VIDEO - Kalau Ada Angin Kencang Saat Belajar, Juwita Marsela Soluk dan Teman-temannya Takut
VIDEO - Juwita Marsela Soluk, Cs Selalu Dihantui Rasa Takut Saat Belajar. Apalagi kalau ada angin kencang. Sebab bangunan sekolahnya kini sudah reyot
Penulis: Edy Hayong | Editor: Frans Krowin
VIDEO - Kalau Ada Angin Kencang Saat Belajar, Juwita Marsela Soluk dan Teman-temannya Takut
POS-KUPANG.COM, OELAMASI – VIDEO - Kalau Ada Angin Kencang Kencang Saat Belajar, Juwita Marsela Soluk dan Teman-temannya Takut
Juwita Marsela Soluk, murid Kelas 6 di SDN Tuakau, Desa Tuakau, Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang, selalu dihantui rasa resah dan gelisah saat mengikuti pelajaran.
Juwita bersama 22 rekannya yang kini tengah mempersiapkan diri menghadapi Ujian Nasional (UN) Tahun ajaran 2019/2020 dihantui oleh rasa takut.
• VIDEO: Ingin Jadi Bupati Malaka, Stef Bria Seran Ikut Fit And Proper Test Partai Gerindra di Kupang
• VIDEO: Cek Ramalan Shio Hari Kamis 13 Februari 2020 Kuda Kelinci Ketiban Rejeki Naga Ayam Waspada
• VIDEO: Ini Dia! Penampakan HP Samsung Terbaru, Galaxy Z Flip, Ponsel Layar Lipat yang Super Keren
Pasalnya, gedung sekolah yang mereka gunakan selama ini, terancam roboh karena bangunannya masih darurat. Dindingnya berlubang-lubang sementara tiangnya juga semakin keropos.
Kondisi ini terjadi, karena bangunan sekolah itu telah lama dimakan rayap.
Juwita dan 120 murid lainnya serta para guru ditemui POS-KUPANG.COM di sekolah itu, Selasa (12/2/2020) sekitar pukul 13.15 Wita.
Saat itu kegiatan belajar mengajar telah usai, karena sudah waktunya mereka harus bersiap-siap untuk pulang ke rumah masing-masing.
Namun, karena saking senangnya mereka untuk menyampaikan unek-uneknya tentang kondisi gedung sekolah itu kepada POS-KUPANG.COM, mereka akhirnya memilih bertahan untuk tidak pulang.
Untuk mencapai SDN Tuakau, di Desa Tuakau, Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang, membutuhkan waktu sekitar 2 jam dari Oelamasi, pusat Pemerintahan Kabupaten Kupang.
Untuk menggapai desa itu, harus melintasi sekitar 20-an sungai besar dan kecil. Belum lagi kondisi jalan yang memrihatinkan.
Sungguh kondisinya amat memilukan. Sampai saat ini, tidak ada penerangan listrik dari PLN. Warga setempat hanya mengandalkan lampu petromax. Sedangkan yang berekonomi mapan bisa menggunakan generator.
Melihat kondisi gedung SDN Tuakau, hati siapapun akan terenyuh. Pasalnya, bangunan itu masih darurat, berdinding kayu.
Atapnya seng namun berlantai tanah. Bangunan darurat itu dibangun sejak tahun 2005. Dan, sejak saat itu sampai dengan sekarang ini, bangunan itu belum pernah direhab.
Kala itu, dibangun enam ruang kelas. Tapi pada Desember 2019 lalu, angin puting beliung merobohkan bangunan yang memiliki 4 ruang kelas.