Menhan Prabowo Lanjutkan Program Komponen Cadangan

Sasaran kebijakan yang masih berlangsung akan dilanjutkan, di antaranya kebijakan pembentukan komponen cadangan.

Editor: Alfons Nedabang
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA
Presiden Joko Widodo bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berjalan bersama seusai rapat terbatas bersama sejumlah menteri di ruang fasilitas produksi divisi Kapal Selam PT PAL di Surabaya, 27 Januari 2020. 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto memastikan program Komponen Cadangan (Komcad) akan berlanjut pada tahun ini.

Keputusan untuk melanjutkan program itu merupakan hasil evaluasi dan pencapaian kebijakan pertahanan negara pada tahun lalu.

"Kebijakan Pertahanan negara tahun 2022 merupakan hasil evaluasi dan tindak lanjut dari upaya pencapaian sasaran kebijakan yang telah ditetapkan dalam kebijakan negara tahun 2021," kata Prabowo saat membuka Rapim Kemhan, Kamis 20 Januari 2022.

"Sasaran kebijakan yang masih berlangsung akan dilanjutkan, di antaranya kebijakan pembentukan komponen cadangan dan penataan komponen pendukung," imbuhnya.

Baca juga: Beda, Ucapan Ahok ke Ketua BPK Saat Masih Hidup dan Ketika Wafat: Dulu Katanya Tak Jujur, Sekarang?

Keputusan melanjutkan program Komcad itu didasarkan Prabowo atas kebijakan penyelenggaraan pertahanan negara yang menjadi acuan bagi Kemhan dan TNI untuk menyelenggarakan Pertahanan negara.

Penyelenggaraan Pertahanan negara yang berpedoman pada sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta, mendorong pelibatan seluruh warga negara, wilayah, dan sumber daya nasional lainnya.

Untuk memastikan program berjalan, hal itu harus dipersiapkan sedini mungkin, salah satunya melalui program Komcad.

"Sishankamrata harus dipersiapkan secara dini dan diselenggarakan secara total, terpadu, dan terarah dan berlanjut untuk menegakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman yang mungkin akan kita hadapi," ucap Prabowo.

Baca juga: Ahok Singgung Soal Kematian Saat Diberi Opsi:Mau Jadi Pejabat atau Legenda Politik, Ini Jawabannya

Pembentukan Komcad ini diketahui berdasarkan pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional (PSDN) dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 3 Tahun 2021.

Tahun lalu tahapan pembentukan komponen cadangan ini telah dimulai sejak proses pendaftaran yang dibuka pada 17 sampai dengan 31 Mei 2021, yang dilanjutkan proses seleksi tanggal 1 sampai 17 Juni 2021, pelatihan dasar kemiliteran 21 Juni sampai dengan 18 September 2021, hingga penetapan pada Kamis 7 Oktober 2021.

Dari seleksi panjang di sejumlah wilayah itu total Komponen Cadangan yang lolos seleksi ada 3.103 orang yang terdiri dari Rindam Jaya 500 orang, Rindam 3 Siliwangi 500 orang, Rindam 4 Diponegoro 500 orang, Rindam 5 Brawijaya 500 orang, Rindam 12 Tanjungpura 499 orang, Universitas Pertahanan 604 orang. Mereka kemudian dilantik langsung oleh Presiden Jokowi.

Dalam sambutannya, Jokowi melarang Komcad digunakan untuk kepentingan selain pertahanan. Ia menegaskan bahwa komcad dibentuk untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara.

Baca juga: Kapolda NTT: Saya Tidak Punya Kepentingan Dalam Kasus Astri Lael

Komcad bakal dikerahkan dalam keadaan perang atau darurat militer. Selain itu, mobilisasi komcad dilakukan oleh presiden dengan persetujuan DPR.

"Artinya tidak ada anggota komponen cadangan yang melakukan kegiatan mandiri. Perlu saya tegaskan, komponen cadangan tidak boleh digunakan untuk lain, kecuali kepentingan pertahanan," kata Jokowi saat melantik komcad di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, tahun lalu.

Jet Tempur Rafale

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved