Berita Malaka

Pemda Malaka Akan Sentralkan Kawasan Pertanian 

upaya sentralisasi tanaman di Malaka ini akan terus dievaluasi setiap tahun.  Jika ada persoalan atau kendala  akan dicari jalan keluar

Penulis: Paul Burin | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG.COM/PAUL BURIN
Bupati Malaka, Simon Nahak bersama pemimpin redaksi, wakil pemimpin redaksi, pemimpin perusahaan dan  manajer tiga media, yakni Harian Pagi Pos Kupang, Harian Victory News dan  Harian Timor Expres usai diskusi bersama di  Depot Nelayan, Kupang, Kamis 22 Juli 2021. 

Pemda Malaka Akan Sentralkan Kawasan Pertanian 

Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Paul Burin

POS KUPANG.COM, KUPANG-- Mulai musim tanam mendatang Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malaka  akan menyentralkan kawasan pertanian di tiap kecamatan di kabupaten itu. Akan ada kecamatan yang fokus menanam pisang, ubi, kacang-kacangan, padi dan jagung.

“Inilah cara untuk membedakan satu kecamatan dengan kecamatan lain. Upaya kami untuk melakukan sentralisasi tanaman pertanian,” kata Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, S.H, M.H, saat melakukan pertemuan khusus dengan tiga pengelola media, yakni Harian Pagi Pos Kupang, Timor Expres (Timex) dan Victory News di Depot Nelayan Kupang, Kamis 22 Juli 2021 siang. 

Pertemuan itu dipandu oleh Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Malaka yang juga sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Malaka, Yohanes Klau, SIP, M.M. Hadir pula Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Malaka, Yohanes Nahak, S.T. 

Lelaki kelahiran Desa Weoe, Malaka ini mengatakan, dengan  sentralisasi pertanian di tiap kecamatan merupakan upaya untuk memberi brending pada kecamatan dan komoditi pertanian.

Baca juga: Ketua DPRD Malaka Bria Seran, Mohon Maaf Terkait Video Viral Oknum Anggota Dewan Pesta Joget-joget

Bahwa tiap kecamatan memiliki keunikan masing-masing di bidang pertanian.

Ketika masyarakat dari luar Malaka, misalnya ingin membeli pisang, ubi dan lainnya maka  akan dengan mudah diarahkan. Sebab era kini berbeda dengan  era sebelumnya.

Era kini  perlu terus didorong untuk menciptakan kekhasan  masing-masing kecamatan atau wilayah. 

Tentu kata Bupati Simon, upaya sentralisasi tanaman di Malaka ini akan terus dievaluasi setiap tahun.  Jika ada persoalan atau kendala  akan dicari jalan keluar. 

Baca juga: PMKRI Kupang Tunggu Langkah Tegas dari Satgas COVID-19 dan Kepolisian Terkait Oknum DPRD Malaka

Dengan demikian program itu akan tetap berjalan dan membawa hasil yang maksimal bagi masyarkat.

Bupati Simon juga mengatakan bahwa Malaka yang punya potensi beras perlu diperkenalkan ke luar daerah. Kini, Pemkab tengah menggagas brand baru berupa Beras Nona Malaka.

Setidaknya akan menjadi trademark baru selain Beras Cap Nona Kupang yang sudah cukup terkenal itu.

“Kami punya obsesi bahwa Beras Nona Malaka akan menjadi pangsa pasar baru sekaligus mengenalkan daerah itu,” katanya.  Saat ini kata dia, Pemkab tengah melakukan berbagai persiapan untuk melaunching-nya. 
Ketika ide ini diluncurkan kata dia banyak pihak yang memertanyakannya. Pertanyaan seperti ini kata dia, menjadi support  agar program ini dapat sukses. 

Baca juga: Viral Video Oknum Dewan Malaka Joget Saat Jam Kerja, IMMALA Kupang Kecam Keras

“Mereka bilang itu doktor hukum mau bekin apa dengan pertanian. Latar belakangnya bukan sarjana pertanian.  Saya mau bilang bahwa pendidikan di Indonesia itu serba formalitas. Tapi, kita punya pengalaman tidak untuk mengelola potensi-potensi daerah ini,” tegasnya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved