Berita Ende

Festival Danau Kelimutu, Upaya Bangkitkan Pariwisata dan Ekonomi di Tengah Pandemi Covid

Selanjutnya, tahap Pemulihan, di mana dilakukan pembukaan secara bertahap tempat wisata di Indonesia.

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ORIS GOTI.
Bupati Ende Djafar Achmad saat jumpa pers di rumah jabatan Bupati Ende, Selasa 14 September 2021. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oris Goti

POS-KUPANG.COM, ENDE - Pandemi Covid-19 menghambat pertumbuhan industri pariwisata yang juga berdampak pada ekonomi kreatif.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mencatat, pendapatan negara di sektor pariwisata menurun drastis.

Adanya pembatasan sosial berskala besar dan ditutupnya akses keluar-masuk Indonesia, menyebabkan penurunan pendapatan negara di sektor pariwisata sebesar Rp20,7 miliar.

Dampak pandemi COVID-19 pada sektor pariwisata Indonesia juga terlihat dari pengurangan jam kerja.

Sekitar 12,91 juta orang di sektor pariwisata mengalami pengurangan jam kerja, dan 939 ribu orang di sektor pariwisata sementara tidak bekerja.

Di sisi lain, pandemi COVID-19 juga berdampak langsung pada berbagai lapangan pekerjaan di sektor pariwisata.

Menurut data BPS 2020, sekitar 409 ribu tenaga kerja di sektor pariwisata kehilangan pekerjaan akibat pandemi COVID-19.

Baca juga: Intip Kreativitas Warga Kampung Kuwujawa Ende di Tengah Pandemi Covid

Lantas seperti apa upaya dilakukan untuk 'menyelamatkan' pariwisata dan ekonomi kreatif?

Ada tiga tahapan “penyelamatan” yang dilakukan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yaitu Tanggap Darurat, Pemulihan, dan Normalisasi.

Fase Tanggap Darurat fokuskan pada kesehatan, seperti menginisiasi program perlindungan sosial, mendorong kreativitas dan produktivitas saat WFH, melakukan koordinasi krisis pariwisata dengan daerah pariwisata, serta melakukan persiapan pemulihan.

Selanjutnya, tahap Pemulihan, di mana dilakukan pembukaan secara bertahap tempat wisata di Indonesia.

Persiapannya yang dilakukan antara lain, penerapan protokol CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety, and Environmental Sustainability) di tempat wisata.

Selain itu, mendukung optimalisasi kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) di Indonesia.

Baca juga: Kebun Dapur Hidup, Kreativitas Warga Kampung Kuwujawa Ende di Tengah Pandemi Covid-19

Lalu tahap Normalisasi, yaitu, persiapan destinasi dengan protokol CHSE, meningkatkan minat pasar, hingga diskon untuk paket wisata dan MICE.

Festival Danau Kelimutu Menandai Bangkitnya Pariwisata Ende

Festival Danau Kelimutu yang merupakan agenda tahunan batal dilaksanakan pada 2020 lalu. Kala itu eskalasi Covid-19 sedang naik. Kawasan Taman Nasional Kelimutu juga beberapa kali ditutup.

Tahun 2021 ini, Pemerintah Kabupaten Ende menggandeng Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggelar Festival Danau Kelimutu dan Kelimutu Expo, Rabu 15 September 2021.

Bupati Ende Djafar Achmad, menerangkan, Festival Danau Kelimutu kali ini menandai bangkitnya pariwisata di Kabupaten Ende.

Dia menjelaskan, protokol kesehatan dalam gelaran tersebut diberlakukan ketat.

Baca juga: Atap Kantor Lurah Roworena Ende Bocor

"Ini kegiatan yang kita tunda saat covid kita lagi naik. Nah hari ini kita bersyukur angka covid kita terus menurun dan sekarang sudah PPKM lewel 2. Maka kita lakukan kegiatan ini. Tentu dengan protokol kesehatan yang ketat," ungkap Bupati Djafar dalam jumpa pers di Rumah Jabatan Bupati Ende, Selasa 14 September 2021.

Pihak Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendukung Pemerintah Kabupaten Ende menggelar kegiatan ini dan diharapakan membangkitkan geliat pariwisata dan ekonomi kemasyarakatan di Kabupaten Ende.

Bupati Djafar Achmad menjelaskan, di tengah pandemi yang sedang melanda, Pemerintah perlu melakukan terobosan demi pemulihan di sektor pariwisata dan ekonomi kemasyarakatan.

Dia menegaskan pelaku pariwisata dan ekonomi agar dapat bertahan di tengah pandemi mesti memiliki kemampuan adaptasi, inovasi, dan kolaborasi yang baik.

Dia juga menegaskan, Festival Danau Kelimutu dilaksanakan untuk meyakinkan dunia bahwa pariwisata di Ende luar biasa dan siap bangkit di tengah pandemi Covid-19 ini.

Sementara itu, Sekretaris Deputi Produk Wisata Dan Penyelenggaraan Kegiatan Kementerian Pariwisata dan Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Edy Wardoyo, mengapresiasi langkah inovasi Pemkab Ende menggelar Festival Danau Kelimutu.

Kemenparekraf ujar Wardoyo, akan terus mendukung dan melakukan asesment terhadap pelaksanaan pegelaran festival terhadap daya ungkit ekonomi warga.

Dirinya berjanji untuk bekerja sama dengan pemkab Ende agar Festival danau Kelimutu di tetapkan menjadi Kegiatan Nasional.

"Tentu kami memberi apresiasi kepada bapak Bupati atas penyelenggaraan festival Danau Kelimutu ini. Kamipun berkomitmen untuk mendorong agar kegiatan ini menjadi ivent nasional agar industri Pariwisata di Flores semakin memberikan daya ungkit Ekonomi,' ujar Wardoyo.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Ende Martinus Satban,  Festival Kelimutu akan diisi dengan pegelaran budaya dan festival kopi.

Beberapa sanggar seni yang dilibatkan dalam Festival tersebut antara lain, sanggar Dega Do, Sanggar Mutu Loo, Sanggar Amadala. Selain itu acara akan dimeriahkan dengan pentas seni teater dari Teater Mata Community, Teater P3MK, Putra Vois dan Sombo Lando serta Franco Family Management.

Dia mengatakan, puncak Festival Danau Kelimutu akan dilaksanakan di Museum Tenun Ikat Ende dengam acara Festival Kopi, Jumat 17 September 2021. (*)

Berita Ende Terkini

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved