Opini Pos Kupang
Prakonsepsi Calon Pengantin Wanita Untuk Cegah Anak Stunting
New Normal life adalah kebijakan pemerintah membuka kembali aktivitas ekonomi, sosial dan kegiatan public secara terbatas
Layanan kesehatan prakonsepsi adalah layanan kesehatan untuk wanita usia reproduksi, sebelum kehamilan pertama yang merupakan strategi kesehatan masyarakat untuk meningkatkan kesehatan wanita dan mengurangi angka kematian ibu dan anak. Berdasarkan hal ini, perbaikan gizi harus dimulai dari periode prakonsepsi atau dari menjadi pengantin wanita.
Oleh karena itu, kebijakan pemerintah dalam memutus mata rantai penularan virus corona dengan social distancing banyak memberikan perubahan yang luar biasa pada tatanan kehidupan kita sehari-hari. Salah satunya adalah kebijakan pemerintah untuk menunda pernikahan sampai pandemi corona ini berakhir.
Namun hal ini dapat disikapi secara positif dengan memberikan kesempatan kepada calon pengantin khususnya calon pengantin wanita untuk memperbaiki kondisi nutrisinya pada masa prakonsepsi.
Jadi prakonsepsi berarti sebelum terjadi pertemuan sel sperma dan ovum atau pembuahan atau sebelum hamil. Periode prakonsepsi adalah rentang waktu dari 3 bulan higga satu tahun sebelum konsepsi, atau 100 hari sebelum konsepsi. Pada masa ini calon ibu perlu mempersiapkan diri agar pada masa kehamilan, persalinan dan bayi yang akan dilahirkan dalam keadaan sehat.
Gizi prakonsepsi sangat berperan penting sebagai persiapan untuk melahirkan generasi yang lebih baik. Gizi yang mempengaruhi prakonsepsi adalah karbohidrat, lemak, protein, asam folat, vitamin A, C, E dan B12, mineral zinc, besi, kalsium dan omega-3.
Pasangan yang akan melangsungkan pernikahan sebaiknya mulai mengubah pola makan menjadi teratur dan baik sebelum berlangsungnya pernikahan. Kecukupan gizi pada pasangan calon pengantin terutama calon ibu dapat menurunkan risiko bayi berat badan lahir rendah, premature, tingkat inflamasi, dan penyakit infeksi pada bayi, serta dapat memutus mata rantai masalah kekurangan gizi pada masa kehamilan.
Calon pengantin wanita adalah sasaran yang paling tepat untuk intervensi gizi prakonsepsi, karena mereka adalah calon ibu hamil. Pencegahan adalah upaya yang dilakukan sebelum peristiwa terjadi. Ambil payung sebelum hujan, intervensi gizi sebelum hamil.
Untuk itulah keberadaan gizi prakonsepsi sangat penting sebagai upaya preventif dalam mengatasi masalah kesehatan ibu dan anak, termasuk untuk pencegahan stunting.
Di tengah belum pasti berakhirnya pandemi Covid-19, pemerintah mulai membuka kehidupan normal baru (new normal). Masyarakat diharapkan dapat segera melaksanakan aktivitas seperti biasa, tetapi dengan cara yang baru tetap memperhatikan protokol kesehatan, pakai masker, jaga jarak, cuci tangan pakai sabun.
Kebiasaan sehat ini sudah harus membudaya agar kehidupan masyarakat secara perlahan dapat berjalan normal. Demikian juga bagi pasangan yang sudah siap menikah diharapkan juga sudah mempersiapkan diri terutama calon pengantin wanita untuk mempersiapkan masa prakonsepsi untuk melahirkan anak-anak generasi unggul masa depan yang bebas dari stunting. #Cegah stunting melalui masa prakonsepsi# Salam Sehat.(*)