Opini Pos Kupang
Bahaya HIV dan AIDS Kota Kupang di Tengah Pandemi Covid-19
Bahaya HIV dan AIDS di Kota Kupang di tengah merebaknya pandemi Covid-19
Sebaliknya jika ODHA rajin, tertib dan teratur minum obat maka akan menjamin kualitas hidup, sehat, produktif, tidak membebani keluarga atau orang yang dicintai dan tidak menularkan penyakit kepada pasangan dan orang lain, jika virus HIV sudah tidak terdeteksi dalam darah yang dapat diketahui melalui viral load test.
Gambaran sebaran kasus, akibat dan dampak penyakit HIV dan AIDS di masa pandemi Covid 19 tersebut, bukan tidak mungkin terjadi pula di daerah-daerah lain. Masing-masing daerah harus proaktif dan bertanggungjawab untuk menangani penyakit HIV dan AIDS.
Upaya bersama untuk mewujudkan 3 zero 2030 (zero new infection, zero death related AIDS, zero stigma and discrimination) tidak akan dapat diraih dan hanya sebagai cita-cita atau komitmen jika tidak ada upaya dan tindakan nyata secara bersama-sama oleh pemerintah dan seluruh elemen masyarakat.
Di masa pandemi Covid 19 banyak ODHA yang terdampak, mereka tidak bisa bekerja dan tidak memiliki biaya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan perawatan kesehatannya.
Tercatat lebih kurang 125 ODHA di Kota Kupang (keadaan Juni 2020) yang terdampak secara ekonomi dan memerlukan bantuan. Perlu kepedulian dan empati semua pihak terhadap kondisi ini, karena mereka adalah keluarga dan sesama kita. Bunda Theresa dari Kalkuta India, seorang pejuang kemanusiaan menyatakan :If you can't feed a hundred people, then feed just one (Jika kamu tidak bisa memberi makan kepada seratus orang, berilah makan cukup satu orang).
Selamat memperingati Hari AIDS se Dunia,1 Desember 2020, ingat pesan: Cegah Covid 19 Pakai Masker, Cegah HIV dan AIDS Pakai Kondom. Salam sehat. (*)