Miskin Jadi Sumber Penyakit, Menteri Muhadjir Effendy Usulkan Orang Kaya Nikahi Orang Miskin, Lho?
Karena itulah, Kemenko PMK bersama jajaran kementerian terkait, ingin menyelamatkan generasi muda yang hendak menikah atau berkeluarga di Indonesia.
Hal ini dilakukan agar tidak menambah daftar keluarga miskin di Indonesia.
"Kita dianjurkan supaya menyelematkan yang utama itu ya keluarga."
"Selamatkanlah dirimu dan keluargamu dari neraka."
"Nah, neraka itu bukan hanya neraka saat mati. Neraka dunia juga, salah satunya ya sakit dan miskin."
"Itu neraka dunia, jadi jangan bilang rugi di dunia enggak apa-apa, yang penting jangan rugi akhirat, itu sama-sama celakanya," beber Muhadjir pada Rabu (19/2/2020).
Sebelumnya, Menteri Agama Fachrul Razi menegaskan pihaknya mendukung gagasan Menko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) tentang kursus pranikah.
Menurutnya, hal itu sejalan dengan program bimbingan perkawinan (bimwin) yang sudah diselenggarakan Kementerian Agama sejak dua tahun terakhir.
"Bimbingan Perkawinan digelar untuk membekali calon pengantin dalam merespon problem perkawinan dan keluarga."
• Megawati Soekarnoputri: Bakal Terjadi Regenerasi Pemimpin Pada Pemilu 2024, Selengkapnya Di Sini!
• Wartawan Metro TV, Yodi Prabowo, Ditemukan Tewas Mengenaskan Dengan Luka Tusuk Di Dada, Menyedihkan!
• Pilkada Solo, Gibran Rakabuming Putera Jokowi Diduetkan Dengan Didit Hediprasetyo, Putera Prabowo

"Juga mempersiapkan mereka agar terhindar dari problema perkawinan yang umum terjadi."
"Serta meningkatkan kemampuan mewujudkan keluarga sakinah,” terang Menag di Jakarta, Jumat (15/11/2029).
Menurut Menag, Bimwin ini merupakan revitalisasi dari kursus pranikah beberapa tahun sebelumnya, yang dipandang kurang efektif membekali calon pengantin atau Cantin.
Untuk Bimwin Catin ini, Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama juga sudah menerbitkan petunjuk pelaksanaan atau juklaknya.
Kegiatan ini dilakukan dengan tatap muka selama dua hari, menggunakan pendekatan pembelajaran orang dewasa.
Materi yang disampaikan terkait fondasi keluarga sakinah, penyiapan psikologi keluarga, manajemen konflik, tata kelola keuangan keluarga, kesehatan keluarga, serta mencetak generasi berkualitas.
“Pada tahun 2018, pelaksanaan bimbingan perkawinan menjangkau 125.132 pasangan catin di 34 provinsi."