Program Wardah Inspiring Teacher Menghasilkan Guru Inovasi, Simak Testimoninya

agenda gathering Wardah Inspiring Teacher program Fellowship Jurnalisme Pendidikan yang diselenggarakan Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan

Penulis: Teni Jenahas | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG.COM/TENI JENAHAS
Anggi Rizka Pustika (kiri) dan Ika Ayu Pratiwi (kanan) adalah alumni WIT angkatan 2019 dan 2020 saat tampil sebagai pembicara dalam program Fellowship Jurnalisme Pendidikan, Rabu 9 Juni 2021. 

Program Wardah Inspiring Teacher Menghasilkan Guru Inovasi, Simak Testimoninya

POS KUPANG. COM| ATAMBUA--Wardah Inspiring Teacher (WIT) merupakan program apresiasi persembahan dari Wardah bagi guru-guru inspiratif di Indonesia. Apresiasi diberikan dalam bentuk rangkaian pelatihan untuk meningkatkan inovasi dan kompetensi guru.

Program yang dijalankan sejak 2017 ini telah memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa lewat pendidikan, khususnya peningkatan kompetensi guru yang jumlah pesertanya meningkat setiap angkatan. 

Tak hanya kuantitas, program WIT ini menghasilkan guru-guru kreatif dan inovasi. Diantaranya, Anggi Rizka Pustika, alumni WIT angkatan 2019 dan Ika Ayu Pratiwi, alumni WIT 2020.

Baca juga: Pemerintah Kabupaten Belu Inventarisir Persoalan Pendidikan 

Keduanya tampil sebagai pembicara dalam agenda gathering Wardah Inspiring Teacher program Fellowship Jurnalisme Pendidikan yang diselenggarakan Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP), Rabu 9 Juni 2021. 

Kehadiran Anggi Pustika dan Ayu Pratiwi saat itu untuk membagikan pengalaman selama mereka mengikuti program WIT dan inovasi yang mereka lakukan dalam mendukung pembelajaran di sekolah. 

Menurut Anggi, peran guru sangat penting untuk mengetahui persoalan siswa, apa yang dinginkan siswa dan metode pembelajaran yang cocok. Dari situ, guru bisa berinovasi dan untuk berinovasi ada ilmunya. Kata Anggi, Ilmu itu didapat melalui pelatihan yang diselenggarakan WIT. 

Baca juga: TNI dan Petani Kerja Bareng Olah Lahan Pertanian di Kabupaten Belu

Gurus SDN Bogem 2 ini mengaku, setelah mengikuti program WIT, ia tampil lebih percaya diri di hadapan murid. Tak hanya itu, setelah selesai mengikuti pelatihan, kemampuannya bukan hanya sebatas mengajar siswa tetapi juga tampil sebagai pembicara dan pendamping seperti yang ia perankan sekarang ini sebagai instruktur pengajar praktik guru di Kabupaten Nagekeo dan Manggarai-NTT. 

Perempuan kelahiran Kebumen 28 Juni 1987 ini menambahakan, keunikan dalam program WIT adalah peserta belajar bersama bukan berkompetitif. Bila ada tugas, bisa dikerjakan bersama-sama. 

Sementara, Ika Ayu Pratiwi mengungkapkan, keikutsertaan dalam program WIT ini merupakan kesempatan belajar yang bagus untuk meningkatkan kompetensi dan berinovasi. Hal ini didukung oleh para mentor yang dihadirkan WIT. 

Selama pelatihan, Guru TK VMC Depok ini berkreatif memahami masalah yang dialami siswa. Kata Ika, muridnya lebih suka bermain kartu, bermain gambar, menyusun lego, menghitung ranting pohon.

Baca juga: Pembelajaran Tatap Muka di Era Pandemi di Kabupaten Belu Butuh Dukungan Kolaborasi

 Sebagai guru, Ika mengumpulkan alat main yang sering dimainkan oleh muridnya itu. Lalu mencari cara untuk membuat media agar dapat membantu murid pra membaca dan pra menulis sambil bermain. Maka jadilah sebuah inovasi metode dan model calistung yang bermakna yang diberi nama Karena Cinta.

Head of Corporate Communication & CSR Paragon Technology and Innovatio, Suci HeHendrian dalam pemaparannya mengatakan, program WIT diselenggarakan lagi tahun 2021. Pendaftaran masih dibuka sampai 22 Juni 2021. Pendaftaran gratis dan kuota terbatas. 

Kurikulum WIT 2021 dibagi dalam dua tahap. Tahap 1 mencakup Strategi lima M dalam pembelajaran campuran, Merancang media pembelajaran merdeka belajar dan membuat media pembelajaran merdeka belajar. Tahap 2 yaitu Penulisan praktik pembelajaran merdeka belajar

Data Wardah yang diperoleh Pos Kupang saat zoom meeting program Fellowship Jurnalisme Pendidikan, Rabu 9 Juni 2021 disebutkan, tahun 2017, tercatat 30 guru inspiratif mengikuti program WIT yang diselenggarakan di Yogyakarta. 

Baca juga: Satu Pasien Covid-19 Asal Umalulu Sumba Timur Meninggal Dunia

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved