Pemerintah Kabupaten Belu Inventarisir Persoalan Pendidikan
Pemerintah Kabupaten Belu di masa kepemimpinan Bupati dr. Agustinus Taolin, Sp. PD dan Wakil Bupati, Drs. Aloysius Haleserens, MM mengawali seluruh
Penulis: Teni Jenahas | Editor: Ferry Ndoen
Pemerintah Kabupaten Belu Inventarisir Persoalan Pendidikan
POS KUPANG. COM| ATAMBUA----Pemerintah Kabupaten Belu di masa kepemimpinan Bupati dr. Agustinus Taolin, Sp. PD dan Wakil Bupati, Drs. Aloysius Haleserens, MM mengawali seluruh pelaksanaan pembangunan termasuk bidang pendidikan dengan terlebih dahulu menginventarisir persoalan-persoalannya.
Setelah inventarisir dilanjutkan dengan diskusi untuk mencari solusi lalu dituangkan dalam rekomendasi untuk ditindaklanjuti pemerintah ke depannya.
Inventarisir persoalan ini dilakukan dalam kegiatan Evaluasi Pencapaian Indikator Kinerja RPJMD 2016-2021 yang berlangsung selama lima hari terhitung Senin 6 Juni 2021. Kegiatan ini bertempat di Gedung Wanita Betelalenok Atambua. Peserta kegiatan ini adalah unsur pemerintah dan stakeholder seperti pemerhati pendidikan, Kepala sekolah, ketua yayasan, guru dan komisi III DPRD Belu yang membidangi pendidikan.
Saat membuka kegiatan tersebut, Bupati Belu yang dilantik Gubernur NTT, 26 April 2021 ini mengatakan, Evaluasi Pencapaian Indikator Kinerja RPJMD 2016-2021 bertujuan untuk mengetahui kekurangan dan kendala serta tingkat keberhasilan
yang telah dilakukan pemerintah selama lima tahun sebelumnya dalam urusan penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan kemasyarakatan.
Evaluasi RPJMD 2016-2021 ini juga sebagai momentum untuk mendapatkan berbagai input dari unsur terkait di Kabupaten Belu dan sebagai bahan masukan dalam penyusunan RPJMD 2021-2026 yang tengah dilakukan pemerintah saat ini.
Pada kesempatan itu, Bupati Agus Taolin menegaskan kepada Kepala Dinas Pendidikan agar menyiapkan data valid tentang Indikator Kinerja Utama pendidikan, program- program pendidikan yang akan dilaksanakan dalam periode.
Selain itu, menyiapkan draf pola penempatan guru yang sesuai kebutuhan, mengkaji tambahan penghasilan guru di daerah terpencil, kebutuhan anggaran, mengkaji program peningkatkan mutu guru dan program sekolah unggulan.
Penegasan bupati ini setelah mendapat masukan dan usul saran dari peserta kegiatan. Masukan tersebut akan termuat dalam RPJMD 2021-2026 sebagai roh dalam pelaksanan pembangunan.
Menurut Bupati Belu, evaluasi menjadi penting supaya melihat hal-hal yang sudah dilakukan pemerintah, yang belum dilakukan, kekurangannya dan tantangan.
Baca juga: Info Sport Liga 2 2021 : Dewa United Tak Persoalkan Format Kompetisi Liga 2, Ajukan Diri Tuan Rumah
"Ini adalah evaluasi supaya kita mau mulai dari mana, ke depan apa yang mau dilakukan, membandingkan dengan apa. Yang tidak baik kita hentikan, yang salah kita perbaiki, yang kurang kita lengkapi. Itu gunanya semua komponen hadir di dalam kegiatan ini", kata Agus Taolin.
Pemerintah Kabupaten Belu memberikan perhatian serius pada bidang pendidikan yang merupakan salah program prioritasnya. Bidang ini menjadi fondasi untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) selain kesehatan. Kemajuan sebuah daerah dapat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia.
Dengan sumber daya manusia yang berkualitas dapat dipastikan pengelolaan sumber daya alam akan lebih optimal untuk kesejahteraan masyarakat Belu, daerah perbatasan RI-RDTL.
Salah satu pemerhati Sumber Daya Manusia, Romo Leonardus Asuk, Pr dalam komentarnya menyampaikan, evaluasi secara komprehensif seperti ini perlu dilakukan untuk melihat kemajuan dan kemunduran yang dicapai oleh Pemerintah Daerah di bidang pendidikan.