Tumbuhan Pandan Mingar Dibabat Habis Hanya Untuk Wisata Voli Pantai

pasir berwarna putih yang jadi kekhasan pantai Mingar bisa berubah jadi cokelat atau hitam karena ketiadaan tanaman pelindung.

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/RIKARDUS WAWO
Tampak lahan tanaman pandan di Pesisir Pantai Mingar, Desa Pasir Putih yang sudah dibabat habis untuk pembukaan lapangan voli pantai. Gambar dipotret Sabtu (4/7/2020). 

Perihal penggusuran tanaman pandan, Isidorus menerangkan bahwa lokasi itu masih bisa ditanami ulang dengan tanaman pandan. Namun hal ini kemudian kembali dibantah oleh Yosef Boli Muda dan beberapa warga yang ditemui.

Menurut mereka, butuh waktu yang lama supaya tanaman itu bisa kembali tumbuh. Dampak penggusuran pandan ini, menurut mereka, akan terasa beberapa tahun mendatang.

Belum Dapat Restu Tuan Tanah

Penggusuran tanaman pandan di Pesisir Pantai Mingar untuk membuka lapangan voli pantai ini ternyata belum mendapat restu tuan tanah Mingar dan tanpa ada musyawarah desa.

Paulus Pati Kabelen yang ditemui mengaku kaget dengan aksi penggusuran itu. Menurut dia pembukaan lapangan voli pantai itu tanpa melakui kesepakatan bersama.

"Yang lebih buruk lagi kenapa pandan ini dibabat habis. Kita tidak tahu. Tolong sampaikan ini mau bunuh kami secara tidak langsng. Ini tempat keramat kenapa bisa begini. Kepala buat sesuatu tanpa musyawarah bersama," ungkap Paulus dengan nada kecewa.

Bupati Sikka Robby Idong Lantik 77 Kasek dengan Protokol Kesehatan

Kasus Penghinaan & Pencemaran Nama Baik Kapolsek Maulafa, Kuasa Hukum: Ibaratkan The Scary Justice

Paulus sendiri merupakan penerus ulayat dari leluhurnya Ola Benga Ama Ata Kebelen.

Bupati Lembata: Pantai Mingar Akan Ditata Kembali

Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur menanggapi aksi protes Anggota DPRD Lembata Yosef Boli Muda perihal perusakan tanaman pandan di Pantai Mingar, Desa Pasir Putih untuk kepentingan wisata voli pantai.

Menurut Bupati Sunur akan ada penataan kembali di lokasi Pantai Mingar. Pemerintah desa menurutnya juga akan menanam kembali sesuai dengan kondisi semula.

"Semuanya nanti akan kita kembalikan, supaya dari sisi keindahan dilihat estetis," ungkapnya kepada wartawan usai membuka secara resmi lapangan voli pantai di Desa Pasir Putih, Minggu (5/7/2020).

Saat itu, Bupati Sunur juga membantah adanya perusakan tanaman pandan untuk kepentingan lapangan voli pantai. Yang dilakukan pemerintah menurutnya ialah penataan khusus pengembangan lokasi pariwisata yang memiliki aturannya sendiri. Di lokasi dimaksud juga akan dibangun kawasan kuliner bagi masyarakat setempat.

Siapa saja, tambahnya, bisa saja punya perspektif masing-masing soal masalah ini. Oleh sebab itu, dia menampik tudingan yang menyebut pembukaan lahan untuk voli pantai sebagai aksi merusak tanaman pandan. 

"Pemerintah menata ini. Tidak mungkin juga pemerintah merusak. Kalau merusak tuh, banyak orang juga sudah ambil pasir, di rumah-rumah juga ada kok. Kalau kita mau ngomong itu.”

Selain itu, Bupati Sunur juga menambahkan kalau lapangan voli pantai itu dibuat untuk kepentingan masyarakat desa dan tidak ada sedikitpun kepentingan pemerintah kabupaten di sana. 

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved