Pembelajaran Tatap Muka di Era Pandemi di Kabupaten Belu Butuh Dukungan Kolaborasi

Peran guru mengawasi dan menegakkan kedisiplinan siswa di sekolah sedangkan orang tua mengawasi anaknya ketika berada di luar sekolah

Penulis: Teni Jenahas | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG.COM/TENI JENAHAS
Kepala SMPN 1 Atambua, Agustina Asa, S.Pd 

Pembelajaran Tatap Muka di Era Pandemi di Kabupaten Belu Butuh Dukungan Kolaborasi

POS KUPANG.COM| ATAMBUA--Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di era pendemi membutuhkan dukungan kolaborasi antara sekolah, siswa dan orang tua.

Tiga unsur ini mesti memiliki kesamaan persepsi dalam rangka pencegahan penularan COVID-19 bagi peserta didik atau menghindari terjadinya klaster sekolah. 

Upaya pencegahan yang dilakukan sekolah mesti juga dilakukan siswa secara mandiri. Kedisiplinan siswa menerapkan prokes tidak hanya di lingkungan sekolah tetapi juga di luar lingkungan sekolah termasuk di rumah.

Peran guru mengawasi dan menegakkan kedisiplinan siswa di sekolah sedangkan orang tua mengawasi anaknya ketika berada di luar sekolah. Kolaborasi dukungan semacam ini yang dibutuhkan dalam PTM di era pandemi. 

Harapan ini disampaikan beberapa Kepala sekolah ketika ditemui Pos Kupang. Com secara terpisah di Atambua, Kabupaten Belu, daerah perbatasan RI-RDTL, Senin 7 Juni 2021.

Kepala Sekolah SMAN 2 Tasifeto Timur, Eustachius Mali Tae, S. Pd mengatakan, menjelang PTM tahun ini, banyak persiapan yang dilakukan sekolah terutama berkaitan dengan protokol kesehatan (prokes) seperti tempat cuci tangan, alat ukur suhu, pengaturan jarak duduk siswa. Kemudian guru-guru didorong mengikuti vaksin. 

Kata Mali, guru dan pegawai di SMPN 2 Tasifeto Timur yang berjumlah 22 orang telah menerima vaksin dosis pertama. Dari aspek vaksin dan juga sarana prokes, sekolah ini sudah sangat siap melaksanakan PTM.

Namun, persiapan sekolah bukan satu-satunya karena siswa susah dikontrol ketika sudah pulang dari sekolah. Disini dibutuhkan dukungan dari orang tua dan siswa sendiri. 

"Walau diatur secara baik dan tegas sesuai aturan COVID 19, misalnya mengenakan masker, cuci tangan dan menggunakan hand sanitizer, dll namun siswa tetap susah dikontrol. Karena itu vaksin sangat dibutuhkan", kata Mali. 

Lanjutnya, orang tua siswa harus siap mendukung PTM dengan mengikuti perkembangan di sekolah dan mendukung anak-anak ke sekolah. Selain itu, orang tua ikut memantau anaknya yang mungkin mengikuti kegiatan kelompok-kelompok atau kegiatan pengembangan diri seperti olah raga dan seni. 

Harapan senada disampaikan Kepala SMPN 1 Atambua, Agustina Asa, S. Pd. Dikatakannya, 
peran orang tua adalah menjaga dan mengawasi anaknya terutama kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan di lingkungan luar sekolah.

Kemudian, dalam instruksi Mendikbud juga disebutkan agar kantin sekolah ditutup dan praktek olahraga ditiadakan sebagai upaya menghindari kerumunan siswa. Selain itu, saat jam istirahat, siswa tetap berada dalam kelas, kecuali keluar ke toilet. 

Terhadap aturan semacam ini perlu dukungan orang tua supaya menyiapkan bekal bagi anak-anak ke sekolah. Sekolah juga akan mewajibkan anak-anak membawa bekal ke sekolah sehingga mereka tidak bergantung pada makanan di kantin. 

Dukungan lainnya, ketika anak sakit jangan dipaksa ke sekolah tetapi segera dibawa ke puskesmas untuk diperiksa.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved