KKB Papua
Bawa Senjata Api Saat Memata-Matai Pos Keamanan Di Kago, Ali Teu Kogoya Dihabisi Sebelum Beraksi
Ali Teu Kogoya, salah satu sosok andalan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua, menemui ajal di tangan aparat TNI Polri.
Dalam peringatannya, Sebby Sambom mengungkit soal kanibalisme yang ia sebut sebagai kebiasaan pendahulunya.
“Kami berikan peringatan keras kepada Indonesia untuk tidak main-main dengan kami Bangsa Papua. Kami orang Yali adalah Suku Canibal Tribe di Papua, dan kami sudah mulai haus darah manusia,” kata Sebby Sambom dalam keterangan tertulis yang disebarkan di media sosial.
Secara terang-terangan, Sebby Sambom mengungkap soal tradisi kanibalisme yang dulu dilakukan ayahnya.
Ia menyampaikan hal tersebut sebagai bentuk peringatan kepada Pemerintah Indonesia.
“Saya Sebby Sambom, anak seorang panglima perang di Yali Utara. Dulu Ayah saya bunuh orang dan pesta dansa dengan daging manusia, dan darah itu ayah saya ada mengalir di tubuhku,” ujar Sebby Sambom.
Peringatan yang dikeluarkan Sebby Sambom merupakan respon kasus pembunuhan terhadap keluarga seorang prajurit TNI di Kabupaten Yalimo, Papua.
Sebby Sambom menegaskan, kasus pembunuhan itu bukan ulah kelompoknya.
Menurut Sebby Sambom, tidak ada basis kelompoknya yang saat ini berada di Kabupaten Yalimo.
Ia bahkan menjamin wilayah tersebut merupakan salah satu tempat paling aman di Papua.
“Di Yalimo itu tidak ada kelompok kriminal, karena dari sejak nenek moyang sampai hari ini tidak ada kriminal, apa lagi maling kecil pun tidak ada,” kata Sebby Sambom
“Yalimo itu negeri yang damai dan aman,” tambahnya.
Baca juga: Sosok Egianus Kogoya, Pemimpin KKB Papua yang Tembak Letda Iqbal dan Pratu Wilson Here hingga Tewas
Sebyy Sambom mengaku jengkel dengan pemberitaan yang menyebutkan kasus pembunuhan itu dilakukan salah satu kelompoknya.
Sosok yang pernah mendekam di penjara atas tuduhan makar itu memperingatkan pemerintah Indonesia untuk tidak menuduh kelompoknya.
Bahkan Sebby Sambom berani mengancam bakal melakukan tindakan kekerasan jika peringatannya tak didengarkan.
“Oleh karena itu kami berikan Peringatan Keras kepada Indonesia untuk tidak main-main dengan kami Bangsa Papua,” katanya.
“Kami sudah mulah haus darah manusia, oleh karena itu kami tegaskan sekali lagi bahwa Pemerintah Indonesia jangan main-main dengan kami Bangsa Papua,” ujar Sebby Sambom menambahkan. (*)