KKB Papua
Dalang Pembunuhan Prajurit TNI di Posramil Kisor Kini Terungkap, Oknum Pelaku Beberkan Kisah Nyata
Kasus penyerangan dan pembantaian prajurit TNI di Posramil Kisor, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, hingga kini masih menjadi perbincangan publik.
POS-KUPANG.COM – Kasus penyerangan dan pembantaian prajurit TNI di Posramil Kisor, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, hingga kini masih menjadi perbincangan publik.
Apalagi pembunuhan prajurit TNI tersebut dilakukan langsung di markas TNI posramil tersebut.
Tindakan biadab itu rupanya dilakukan secara terencana oleh Komite Nasional Papua Barat (KNPB), yang sealiran dengan kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua.
Ironisnya, rencana penyerangan dan pembantaian prajurit TNI itu, dilakukan di tempat yang letaknya tak jauh dari posramil tersebut.
Jaraknya hanya sejauh kurang lebih 300 meter dari tempat kejadian perkara atau TKP.
Bahkan, sebelum melakukan tindakan tak berperikemanusiaan itu, KNPB memerintahkan seorang anak buah untuk melakukan pengintaian terlebih dahulu.
Dari pengintaian itulah akhirnya KNPB melakukan penyerangan dan membantai 4 prajurit TNI yang sedang tertidur pulas di posramil tersebut.
Baca juga: Geram! Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa Janji Hancurkan KKB Papua yang Serang 4 TNI hingga Gugur
Kisah nyata ini diungkapkan oleh dua oknum pelaku penyerangan dan pembantaian yang telah ditangkap aparat keamanan.
Saat ini, kedua oknum tersebut, sedang diperiksa di Polres Sorong Selatan, Papua Barat.
Pemeriksaan itu dilakukan secara intensif dalam beberapa hari terakhir, termasuk Minggu 5 September 2021 kemarin.
Selain memeriksa dua pelaku tersebut, polisi juga memeriksa seorang saksi kunci lainnya dalam tragedi.
Dilansir dari Kompas.com, Kapolres Sorong Selatan AKBP Choiruddin Wachid mengatakan, kedua terduga pelaku ditangkap saat aparat kepolisian sedang melakukan penyelidikan di Posramil Kisor.
Menurut dia, dari pemeriksaan awal, satu terduga pelaku berinisial M mengakui sempat mengikuti rapat di Markas Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Wilayah Kisor, yang berjarak 300 meter dari Posramil Kisor.
Rapat itu pada Kamis 2 September 2021, sekitar pukul 01.00 WIT, atau sebelum terjadi penyerangan.
"Setelah mengikuti rapat, M diperintahkan pimpinanya untuk melakukan pemantauan ke Posramil Kisor. Sampai di Pos tersebut, M melihat bahwa pos tersebut dalam keadaan kosong, dalam arti tidak dalam keadaan siaga," ujar Choiruddin kepada wartawan, Minggu.