Awalnya KKB Papua Lepaskan Tembakan Saat Dibalas Prajurit TNI Polri Anggota KKB Malah Lari Ketakutan
Sampai saat ini KKB Papua terus bergolak. Pada Kamis 8 Juli 2021, mereka melancarkan aksinya secara tak terduga.
POS-KUPANG.COM – Sampai saat ini KKB Papua terus bergolak. Pada Kamis 8 Juli 2021, mereka melancarkan aksinya secara tak terduga.
Sekitar pukul 13.30 WIT kelompok separatis itu menembak secara membabibuta ke arah masyarakat yang sedang berkumpul di Kampung Kago.
Aksi beringas KKB Papua itu terjadi ketika masyarakat di kampung itu sedang menggelar tradisi bakar batu.
Tatkala warga sedang larut dalam aktivitas membakar batu, mereka dikejutkan dengan bunyi tembakan yang diarahkan ke lokasi itu.
Baca juga: KKB Papua Mulai Menyerah, Banyak Anggotanya Pulang Kampung, Benarkah? Begini Kata Kapolres Mimika
Peristiwa yang terjadi di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua tersebut, sontak memicu kepanikan masyarakat.
Namun suasana tegang itu hanya berlangsung sesaat. Karena di saat yang sama, prajurit TNI Polri pun melepaskan tembakan balasan.
Sikap cepat aparat keamanan tersebut membuahkan hasil, lantaran KKB Papua yang berusaha membuat kekacauan, lari tunggang langgang.
Pasca tembakan pembalasan itu, situasi keamanan pulih kembali, sehingga aktivitas membakar baru kembali dilanjutkan.
Baca juga: Klaim Papua Makin Aman, Benarkah KKB Papua Sudah Melemah? Ternyata Ini Strategi Cerdas Aparat, Apa?
Tentang serangan KKB Papua saat tradisi bakar baru itu, dibenarkan oleh Danrem 173/PVB Brigen TNI Iwan Setiawan.
"Ya benar (ada kontak senjata) tapi tidak ada korban," ujar Danrem Iwan Setiawan, saat dihubungi melalui sambungan telepon, beberapa jam setelah aksi penembakan itu Kamis 8 Juli 2021.
Acara bakar batu tersebut dihadiri Bupati Puncak Willem Wandik bersama Forkompinda Kabupaten Puncak.
KKB, kata Iwan, menembak ke arah masyarakat yang sedang berkumpul dalam prosesi bakar batu.
Baca juga: Nasib Mengenaskan Komandan KKB Papua, Dikhianati Anak Buahnya Hingga Markasnya Dikuasai Aparat
Aparat keamanan yang berjaga di lokasi acara pun membalas tembakan itu.
Namun, kelompok itu kabur ketika aparat keamanan membalas tembakan tersebut.
"Personel masih melakukan pengejaran," kata dia.
Iwan belum bisa memastikan kelompok mana yang melakukan penembakan.
Baca juga: Meski Dikepung TNI Polri, KKB Papua Tetap Eksis, Benarkah Kelompok Pengacau Ini Gunakan Ilmu Hitam?
"Kemungkinan yang menganggu adalah kelompok Lekagak Telenggen atau kelompok Teri Mayu yang berada di sekitar muara," kata Iwan.
3 Prajurit TNI Terkena Tembakan
TNI kembali terlibat kontak senjata dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terjadi di Distrik Keneyam, Kabupaten Nduga, Papua.
Baku tembak antara TNI dengan KKB itu berlansung pada Selasa 6 Juli 2021 siang.
Insiden itu berawal saat sejumlah personel TNI hendak mengirimkan logistik menggunakan helikopter.
Baca juga: Diserang KKB Papua Di Tengah Jalan Ketua Suku Ini Jadi Korban Demi Para Pekerja: Mereka Kejam Sekali
Ketika tiba di Kampung Yal, KKB pimpinan Egianus Kogoya yang diperkirakan berjumlah lima orang langsung menembaki personel TNI sehingga baku tembak tak terhindarkan.
Setelah sejumlah personel lainnya datang ke lokasi kejadian, para pelaku kemudian melarikan diri ke dalam hutan.
"Ya benar, itu kelompoknya Egianus," kata Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Ignatius Yogo Triyono, melalui pesan singkat, Rabu 7 Juli 2021.
Akibat insiden itu, kata Ignatius, tiga orang prajuritnya mengalami luka tembak dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Baca juga: Meski Sudah Berteriak Minta Ampun, Anggota KKB Papua Ini Tak Peduli, Tembak Karyawan Ini Sampai Mati
Ketiga prajurit itu diketahui bernama Praka Sigit mengalami luka tembak di pinggang, Pratu Masmur mengalami luka terserempet peluru di bagian kepala, serta Prada Rudi mengalami luka di bagian bibir atas terkena rekoset.
"Betul. Saat ini ketiga prajurit yg luka sudah dievakuasi ke Timika dan dirawat di RS setempat dengan kondisi luka yang minor dan dalam keadaan baik," ungkapnya. (Kompas.com/Dhias Suwandi)
Kapolda: Gangguan KKB Meningkat
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri mengatakan gangguan keamanan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua terus meningkat.
Hal ini diungkapkannya setelah pihaknya mencatat perbandingan antara tahun 2020 dengan 2021 dalam rentang bulan Januari hingga Juni ini.
Baca juga: Ditangkap TNI Polri, Anggota KKB Papua Ini Beberkan Tempat Persembunyian Para Panglima, Ini Faktanya
"Memang benar terjadi peningkatan kasus akibat gangguan KKB, yakni tercatat 33 kasus yang terjadi di lima kabupaten," kata Kapolda Fakhiri dikutip dari Antara, Selasa 29 Juni 2021.
Adapun lima kabupaten yang mengalami peningkatan gangguan oleh KKB terjadi di Kabupaten Puncak sebanyak 17 kasus, Kabupaten Intan Jaya 9 kasus.
Kemudian, Mimika, Yahukimo dan Pegunungan Bintang masing-masing sebanyak 2 kasus.
Fakhiri mengungkapkan gangguan keamanan yang dilakukan KKB terbanyak yakni kasus penembakan.
Baca juga: Situasi Terkini Yahukimo Setelah Aksi Teror KKB Papua, 50 Pekerja Sudah Ditemukan, Begini Kondisinya
Dari kasus tersebut, mengakibatkan 23 orang meninggal, termasuk 10 anggota TNI-Polri dan 9 warga sipil.
"Sedangkan anggota KKB yang tewas tercatat empat orang," tutur Irjen Fakhiri.
Fakhiri mengatakan, pihaknya memprediksi akan terjadi kenaikan kasus dan menjadi ancaman kepada warga sipil.Karena itu, Fakhiri mengingatkan kepada warga sipil untuk tetap waspada.
Lebih lanjut, ketika ditanya tentang kasus penyalahgunaan senjata api, Kapolda Papua mengaku tercatat ada 10 kasus.
Baca juga: KKB Papua Makin Diberangus, Makin Beringas , Kelompok Baru Serang Warga Yahukimo
Dari 10 kasus, 5 kasus di antaranya terjadi di Polres Jayapura.
Sedangkan lainnya terjadi di Kabupaten Merauke, Nabire, Boven Digul dan Kab. Puncak Jaya.
Artikel ini telah tayang di Tribunpapuabarat.com dengan judul Kronologi TNI dan KKB Pimpinan Egianus Kogoya Terlibat Baku Tembak, 3 Prajurit Terluka
Artikel ini telah tayang di Tribunpapuabarat.com dengan judul KKB Kembali Berulah, Kali Ini Tembaki Masyarakat yang Tengah Lakukan Prosesi Bakar Batu di Ilaga
Baca juga: Kapolda Fokus Berupaya Lumpuhkan KKB Papua, Kerusuhan Politik Malah Terjadi di Yalimo, Kok Bisa?