Berita Timor Tengah Utara Hari Ini
Tekan Angka Stunting, PKK Desa Lapeom, TTU Prakarsai Lomba Kebersihan dan Pameran Wisata Budaya
Masyarakat terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Stan setiap RT dihiasi dengan hiasan-hiasan yang cukup menarik
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Edi Hayong
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon
POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Lapeom, Kecamatan Insana Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), NTT memprakarsai pelaksanaan Pameran Wisata Budaya di desa setempat.
Pameran Wisata Budaya yang berlangsung pada, Jumat, 27 Mei 2022 dengan mengusung tema " Strategi Penurunan Stunting" ini dihadiri oleh Yayasan Bife Kuan (Yabiku) NTT, Dosen Unimor, Bhabinkamtibmas, Save The Children, Perwakilan Dekranasda Kabupaten TTU, mahasiswa-mahasiswi Universitas Cendana Kupang, dan Pemerintah Desa Lapeom.
Dalam Pameran tersebut, PKK menyediakan 8 unit Stan bagi masyarakat setiap RT di Desa Lapeom untuk memamerkan hasil kebun, hasil karya tenun ikat dan kerajinan tangan berupa anyaman seperti tikar, bakul dan lain-lain.
Masyarakat terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Stan setiap RT dihiasi dengan hiasan-hiasan yang cukup menarik.
Baca juga: Rakor Stunting, Balita Penderita Stunting di Sikka Tergolong Tinggi
Penjabat Kepala Desa Lapeom, Januarius B. K. Naisoko saat diwawancarai menjelaskan, Pameran Wisata Budaya di Desa Lapeom merupakan acara puncak dari rangkaian kegiatan lomba yang diselenggarakan PKK beserta pemerintah desa setempat.
"Kami juga ada lomba kebersihan bagi masyarakat di setiap RT. Di Setiap RT harus punya lubang sampah, harus punya WC bersih, halaman dan dalam rumah harus bersih, setiap rumah harus ada dapur hidup, dan tanaman sayur-sayuran di sekitar pekarangan rumah itu kita lombakan semua," ungkapnya.
Selain itu PKK Desa Lapeom juga menyelenggarakan pertandingan bola voli bagi setiap RT di Desa Lapeom. Pameran ini juga murni datang dari semangat dan kreativitas masyarakat Desa Lapeom.
Ia menegaskan bahwa, anggaran pelaksanaan kegiatan ini tidak menguras Dana Desa. Tetapi, bersumber dari kas PKK, sumbangan masyarakat Desa Lapeom sendiri serta sumbangan dari beberapa warga Desa Lapeom yang berdomisili di luar wilayah Kabupaten TTU.
Baca juga: Dinas DP2KBP3A Kupang Siapkan Anggaran Rp 2,8 M Untuk Tangani Stunting
"Kami perlu sampaikan bahwa kegiatan ini tanpa biaya dana desa," ucapnya.
Kegiatan ini, kata Januarius, dilatarbelakangi oleh fakta bahwa Desa Lapeom merupakan salah satu desa locus stunting di Kabupaten TTU.
Pemdes telah melakukan berbagai upaya menekan angkat stunting dengan mengalokasikan anggaran yang bersumber dari Dana Desa.
Alokasi anggaran yang dilakukan oleh pemerintah desa selama tahun 2020 hingga 2021 ini tidak menekan angka stunting secara signifikan.
Baca juga: Yabiku, YFMG dan MBF Gelar Sosialisasi di SMAN 1 Kefamenanu, Ini Tujuannya
Hal ini mendorong mereka melakukan terobosan dengan menempuh langkah-langkah taktis untuk menekan angka stunting.
"Kita mulai berpikir, berarti dengan PMT tidak cukup. Akhirnya kita mulai bekerja sama dengan ibu-ibu dari PKK . Mereka bilang, kalau kita mau sehat, bukan saja pola makan yang dijaga, tetapi hidup bersih itu juga penting," bebernya.