Program TJPS di Malumbi Sumba Timur Ditunda Akibat Belalang
Program TJPS di Malumbi Kabupaten Sumba Timur ditunda akibat belalang kembara
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | WAINGAPU -- Hama belalang kembara yang muncul di Kelurahan Malumbi, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur menyebabkan penanaman jagung program Tanam Jagung Panen Sapi ( TJPS).
Informasi yang diperoleh di Malumbi, Selasa 8 Juni 2021, luas areal yang dipersiapkan untuk penanaman jagung program TJPS ini 1 ha. Penanaman akan dilakukan di atas lahan milik Kelompok Tani Palonda Lima.
Karena adanya serangan hama di wilayah setempat, maka kelompok tani ini bersepakat menunda penanaman hingga Bulan Oktober 2021 mendatang.
Ketua Kelompok Tani Palonda Lima, Dominggus Dikimbaki mengatakan, belalang sudah menyerang tanaman yang ada di wilayah itu, sehingga pihaknya menunda program TJPS.
Baca juga: Kondisi Para Korban Kecelakaan Truk Masuk Jurang di Ende, Marsel Sedih Lihat Dua Anaknya
Baca juga: Khristofel Praing: Belalang Jadi Tantangan Tersendiri di Sumba Timur
"Saya yang menggerakan tanam jagung panen sapi. Namun, para anggota katakan ada serangan belalang. Jika kita ditanam lagi, maka rugi," kata Dominggus.
Dominggus yang juga sebagai Ketua RT 5/RW 2 ini mengatakan, untuk menanam lagi, maka harus diundur hingga Bulan Oktober.
"Saya sudah minta ke Pendamping dari Dinas Pertanian bahwa kita akan tanam pada Oktober-Maret. Bukan menolak program pemerintah, tapi kita undur sampai bulan Oktober mendatang," katanya.
Dominggus juga mengakui, dirinya menandatangani surat pernyataan bermaterai yang menyatakan bahwa bukan menolak program pemerintah tapi diundur hingga awal Bara Kilimandu, salah satu warga Malumbi mengatakan, di wilayah itu sudah merupakan sasaran belalang.
Baca juga: Pejabat Terpapar Covid-19 Ini Hasil Tracking dan Swab Test Anggota Keluarga dan Staf RSUD Maumere
Baca juga: Kepala Desa di Malaka Endapkan Dana Desa Rp 8 Miliar
"Ada belalang yang masih kecil dan ada juga yang sudah terbang. Belalang itu ada yang makan tanaman, tapi kalau tidak ada tanaman maka bisa juga makan rumput di pematang sawah," kata Kilimandu.
Dia mengakui, perilaku belalang selama ini apabila habis bertelur kemudian berpindah, sehingga telur yang menetas itu akan menyebar. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)