KKB Papua
Jenderal Andika Perkasa Berkabung, 4 Prajurit TNI Tewas Ditangan KKB Papua Usai Bangun Lapangan Voli
KSAD Jenderal Andika Perkasa berkabung. Empat prajurit TNI yang bertugas di Papua dibantai KKB Papua saat sedang tertidur pulas. Tindakan amat brutal.
POS-KUPANG.COM – Jenderal Andika Perkasa kini berkabung. Pasalnya, empat prajuritnya tewas mengenaskan ditangan KKB Papua.
Peristiwa memilukan itu terjadi pada Kamis 2 September 2021 dini hari, saat keempat prajurit itu sedang tertidur pulas.
Tragedi berdarah itu seakan menjadi pukulan telak bagi TNI Polri. Pasalnya saat ini para prajurit sedang dalam tugas berat menumpas KKB Papua.
Sementara dalam kejadian tersebut, KKB Papua melakukan penyerangan langsung ke Pos Ramil Kisor, Kabupaten Maybrat, Papua Barat.
Irosnisnya, penyerangan yang dilakukan ke markas TNI Polri di Pos Ramil tersebut tanpa mendapatkan perlawanan sama sekali dari prajurit TNI.
Baca juga: 4 Prajurit TNI Tewas Mengenaskan Dibantai KKB Papua, Diserang Saat Tertidur Pulas di Pos Ramil Kisor
Dalam insiden berdarah tersebut, empat prajurit TNI tewas mengenaskan. Mereka dibantai secara keji oleh kelompok separatis Papua yang selama ini diburu TNI Polri.
Pasca peristiwa pilu tersebut, Kodam XVIII/Kasurasi pun melakukan investigasi untuk mengidentifikasi para pelaku dan sebab musebab serangan tanpa ampun ke prajurit TNI tersebut.
Dari penelusuran itu diketahui bahwa tindakan brutal KKB Papua itu ternyata dipicu oleh rasa iri dan dengki terhadap prajurit TNI.
KKB Papua tidak suka TNI Polri dekat dengan masyarakat. Dari ketidaksukaan itulah sehingga terjadi tindakan keji tersebut.
Hal ini ditegaskan Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, saat jumpa pers di Kodam XVIII/Kasuari, Kamis 2 September 2021.
"Masyarakat yang antusias dengan kehadiran TNI yang sama-sama bekerja membangun Papua, tidak disukai oleh KKB Papua. Faktor inilah yang memicu serangan itu," kata Pangdam Cantiasa.
Baca juga: Sebelum Ditangkap, Anggota KKB Papua Senaf Soll Terlebih Dahulu Dilumpuhkan Karena Melawan Petugas
Penyebab lainnya, kata Pangdam Cantiasa, adalah pemekaran wilayah di Kabupaten dan Distrik di Papua Barat.
Atas pemekaran tersebut, Kodam juga melakukan pengembangan sampai ke tingkat Koramil. Tujuannya menghadirkan negara hingga ke pelosok-pelosok desa untuk menjaga keamanan.
"Posramil Kisor Maybrat, juga merupakan bagian dari pengembangan organisasi Kodam XVIII/Kasuari," katanya.
"Pos ramil Kisor ini, sudah berdiri sejak 2019, dan sangat diterima keberadaannya di tengah masyarakat," ujarnya.