Berita Pemprov NTT
Dugaan Pelanggaran Prokes Acara Pengukuhan TPAKD di Semau, Ini Penjelasan Wagub Josef Nae Soi
Provinsi NTT termasuk wilayah Semau, Kabupaten Kupang sebagai lokasi kegiatan, ikut berkembang dengan adanya pertemuan tersebut
Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong
POS-KUPANG.COM, KUPANG -- Kegiatan pengukuhan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kota dan Kabupaten se-Provinsi Nusa Tenggara Timur di Desa Otan Kecamatan Semau Kabupaten Kupang, Jumat 27 Agustus lalu menuai kritik.
Pasalnya, beredar luas video yang menunjukkan kerumunan disertai lantunan musik di panggung kegiatan usai pengukuhan.
Dugaan pelanggaran protokol kesehatan pun dialamatkan. Hal ini memantik reaksi keras dari berbagai kelompok masyarakat dan warga.
Acara pengukuhan TPAKD yang dilaksanakan di tapi pantai dimulai pada pukul 15.00 Wita. Sebelumnya, acara telah didahului dengan presentasi berbagai mitra pemerintah di dalam Aula.
Pengukuhan ketua TPAKD kota dan kabupaten dilakukan oleh Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat. Acara yang dihadiri oleh hampir seluruh kepala daerah seluruh NTT berakhir sekira pukul 17.20 Wita.
Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur, Josef Adrianus Nae Soi menegaskan tidak ada pesta sebagaimana disebutkan.
Baca juga: Pemprov NTT Belum Tetapkan Jadwal SKD CPNS 2021
Kegiatan yang dilaksanakan di Desa Otan tersebut adalah kegiatan pengukuhan TPAKD yang merupakan bentuk terjemahan permintaan presiden Jokowi untuk menekan angka Covid-19 sekaligus meningkatkan perekonomian daerah.
"Tidak ada pesta. Substansinya, kita mau menterjemahkan apa yang dikatakan Presiden, bahwa dalam situasi Covid-19 kita harus rem dan gas sekaligus. Rem covid-nya, gas perekonomiannya," ungkap Wagub Josef Nae Soi saat dihubungi POS-KUPANG.COM, Senin 30 Agustus 2021.
Ia bahkan mengatakan, perekonomian Provinsi NTT termasuk wilayah Semau, Kabupaten Kupang sebagai lokasi kegiatan, ikut berkembang dengan adanya pertemuan tersebut.
"Coba dilihat kemarin. Perekonomian cukup berkembang dengan adanya pertemuan itu," ucap Wagub Josef Nae Soi.
Pertama, kata dia, PLN telah bersedia untuk membuat gardu-gardu di pusat pertanian. Hal itu dimaksudkan agar ketika tidak ada hujan maka masyarakat bisa menggunakan air dari sungai dan membuat irigasi tetes.
Selain itu, Yayasan Bambu Lestari juga menjelaskan kepada seluruh bupati agar manfaatkan pihak yayasan dalam budidaya bambu di setiap kabupaten.
Baca juga: Jadi Wisata Religius di Pulau Timor, Pemprov NTT Sulap Gereja Paroki Hati Kudus Yesus Laktutus
Demikian pula PT. Pelindo III yang mempresentasikan Pelabuhan Tenau telah siap dijadikan hub port atau getaway.
Sehingga apa yang harus diperjuangkan pemerintah untuk mewujudkan pelabuhan Tenau menjadi gateway harus dipersiapkan.
"Lebih dari itu ada kegiatan pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan usaha homestay, pemberdayaan masyarakat dengan bantuan sumur bor, dan beasiswa kepada pelajar," kata dia.
Wagub Josef Nae Soi menegaskan, yang paling penting adalah kegiatan tersebut dilaksanakan di daerah zona hijau. Desa Otan Pulau Semau, tambah dia merupakan wilayah Kabupaten Kupang.
"Yang paling penting kita ini lakukan di Otan yang merupakan daerah hijau, bukan daerah merah," tegas Wagub Josef Nae Soi.
Ia menegaskan, meski banyak peserta kegiatan berasal dari wilayah di luar Otan, Pulau Semau, namun demikian pihak memastikan bahwa semua telah memenuhi persyaratan protokol kesehatan.
Baca juga: Limbah Medis Meningkat, Incinerator Pemprov NTT Masih Gunakan Genset
"Pertanyaan loh kenapa dari zona merah. Kita datang, pertama semua yang datang sudah divaksin. kedua semua sudah dirapid. Ketiga begitu naik kapal, semua dites antigen. Berarti dari sudut Prokes sudah memenuhi persyaratan dan sama sekali tidak ada pesta di sana," tegas dia.
Ia juga menyinggung foto yang beredar terkait kerumunan.
"Pada saat kita berdiri untuk melihat sunset lalu diambil fotonya dari jauh, kelihatan kerumunan. Padahal memang itu jaga jarak," ungkap dia.
Sementara itu, terkait foto viral yang menunjukkan dirinya tidak mengenakan masker, Wagub Josef Nae Soi menyebut bahwa saat itu dirinya sedang makan pisang goreng.
"Terus yang viral saya tidak pake masker itu, padahal saya lagi makan pisang goreng. Sepotong saya pegang tangan kiri, tangan kanan pegang masker. Saya lagi makan, trus ditanya pak gub apakah pisang goreng enak? Saya bilang enak. Terus dijepret. Itu tendensius," ungkap dia.
Ia bahkan mengaku selalu mengenakan masker sejak hadir di lokasi acara. "Saya datang jam 2 lalu jam 5 saya sudah pulang, saya tidak tahu perkembangan lagi. Jadi saya tidak bisa komentar setelah jam 5. Tapi intinya tidak ada pesta dan semua sudah pake prokes," ujar Wagub Josef nae soi.
Baca juga: Dewan Minta Optimalkan Pengelolaan Limbah Medis di Incenerator Pemprov NTT
Sementara itu, terkait teguran Satgas Covid-19 Nasional, dirinya mengaku belum mengetahuinya. "Kalau teguran saya belum tahu ada teguran dari satgas," tegas Wagub Josef Nae Soi. (*)