Opini Pos Kupang

20 Tahun Unimor di Timor Barat

TAK terasa, Universitas Timor ( Unimor) telah berusia 20 tahun. Arby Suharyanto sebut usia 20 tahun dikategorikan sebagai tahap kedelapan

Editor: Kanis Jehola
zoom-inlihat foto 20 Tahun Unimor di Timor Barat
Dok
Logo Pos Kupang

Sekitar tahun 2007, Kemendiknas saat itu memberikan dana untuk pembangunan lantai dua, di belakang gedung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).

Sekalipun tertatih-tatih karena kesalahan administrasi pengelolaan keuangannya, gedung ini baru selesai sekitar tahun 2010.

Proses Penegerian

Masa ini ditandai oleh penawaran Kemendiknas di awal tahun 2000 di Kupang untuk langsung menegerikan Unimor. Tetapi karena secara internal, Unimor belum memiliki persiapan, seperti lokasi kampus, tawaran itu ditolak.

Memasuki akhir tahun 2003, Pusat mau menyatakan kesetiaannya bahwa suatu saat Unimor akan dinegerikan.

Untuk menyatakan cinta awalnya kepada Unimor, terbukalah peluang pertama penegerian sekitar 5 dosen. Memasuki akhir tahun 2004, peluang penegerian tahap kedua terbuka lagi.

Kedua peluang ini diproses melalui Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, yang dianggap sebagai Bapak Asuh Unimor. Sejak tahun 2005 hingga 2006, tak ada lagi peluang itu.

Memasuki tahun 2007, peluang penegerian tidak saja terbuka bagi dosen atau tenaga pendidik tetapi juga tenaga kependidikan.

Namun, jika pada peluang penegerian tahap kesatu dan kedua diproses melalui Undana, peluang ketiga ini melalui Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah VIII Denpasar.

Selain berpindah pintu penegerian, dari segi jumlah, orang-orang yang dinegerikan melalui kopertis berkisar 70 orang.

Sejak tahun 2008 sampai sekarang, proses penegerian dikembalikan ke Undana. Itu bertujuan agar Undana sebagai Bapak Angkat Unimor dapat menjalankan tugas dengan baik sebagaimana diamanat Pusat kepadanya.

Sejak awal, Unimor menginginkan agar tenaga pendidik dan kependidikannya 60% putra Biinmafo, sedangkan 40% untuk putra dari luar kabupaten ini.

Dalam prakteknya, terutama sejak dibukanya peluang tersebut secara nasional, putra-putri dari luar atau dari seluruh Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk mengabdikan dirinya di Unimor.

Dengan demikian, Unimor bukan lagi milik orang-orang perbatasan tetapi seluruh NKRI.

Masa Kini

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved