Berita Nagekeo

Melihat Indahnya Kebun Anggur Pertama di Nagekeo

secara garis besar budidaya tanaman anggur membutuhkan ketekunan dan kesabaran yang ekstra.

Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/TOMMY MBENU NULANGI
Hamparan kebun anggur milik Adrianus Cundawan di pantai Nanganuwa, Desa Anakoli, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo. 

Dengan peluang yang ada, ia berkeyakinan bahwa pasar anggur di negara Indonesia masih sangat menjanjikan. Untuk itu, bagi para petani yang ingin membudidayakan anggur, maka pasti laku terjual di pasaran.

"Dengan kita membudidayakan anggur sendiri, maka 50 sampai 100 tahun kedepan, Indonesia tidak lagi impor anggur karena sudah ada anggur dari dalam negeri," ungkap Baba Ang Kamis 24 Februari 2022.

Butuh Kesabaran yang Ekstra

Dijelaskan Baba Ang, secara garis besar budidaya tanaman anggur membutuhkan ketekunan dan kesabaran yang ekstra.

Sebab selain menyiapkan media tanam, tanaman anggur memiliki banyak penyakit seperti penyakit daun, jamur kuning, jamur putih, serta karat daun.

Dengan berbagai penyakit yang dimiliki tersebut, maka sangat dibutuhkan perawatan yang intensif.

Selain itu, perlu dipersiapkan juga obat-obatan untuk penyemprotan sehingga meminimalisir berbagai penyakit anggur tersebut.

Hal lain yang tidak kalah penting, adalah mempersiapkan pupuk, baik itu pupuk organik maupun pupuk non organik serta mempersiapkan kapur dolomit untuk menjaga kestabilan PH tanah.

"Karena anggur ini kalau PHnya drop, maka terjadi busuk akar dan akan mati. Apalagi di musim hujan seperti ini jadi kapur dolomit harus selalu siapkan untuk ditabur dua kali seminggu," ungkapnya.

Sudah Dijual ke Pasar Lokal

Baba Ang mengaku, dari sekitar 1.200 pohon anggur yang ditanam itu yang sudah berbuah sekitar 400 pohon. Hasil panen buah anggur itu kemudian di jual di pasar lokal di Kota Mbay.

"Karena masih buah perdana, makanya kita hanya bisa menjual di pasar lokal saja di Kota Mbay. Kita belum jual keluar karena masih sedikit," ungkapnya.

Baba Ang mengaku, memang kebutuhan buah anggur di Kota Mbay terbilang besar, sehingga buah anggur dari kebunnya belum bisa mengcover kebutuhan anggur bagi masyarakat di Ibukota Kabupaten Nagekeo itu.

"Permintaan pasar lebih besar sehingga masih belum cukup. Jadi masih punya peluang apabila ada teman-teman petani lain yang juga budidaya anggur," ungkapnya.

Baba Ang mengatakan, dirinya berencana melakukan prunning total pada bulan Maret mendatang untuk dapat mempersiapkan pembuahan kedua.

Dengan melakukan prunning total, ia yakin buah anggur akan semakin lebat sehingga hasilnya dapat dijual ke daerah lain di Pulau Flores. (*)

Berita Nagekeo Hari Ini

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved