Berita NTT
Dibalik Tos Kenegaraan Tingkat Provinsi NTT Gunakan Tuak Manis dari Lontar
ada sosok penggagas dilangsungkannya tos kenegaraan dengan tuak manis. Dia adalah istri Gubenur NTT, Julie Sutrisno Laiskodat.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Ada yang berbeda ketika acara tos kenegaraan pada peringatan HUT RI ke 77 tahun tingkat provinsi NTT.
Bila biasanya tos kenegaraan menggunakan wadaah dan minuman bermerk, justru NTT membuatnya lain dari biasanya.
Benar saja, tos kenegaraan di NTT menggunakan tuak manis yang merupakan minuman tradisional dari pohon lontar dengan Haik (wadah tuak terbuat dari lontar).
Baca juga: 21 Vicaris Ditahbiskan Jadi Pendeta GMIT di Rote Ndao, Pesan Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bullu
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, wakil gubernur Josef Nae Soi, menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Abdul Halim Iskandar, serta sejumlah pimpinan Forkompinda NTT melakukan tos kenegaraan dengan tuak manis, khas budaya NTT itu.
Acara tos kenegaraan itu dilaksanakan Rabu 17 Agustus 2022 malam, selepas penurunan bendera merah putih di ruma jabatan gubernur NTT, Kota Kupang.
Menteri Halim diketahui bersama istrinya hadir di NTT dalam kunjungan kerja ke pulau Timor sejak 16 Agustus 2022.
Dibalik acara tos kenegaraan ala NTT itu, ada sosok penggagas dilangsungkannya tos kenegaraan dengan tuak manis. Dia adalah istri Gubenur NTT, Julie Sutrisno Laiskodat.
Dikenal sangat menaruh perhatian pada budaya lokal NTT, Julie Laiskodat menginginkan tuak manis ada dalam acara kenegaraan.
Baca juga: Ancaman Kekeringan Melanda Sumba Timur, Rote Ndao dan Sabu Raijua, BMKG Ingatkan Dampak Buruknya
Istri gubernur yang juga ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrisno Laiskodat menginginkan perayaan kali ini harus berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Dia menginginkan agar kedepan tos kenegaraan menggunakan tuak manis, minuman tradisional dari pohon lontar.
Menurut Julie, wadah yang selama ini menggunakan gelas atau cangkir akan diganti menggunakan haik (wadah air nira) yang juga terbuat dari daun lontar.
Keinginan kuat Julie ini didasari spirit pemerintah provinsi NTT yang ingin menjadikan pariwisata sebagai 'prime mover' pembangunan.
Oleh karenanya, berbagai kearifan lokal termasuk minuman tradisional seperti tuak dan haik sebagai wadah perlu mendapat tempat tempat istimewa dalam berbagai momentum.
Hal ini dia katakan pada saat menghadiri acara launching Lopo Tuak Manis Kolhua, Rabu 17 Agustus 2022, yang digagas Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi NTT.