pada Jumat 29 Agustus 2025 lalu.
Dikatakan, selain mengancam keberadaan SMKN 3 Kalabahi, aspal bekas itu juga mengganggu kenyamanan Puskesmas Mebung dan SLB setempat.
"Jadi aspal bekas sangat mengganggu fasilitas umum yang ada di Alim Mebung ini. Kita minta supaya pihak yang berwenang bisa tangani keberadaan aspal di ATU ini," katanya.
Baca juga: Pernyataan Sikap GAMKI Alor Merespon Dinamika Politik Aksi Demonstrasi di Daerah dan Tanah Air
Politisi Gerindra Kabupaten Alor ini mengakui, dirinya sudah berkomunikasi dengan Dinas PUPR Kabupaten Alor, kemudian juga dengan teman-teman DPRD NTT, khususnya di Komisi V dari fraksi Gerindra.
"Kita minta keberadaan aspal ini segera diatasi atau dipindahkan, jika tidak akan menimbulkan masalah terus-menerus," pungkasnya .
Daniel Lama, salah satu warga Alor Tengah Utara mengatakan, aspal bekas itu sudah lama ditumpuk di sekitar sejumlah fasilitas umum yanga ada di ATU.
"Aspal itu sudah lama dan kita tidak tahu pihak mana yang simpan di situ. Ini sangat mengganggu apalagi baru-baru ini terjadi kebakaran pada aspal tersebut dan merambat ke lahan di sekitar SMKN 3 Kalabahi," ujar Daniel.
Dikatakan, kebakaran yang terjadi pada Jumat 29 Agustus 2025 lalu sangat mengancam keberadaan SMKN 3 Kalabahi dan juga Puskesmas Mebung.
Beruntung, lanjutnya saat kebakaran pemerintah Alor langsung mengerahkan mobil pemadam kebakaran untuk melakukan pemadaman.
"Atas kondisi ini kami warga ATU meminta pemerintah baik Provinsi NTT maupun Kabupaten Alor agar segera sikapi masalah ini sebelum terjadi hal-hal tidak kita inginkan bersama," kata Daniel.
Daniel juga mengatakan, aspal itu sudah dilihat langsung oleh Asisten III Pemprov NTT dan juga Wagub NTT, namun sampai saat ini aspal itu belum dpindahkan.
"Kebakaran aspal ini sudah berulang kali dan kami biasa datang padamakan dengan cara siram dengan air. Kita kuatirkan jika kebakaran terjadi dan merambat ke fasilitas umum terdekat. Baru-baru itu terbakar hebat hanya saja kita cepat padamkan dan juga ada pemadaman oleh mobil damkar pemerintah," ujarnya.
Dia meminta pemerinaths egera tangani aspal itu, yakni memidanhkan ke tempat yang jauh dari fasilitas umum. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.