Opini Pos Kupang
Menggali Ulang Gagasan New Normal dalam Situasi Abnormal
Mari membaca Opini Pos Kupang: menggali ulang gagasan new normal dalam situasi abnormal

Mari membaca Opini Pos Kupang: menggali ulang gagasan new normal dalam situasi abnormal
Oleh: Eduardus Johanes Sahagun (Calon Widyaiswara Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi NTT)
POS-KUPANG.COM - Berkaca dari situasi sekarang, kita tidak akan pernah selesai membicarakan penyebaran Covid-19 yang saban hari semakin masif, bahkan dari berbagai perspektif sekalipun, kita belum mampu memutus mata rantai penyebaran virus ini.
Sangat jelas, bahwa belum surutnya wabah virus Corona, menimbulkan banyak persoalan di berbagai sendi kerhidupan. Saya yakin, kita semua pasti sudah/sedang merasa bosan atau jenuh dengan situasi yang `tidak biasa', sebab aktivitas kita terhambat bahkan tidak terlaksana.
Baca juga: Budi Gomel : Stok Pupuk di Sikka Selalu Ada
Ditambah lagi, jumlah pasien, baik yang dinyatakan suspek (3.052 orang), probable (51 orang), maupun yang terkonfirmasi (3.218 orang), terus meningkat (Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 NTT, last update: 2021-01-18, 23:21:15).
Saya kira, situasi di awal tahun baru ini akan menjadi penentu keberlanjutan hidup kita ke depan dalam menghadapi serangan Covid-19 yang belum surut.
Di tengah situasi yang `abnormal' ini, pemerintah tengah berjuang memberi imbauan dan instruksi untuk mencegah penyebaran Covid-19. Anjuran pencegahan dalam protokol kesehatan sudah dikumandangkan sampai keelemen masyarakat akar rumput, terlebih ketika akan memasuki liburan Hari Raya Natal kali lalu.
Baca juga: Personil Satgas Bantu Petani Perbatasan Cabut Bibit Padi
Walau begitu, penambahan jumlah kasus positif saban hari tetap ada dan terus meningkat. Akibatnya, muncul banyak penilaian, komentar dan kritikan yang dialamatkan pada kinerja pemerintah, termasuk perilaku masyarakat yang tidak terkontrol.
Ada yang menilai pemerintah tidak tegas, tidak konsisten,dan seolah `kurang' serius dalam menangani wabah ini. Hal tersebut terjadi manakala banyak kebijakan pemerintah yang `melonggarkan' PSBB dan lebih fokus pada urusan ekonomi.
Belum lagi, pemerintah juga mengimbau agar masyarakat `berdamai' atau hidup berdampingan dengan Covid-19, di mana kita beraktivitas seperti biasa, tetapi tetap memperhatikan protokol kesehatan.