Pembunuhan Yoris
Fakta-fakta Kasus Pengeroyokan Yoris yang Berujung Kematian di Bola Sikka Maumere
Fakta-fakta Kasus Pengeroyokan yang Berujung Kematian di Bola Sikka Maumere
Penulis: Aris Ninu | Editor: Gordy Donofan
Yoris bersama ibu dan adik perempuannya selama ini tinggal di Galit, Kecamatan Mapitara. Mereka baru kembali merantau dari Pulau Kalimantan kurang lebih setahun.
Bapaknya saat ini masih berada di Kalimantan bekerja di perusahaan kelapa sawit.
9. Tinggal di Kalimantan
Sejak kecil Yoris bersama orangtuanya tinggal di Kalimantan.
“Mereka memang lahir di Galit tapi sejak kecil ikut merantau bersama orangtuanya di Kalimantan. Mereka baru kembali ke Galit belum setahun dan pindah ke Habibola baru sebulan. Mereka juga baru urus surat pindah penduduk di Waihawa karena mamanya Yoris orang Waihawa,” kata Kades Waihawa, Julius saat dikonfirmasi POS-KUPANG.COM dari Maumere, Senin, 27 September 2021 siang.
Ia menjelaskan, korban Yoris selama ini juga belum sempat ia temui karena belum terlalu ia kenal dengan korban.
“Yoris bersama ibu dan adiknya baru tinggal sebulan jadi kami belum tahu karakter dan sifat mereka. Menurut informasi yang saya dapat kemarin sebelum kejadian Yoris dan empat temannya dari Habibola pergi ke acara sambut baru. Apakah mereka diundang atau tidak saya sendiri tidak tahu. Empat temannya tadi sudah diidentifikasi dan akan diperiksa sore ini di Polsek Bola,” ujarnya.
Ia mengatakan, jenasah Yoris saat ini telah dibawa ke rumah duka untuk proses pemakaman.
“Rencananya besok baru dimakamkan karena masih menunggu keluarga. Kalau bapaknya Yoris masih di Kalimantan,” paparnya.
Ia mengatakan, sebagai kades ia meminta semua pihak tetap tenang dan mempercayai kasus ini kepada polisi.
“Polisi lagi bekerja kita serahkan kepada mereka. Jangan ada yang bermain hakim sendiri. Pelaku akan ditangkap dan diproses polisi,” ungkapnya.
Ia berharap polisi bisa mengungkap kasusnya sehingga kasusnya diproses secara hukum.
10. Polisi Usut
Kapolsek Bola kepada POS-KUPANG.COM di Maumere, Senin, 27 September 2021 pagi menjelaskan, penanganan kasus sedang diusut dengan melakukan pengumpulan bahan dan keterangan di lapangan dan para saksi.
"Betul pak, kami masih bekerja, masih kumpulkan bahan keterangan, nanti kalau sudah lengkap baru kami infokan dan beri keterangan," kata Kapolsek Bola.
Ia menjelaskan, korban Yoris telah dibawa ke rumah duka di Dusun Habibola, Desa Waihawa.
"Kami lagi bekerja dan kami akan bekerja mengungkap kasusnya," ujarnya.
11. Bekuk 3 Pelaku
Kasus dugaan tindak pidana pembunuhan atas Yoris, remaja 17 tahun asal Dusun Habibola, Desa Waihawa, Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka akhirnya terungkap.
Aparat Polres Sikka dan Polsek Bola berhasil mengamankan 8 orang yang mengetahui kejadian tersebut. Dari delapan orang itu, tiga orang diduga kuat sebagai pelaku atas tewasnya Yoris di Desa Ipir, Kecamatan Bola.
Di mana Yoris diduga dihajar memakai benda tajam hingga meninggal dunia saat pesta sambut baru di Desa Ipir.
Penangkapan pelaku dan pengungkapan kasus ini disampaikan Kapolres Sikka, AKBP Sajimin melalui Kasat Reskrim Polres Sikka, AKP Wahyu Agha Ari Septyan S, SIK kepada wartawan di Mapolres Sikka, Selasa, 28 September 2021 siang.
Ia menjelaskan, delapan orang ini diamankan di satu tempat oleh tim dan tidak ada tindakan perlawanan. Mereka semua persuasif saat diamankan.
"Kami masih melakukan pemeriksaan. Dari delapan orang ini sesuai hasil keterangan mengarah ketiga orang sebagai pelaku.Apakah ada tambahan pelaku nanti kita akan sampaika. Penyidik masih melakukan pemeriksaan. Tentunya peran dari delapan orang ini akan kita ketahui usai pemeriksaan," kata Kasat Ari.
Ia menjelaskan, penangkapan atas pelaku dugaan tindak pidana atas Yoris ini berkat kerjasama para saksi dan semua pihak. Di mana selama dua hari tim bekerja siang dan malam mengungkap pelaku kematian Yoris.
"Untuk sementara dari keterangan awal ada tiga pelaku dari delapan orang yang kita amankan di Kecamata Hewokloang. Keterangan awalnya delapan orang ini pergi ke tempat pesta dan ada keributan lalu terjadi tindak pidana yang menyebabkan meninggalnya Yoris," ujar Kasat Ari.
Disaksikan POS-KUPANG.COM di Mapolres Sikka delapan orang yang diamankan masih berusia muda. Mereka tampak tenang dan tak banyak bicara. Ada tiga pelaku yang sempat dipisahkan dari lima orang yang diamankan saat mau dipotret wartawan.
Tiga pelaku yang membuat Yoris meninggal dunia tampak tidak banyak bicara dan hanya tertunduk diam saja.Hadir saat di Polres Sikka, KBO Reskrim, Kanit Buser, Kapolsek Bola, angota Buser dan Polsek Bola.
Delapan orang yang diamankan saat ini menunggu proses pemeriksaan.