Breaking News

Pembunuhan Yoris

Fakta-fakta Kasus Pengeroyokan Yoris yang Berujung Kematian di Bola Sikka Maumere

Fakta-fakta Kasus Pengeroyokan yang Berujung Kematian di Bola Sikka Maumere

Penulis: Aris Ninu | Editor: Gordy Donofan
POS-KUPANG.COM/ARIS NINU
PELAKU-Tiga pelaku dugaan pembunuhan atas Yoris, remaja asal Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka sedang berada di Polres Sikka usai ditangkap Tim Buser Polres Sikka dan Polsek Bola,Selasa, 28 September 2021 siang. 

POS-KUPANG.COM | MAUMERE - Seorang remaja di Maumere Kabupaten Sikka ditemukan meregang nyawa usai mengikuti sebuah pesta di Kecamatan Bola Maumere, Kabupaten Sikka.

Remaja tersebut diketahui bernama Yoris (17) asal Desa Waihawa, Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka.

Berikut fakta-fakta yang dihimpun POS-KUPANG.COM:

1.  Hadiri acara sambut baru

Yoris diketahui merupakan tamu undangan pada acara tersebut.

Baca juga: Kronologi Pembunuhan Yoris, Korban Melawan Karena Jago Bela Diri, Roboh Seusai Ditikam Pisau

Korban Yoris yang diduga dihajar hingga meninggal dunia adalah tamu pesta sambut baru.

Di mana pada Minggu, 26 September 2021 di Kecamatan Bola ada pesta sambut baru bagi anak-anak penerima komuni pertama.

Korban diduga dihajar saat menghadiri acara sambut baru.

2.  Ditemukan tak bernyawa dekat tempat pesta

Lalu, kuat dugaan ia dihajar dan menjadi korban tindak pidana pembunuhan  pelaku  di luar tempat pesta sambut.

Pasalnya, lokasi kejadian Yoris ditemukan tak bernyawa lagi berada di jalan raya dan dekat dengan rumah warga yang menyelenggarakan pesta sambut.

Polsek Bola pun sudah memasang police line di lokasi kejadian tepatnya di jalan yang ada pagar rumah yang menggelar pesta sambut baru.

Kapolres Sikka, AKBP Sajimin melalui Kapolsek Bola, Ipda Muhammad Dong mengaku kalau timnya sedang bekerja dan melakukan penyelidikan atasnya meninggalnya Yoris, pemuda 17 tahun asal Desa Waihawa, Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka.

Baca juga: BREAKING NEWS - Polisi Tangkap Pembunuh Yoris di Bola, Polisi Amankan 8 Orang, 3 Jadi Pelaku

3.  Polisi Usut

Kapolsek Bola kepada POS-KUPANG.COM di Maumere, Senin, 27 September 2021 pagi menjelaskan, penanganan kasus sedang diusut dengan melakukan pengumpulan bahan dan keterangan di lapangan dan para saksi.

"Betul pak, kami masih bekerja, masih kumpulkan bahan keterangan, nanti kalau sudah lengkap baru kami infokan dan beri keterangan," kata Kapolsek Bola.

4.  Korban Dibawa ke rumah duka

Ia menjelaskan, korban Yoris telah dibawa ke rumah duka di Dusun Habibola, Desa Waihawa.

"Kami lagi bekerja dan kami akan bekerja mengungkap kasusnya," ujarnya.

Sebelumnya, Yoris, pria berusia 17 tahun asal Dusun Habibola, Desa Waihawa, Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka, Minggu, 26 September 2021 malam ditemukan bersimbah darah di jalan raya tepatnya di Desa Ipir, Kecamatan Bola.

Yoris ditemukan dalam posisi tergelatak di jalan dan sudah tak bernyawa lagi dan sebagian tubuh penuh darah.

Diduga kematian Yoris karena ada perbuatan pidana sehingga ia meninggal dunia.

Yang mana kasusnya saat ini telah dilaporkan ke Polsek Bola.

Informasi dari Polsek Bola menjelaskan, kalau pada Senin tanggal 27 September 2021 sekira pukul 05.00 wita telah datang ke SPKT Polsek Bola seorang laki laki bernama Hilarius Arianto melaporkan tindak pidana pembunuhan.

Kejadian tindak pidana di Jalan Raya Ipir tepatnya di Wologahar Pantai, Desa Ipir, Kecamatan Bola.

Pelapor adalah warga Habibola, Desa Waihawa.

Dengan korban bernama Yoris.

Pelaku tindak pidana belum diketahui identitasnya.

Sesuai keterangan saksi Korban awalnya ditemukan di jalan Raya Ipir tepatnya di Dusun Wologahar Pantai, Desa Ipir.

Korban meninggal dunia karena perbuatan pidana pembunuhan.

Polsek Bola pun telah mencatat identitas pelapor, korban dan saksi -saksi serta mendatangi TKP guna melakukan olah TKP. Selai  itu, keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi dan telah membuat berita acara penolakan otopsi.

5.  Sempat Ditegur

Korban Yoris yang meregang nyawa di jalan raya Desa Ipir, Kecamatan Bola, Kabupaten Sikka saat menghadiri pesta sambut baru sempat dinasehati oleh beberapa temannya dari Umauta.

Korban sempat diberitahu agar hati-hati dan kalau berjoget yang sopan.

6. Ada yang Tersinggung

Namun rupannya ketika di dalam tenda pesta ada yang tersinggung dan salah paham hingga berujung pada adanya perkelahian antar korban dan para pelaku.

Korban dan para sempat berkelahi. Akan tetapi korban yang memilikki kemampuan bela diri tidak bisa dikalah.

7.  Dihajar Pakai Pisau

Rupanya, ada salah satu terduga pelaku yang membawa pisau lalu menghajar korban persis di pinggang.Akan tetapi Yoris sempat berusaha menyelamatkan diri.

Ia sempat keluar dari tenda pesta dan mau berusaha mencari perlindungan. Akan tetapi karena terlalu banyak darah yang keluar hingga ia terjatuh sekitar 20 meter dari tempat acara.

"Di lokasi ada titik darah dari rumah korban ikut acara hingga ia terkapar di jalan. Jadi, kami lihat titik darah menetes dari tempat acara sampai korban jatuh. Kemungkinan korban mau berusaha lari tapi tidak bisa karena darah mengalir cukup banyak. Awalnya, ada perkelahian dan korban sempat mengatasi perkelahian itu karena memilikki keahlian bela diri. Lalu ada pelaku yang menikam di pinggang. Makanya, ada tiga pelaku yang akan jadi tersangka. Untuk 5 orang lainnya masih dalam proses pemeriksaan," ujar Anggota Polres Sikka yang turun ke TKP dan ikut menginterogasi saksi kepada wartawan di Mapolres Sikka, Selasa, 28 September 2021 siang.

Ia menjelaskan, korban dari hasil olah TKP masih mau menyelamatkan diri dengan berusaha kabur dari TKP pertama tapi rupanya luka yang ia alami cukup serius. Apalagi darah di lokasi yang ditemukan cukup banyak dan jatuh sepanjang jalan dari TKP pertama sampai ke TKP kedua korban ditemukan terkapar di jalan.

"Kuat dugaan ada ketersinggungan dan salah paham hingga terjadi peristiwa pidana," ujarnya.

8.  Baru Sebulan di Habibola

Yoris, pemuda berusia 17 tahun yang meregang nyawa di jalan raya Desa Ipir, Kecamatan Bola, Kabupaten Sikka, Minggu, 26 September 2021 malam baru sebulan tinggal di Dusun Habibola, Desa Waihawa, Kecamatan Doreng.

Yoris bersama ibu dan adik perempuannya selama ini tinggal di Galit, Kecamatan Mapitara. Mereka baru kembali merantau dari Pulau Kalimantan kurang lebih setahun.

Bapaknya saat ini masih berada di Kalimantan bekerja di perusahaan kelapa sawit.

9.  Tinggal di Kalimantan

Sejak kecil Yoris bersama orangtuanya tinggal di Kalimantan.

“Mereka memang lahir di Galit tapi sejak kecil ikut merantau bersama orangtuanya di Kalimantan. Mereka baru kembali ke Galit belum setahun dan pindah ke Habibola baru sebulan. Mereka juga baru urus surat pindah penduduk di Waihawa karena mamanya Yoris orang Waihawa,” kata Kades Waihawa, Julius saat dikonfirmasi POS-KUPANG.COM dari Maumere, Senin, 27 September 2021 siang.

Ia menjelaskan, korban Yoris selama ini juga belum sempat ia temui karena belum terlalu ia kenal dengan korban.

