KKB Papua

Mata-Mata Beberkan Kronologi Pembantaian 4 Prajurit TNI di Posramil Kisor, Kisahnya Bikin Merinding

Operasi sapu jagat kini sedang diberlakukan di tanah Papua Barat. Setidaknya dalam kasus penyerangan dan pembantaian 4 prajurit TNI di Posramil Kisor.

Editor: Frans Krowin
Tribunnews.com
MY (baju biru) salah satu pelaku penyerangan POS TNI yang menewaskan 4 Anggota dengan cara sadis di Kabupaten Maybrat 

Namun, Frits juga mengingatkan ke pihak aparat keamanan agar dalam penanganan kasus harus pararel. Artinya, menindak kepada yang bersalah atau yang berbuat.

"Jangan sampai berdampak kepada warga yang tak tahu menahu. Intinya, jangan sampai masyarakat sipil jadi korban," tegasnya.

Baca juga: Dalang Pembunuhan Prajurit TNI di Posramil Kisor Kini Terungkap, Oknum Pelaku Beberkan Kisah Nyata

Sebelumnya, Kapendam XVIII/Kasuari, Letkol Arm Hendra Pesireron mengingatkan para pelaku segera menyerahkan diri.

Jika bersikukuh bersembunyi dalam pelarian, maka aparat gabungan TNI dan polisi akan memburu para pelaku, hidup atau mati.

"Kalau masih tetap sembunyi, sampai ke ujung dunia pun tetap kami cari," tegas Hendra, Minggu 5 September 2021.

Aparat gabungan telah mengantongi identitas para pelaku penyerangan yang tak lain adalah anggota KNPB Maybrat.

“Mereka dari KNPB, ada 20 orang,” sebutnya.

Kepada masyarakat, kapendam mengimbau untuk tidak takut saat penegakan hukum dilakukan.

"TNI dan Polri ada di pihak masyarakat, kami akan berikan jaminan keamanan,” ujarnya.

Penduduk Lari Ke Hutan

Pasca penyerangan Posramil Kisor, Kabupaten Maybrat, hingga masyarakat memilih untuk mengungsi di hutan, sontak mendapatkan respon balik dari sejumlah pihak.

Salah satunya pimpinan Majelis Rakyat Papua Barat (MRPB) yakni Ketua Pokja Perempuan, Christiana Ayello.

Kata Ayello, kabar pengungsi di Maybrat, pun telah sampai padanya. Dimana saat ini masyarakat masuk ke hutan dan tinggal di sana.

Baca juga: Jenderal Andika Perkasa Berkabung, 4 Prajurit TNI Tewas Ditangan KKB Papua Usai Bangun Lapangan Voli

"Kami harap, persoalan ini dituntaskan tidak dengan kekerasan," kata Ayello, kepada sejumlah awak media termasuk TribunPapuaBarat.com, Senin 6 September 2021.

Ia meminta, agar aparat TNI-Polri harus menyikapi persoalan tersebut dengan baik.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved