Miskin Jadi Sumber Penyakit, Menteri Muhadjir Effendy Usulkan Orang Kaya Nikahi Orang Miskin, Lho?
Karena itulah, Kemenko PMK bersama jajaran kementerian terkait, ingin menyelamatkan generasi muda yang hendak menikah atau berkeluarga di Indonesia.
Miskin Jadi Sumber Penyakit, Menteri Muhadjir Effendy Usulkan Orang Kaya Nikahi Orang Miskin, Lho?
POS-KUPANG.COM - Anda disarankan untuk menyimak ini baik-baik.
Demi menyelamatkan nasib hidup sesama warga yang kurang mampu di Indonesia, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Menko PMK, Muhadjir Effendy, mengusulkan hal yang mengejutkan.
Muhadjir Effendiy menyarankan Menteri Agama, Menag Fachrul Razi agar menerbitkan regulasi soal pernikahan berdampak status sosial.
"Yang miskin wajib cari yang kaya, yang kaya cari yang miskin."
"Jadi kalau ada ajaran agama mencari jodoh," kata Muhadjir di JIEXPO Kemayoran Jakarta Pusat, belum lama ini.
Saran kepada Menag tersebut, kata Muhadjir, untuk menghindari salah tafsir orang-orang tentang pernikahan yang harus setara.
• Pekan Ini Megawati Umumkan Nama Bakal Calon Kepala Daerah Yang Diusung PDIP, Selengkapnya Di Sini!
• Ayo Buruan, Promo Cashback Informa Kupang Masih Berlaku
• Perayaan Hari Koperasi Tahun Ini Terasa Berbeda
Menurut Muhadjir, jika penafsiran seperti itu diterapkan, maka yang miskin akan menikahi pasangannya yang miskin, begitu juga sebaliknya.
"Rumah tangga Indonesia 57.116.000, dan yang miskin 9,4 persen, itu sekitar 5 juta."
"Miskin itu situ sumber penyakit seperti tadi stunting," imbuhnya.
Karena itulah, Kemenko PMK bersama jajaran kementerian terkait, lanjut Muhadjir, ingin menyelamatkan generasi muda yang hendak menikah atau berkeluarga.
Salah satu bentuknya, adalah program pranikah.
"Jadi program pranikah yang sekarang kita desain tujuannya untuk kita lacak."
"Kan di Indonesia ini ada 2,5 juta perkawinan per tahun, yang 1,9 juta itu melalui Pak Menteri Agama."
"Sisanya melalui catatan sipil, dan itu bisa dipastikan 10 persen adalah calon keluarga miskin, itulah yang menjadi perhatian kita," kata Muhadjir.