 “Yoris bersama ibu dan adiknya baru tinggal sebulan jadi kami belum tahu karakter dan sifat mereka. Menurut informasi yang saya dapat kemarin sebelum kejadian Yoris dan empat temannya dari Habibola pergi ke acara sambut baru. Apakah mereka diundang atau tidak saya sendiri tidak tahu. Empat temannya tadi sudah diidentifikasi dan akan diperiksa sore ini di Polsek Bola,” ujarnya.

Ia mengatakan, jenasah Yoris saat ini telah dibawa ke rumah duka untuk proses pemakaman.

“Rencananya besok baru dimakamkan karena masih menunggu keluarga. Kalau bapaknya Yoris masih di Kalimantan,” paparnya.

Ia mengatakan, sebagai kades ia meminta semua pihak tetap tenang dan mempercayai kasus ini kepada polisi.

“Polisi lagi bekerja kita serahkan kepada mereka. Jangan ada yang bermain hakim sendiri. Pelaku akan ditangkap dan diproses polisi,” ungkapnya.

Ia berharap polisi  bisa mengungkap kasusnya sehingga kasusnya diproses secara hukum.

10. Polisi Usut

Kapolsek Bola kepada POS-KUPANG.COM di Maumere, Senin, 27 September 2021 pagi menjelaskan, penanganan kasus sedang diusut dengan melakukan pengumpulan bahan dan keterangan di lapangan dan para saksi.

"Betul pak, kami masih bekerja, masih kumpulkan bahan keterangan, nanti kalau sudah lengkap baru kami infokan dan beri keterangan," kata Kapolsek Bola.

Ia menjelaskan, korban Yoris telah dibawa ke rumah duka di Dusun Habibola, Desa Waihawa.

"Kami lagi bekerja dan kami akan bekerja mengungkap kasusnya," ujarnya.

11. Bekuk 3 Pelaku

Kasus dugaan tindak pidana pembunuhan atas Yoris, remaja 17 tahun asal Dusun Habibola, Desa Waihawa, Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka akhirnya terungkap.

Aparat Polres Sikka dan Polsek Bola berhasil mengamankan 8 orang yang mengetahui kejadian tersebut. Dari delapan orang itu, tiga orang diduga kuat sebagai pelaku atas tewasnya Yoris di Desa Ipir, Kecamatan Bola.

Di mana Yoris diduga dihajar memakai benda tajam hingga meninggal dunia saat pesta sambut baru di Desa Ipir.

Penangkapan pelaku dan pengungkapan kasus ini disampaikan Kapolres Sikka, AKBP Sajimin melalui Kasat Reskrim Polres Sikka, AKP Wahyu Agha Ari Septyan S, SIK kepada wartawan di Mapolres Sikka, Selasa, 28 September 2021 siang.

Ia menjelaskan, delapan orang ini diamankan di satu tempat oleh tim dan tidak ada tindakan perlawanan. Mereka semua persuasif saat diamankan.

"Kami masih melakukan pemeriksaan. Dari delapan orang ini sesuai hasil keterangan mengarah ketiga orang sebagai pelaku.Apakah ada tambahan pelaku nanti kita akan sampaika. Penyidik masih melakukan pemeriksaan. Tentunya peran dari delapan orang ini akan kita ketahui usai pemeriksaan," kata Kasat Ari.

Ia menjelaskan, penangkapan atas pelaku dugaan tindak pidana atas Yoris ini berkat kerjasama para saksi dan semua pihak. Di mana selama dua hari tim bekerja siang dan malam mengungkap pelaku kematian Yoris.

"Untuk sementara dari keterangan awal ada tiga pelaku dari delapan orang yang kita amankan di Kecamata Hewokloang. Keterangan awalnya delapan orang ini pergi ke tempat pesta dan ada keributan lalu terjadi tindak pidana yang menyebabkan meninggalnya Yoris," ujar Kasat Ari.

Disaksikan POS-KUPANG.COM di Mapolres Sikka delapan orang yang diamankan masih berusia muda. Mereka tampak tenang dan tak banyak bicara. Ada tiga pelaku yang sempat dipisahkan dari lima orang yang diamankan saat mau dipotret wartawan.

Tiga pelaku yang membuat Yoris meninggal dunia tampak tidak banyak bicara dan hanya tertunduk diam saja.Hadir saat di Polres Sikka, KBO Reskrim, Kanit Buser, Kapolsek Bola, angota Buser dan Polsek Bola.

Delapan orang yang diamankan saat ini menunggu proses pemeriksaan.

Baca Berita Sikka Lainnya

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved