KKB Papua Ultimatum Pendatang Segera Tinggalkan Bumi Cendrawasi Bila Tak Mau Mati,Jawbanan Polri?
Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua memberi ultimatum bagi warga pendatang yang bukan asli orang papua harus segela meninggalkan bumi cendrawa
POS KPANG.COM -- Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua memberi ultimatum bagi warga pendatang yang bukan asli orang papua harus segela meninggalkan bumi cendrawasi bila masih ingin hidup
Ancaman ini pun langsung mendapat tanggapan Polri dan TNI
Ancaman kelompok teroris KKB Papua kepada masyarakat pendatang atau orang non Papua yang tinggal di Papua kembali mencuat.
Kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka ( TPNB-OPM ) memberikan ultimatum kepada rakyat pendatang atau non-Orang Asli Papua (OAP) yang bekerja di Papua.
Ultimatum tersebut segera direspon oleh Kepolisian RI (Polri), Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusid Hartono mengingatkan jika tanah di Papua merupakan bagian dari NKRI.
Sehingga ancaman yang digelorakan KKB tidak menyurutkan pemerintah untuk terus membangun Papua.
Baca juga: Dulu Bela Timor Leste Mati-matian, Kini Sosok Ini Balik Dukung Indonesia Soal Papua, Siapa?
Baca juga: Anggota KKB Papua Ditangkap Saat Menyusup ke Kota Mimika, Ini Dosa-dosanya hingga Diburu Aparat
Baca juga: Senjata Buatannya Digunakan KKB Papua, Sosok Ini Menyesal, Isi Surat Sebelum Meninggal Disorot, Apa?
Baca juga: Sepak Terjang Anggota KKB Papua Terhenti Usai 5 Tahun Teror Tembagapura, Ilaga hingga PT Freeport
Baca juga: Dipukul Mundur TNI-Polri, KKB Papua Makin Terdesak,3 Anggotanya Tertembak dalam Baku Tembak di Ilaga
"Papua adalah NKRI dan itu sudah final. Pembangunan di Papua harus tetap berjalan. TNI-Polri bersama instansi yang lainnya tetap mengawal bagaimana pembangunan daripada Papua tetap berjalan," kata Brigjen Rusdi di Mabes Polri, Jakarta, Senin (7/6/2021) dikutip dari sripoku.com.
Rusid mengatakan pembangunan yang dilakukan pemerintah adalah demi kesejahteraan warga di Papua.
Ia juga meminta KKB Papua tidak mengganggu upaya yang dilakukan pemerintah.
"Sekarang pembangunan di Papua terus berjalan. Ada pihak-pihak teroris KKB ini yang senantiasa mengganggu daripada pembangunan yang dilaksanakan di Papua. Oleh sebab itu pembangunan di Papua harus dan tetap berjalan," ungkap dia.
Polri juga berkomitmen mengamankan tanah Papua dari ancaman kelompok teroris KKB.
"TNI dan Polri akan bekerja secara optimal bagaimana mengamankan daripada Papua itu sendiri. Sehingga pembangunan di Papua dapat berjalan dan tentunya ini akan berdampak terhadap kesejahteraan daripada masyarakat di Papua," tukasnya.
Ancaman berupa tembakan mati jika melihat warga non-Papua bekerja di daerah konflik.
Lantas KKB Papua meminta seluruh non-Papua keluar dari daerah konflik.
Daerah konflik yang dimaksud adalah daerah Puncak, Intan Jaya, dan Nduga.