Berita Lembata Hari Ini
Kaum Muda 'Guntur' Lembata Produksi Buah Enau Menjadi Kolang Kaling
mereka mulai berpikir mengembangkan potensi yang ada menjadi usaha ekonomi kreatif khas anak muda Tubuk Rajan
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Edi Hayong
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo
POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Desa Tubuk Rajan, Kecamatan Atadei merupakan salah satu wilayah penghasil buah enau di Lembata. Namun selama ini potensi komoditi tersebut belum dimanfaatkan maksimal.
Karang Taruna Desa Tubuk Rajan kemudian melakukan inovasi dengan memproduksi buah enau menjadi kolang kaling, salah satu bahan baku membuat es buah dan kolak.
Kini, mereka mulai berpikir untuk mengembangkan potensi yang ada menjadi usaha ekonomi kreatif khas anak muda Tubuk Rajan.
Baca juga: Sebanyak 1895 Anak di Lembata Menderita Stunting, Bupati Thomas: Pemda Tidak Bisa Kerja Sendiri
Produksi kolang kaling oleh puluhan anak muda yang dinamai Guntur (Generasi Utusan Tubuk Rajan) didampingi secara langsung oleh Ketua BPD Tubuk Rajan Martin Lamak dan penyuluh pertanian Ronal Ladjar.
Sekitar 40-an anak muda yang tergabung dalam kelompok karang taruna sekaligus orang muda Katolik (OMK). Ada yang lulusan sarjana, tamatan SMA, guru honor, dan anak muda yang baru pulang merantau.
Disaksikan Pos Kupang, Selasa, 29 Maret 2022, puluhan anak muda yang dinamai Guntur (Generasi Utusan Tubuk Rajan) antusias mengolah buah enau menjadi kolang kaling yang kemudian dicampur dalam es buah.
Baca juga: Lions Club Bantu 800 Anak Penderita Stunting di Lembata
Tiga tandan enau dipetik langsung di hutan, kemudian buahnya dibersihkan, diolah hingga menghasilkan es buah yang bernilai ekonomis. Minuman dari buah-buahan segar seperti buah naga, advokat dan nanas itu pun laris dijual. Sebanyak 60 gelas es buah dibeli oleh masyarakat Tubuk Rajan, desa sekitar dan dijual ke Kota Lewoleba.
Ronal Ladjar, menuturkan, produksi kolang kaling adalah bagian dari pemberdayaan ekonomi anak muda di desa yang selama ini belum punya pekerjaan tetap.
Menurut dia, produksi bahan baku es buah dan kolak ini cukup menjanjikan karena permintaan kolang kaling cukup tinggi di Kota Lewoleba, bahkan bisa dikirim sampai ke Kupang dan Makasar. Permintaannya makin tinggi menjelang bulan puasa umat Islam.
Baca juga: Zodiak Karier Keuangan Besok 30 Maret, 3 Zodiak Keuntungan Moneter, Virgo Hati-hati di Tempat Kerja
"Selama saya masih tugas di Tubuk Rajan ini jadi tanggungjawab saya dampingi mereka. Mereka sebagai taruna tani. Selama musim panas kita akan tetap produksi karena enau sangat banyak di sini," katanya.
Omi Wuwur (20), pemuda Tubuk Rajan, bangga karena bisa menghasilkan produk kolang kaling.
"Awalnya tidak sadar karena barang barang kita lihat biasa tapi ternyata bernilai ekonomis. Kami sangat senang dan ingin lanjutkan usaha ini," katanya.
Baca juga: BREAKING NEWS: Dua Warga Tanah Merah Kupang Dipanah Orang Tak Dikenal
Dia harap pemerintah desa ikut mendukung anak muda dengan modal usaha.
Kepala Desa Tubuk Rajan, Gabriel Weka Ujan, memberikan dukungan penuh kepada anak muda di desanya dalam mengembangkan usaha kolang kaling.
Baca juga: Imigrasi Atambua Deportasi Satu Warga Asing Asal Timor Leste
Dia justru mendorong mereka meningkatkan produktivitas usaha ekonomi kreatif seperti itu. Bahkan, dia menjanjikan untuk memberikan modal usaha di masa mendatang.
"Banyak rencana untuk pendampingan anak muda termasuk anyaman dari bambu. Tinggal saja pelatihan dan keinginan anak-anak muda untuk berkarya," pesan Gabriel.(*)