VIDEO: Dikepung Puluhan Gunung Api, Wilayah NTT Sangat Berpotensi Terjadinya Bencana. Ini Videonya
VIDEO:Dikepung Puluhan Gunung Api, Wilayah NTT Sangat Berpotensi Terjadinya Bencana. Hal ini disampaikan Kepala BNPB Pusat, Doni Monardi di Kupang.
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Frans Krowin
VIDEO: Dikepung Puluhan Gunung Api, Wilayah NTT Sangat Berpotensi Terjadinya Bencana. Ini Videonya
POS-KUPANG.COM, KUPANG – VIDEO: Dikepung Puluhan Gunung Api, Wilayah NTT Sangat Berpotensi Terjadinya Bencana. Ini Videonya
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat, Letjen. Doni Monardo mengatakan upaya penanggulangan bencana yang paling utama adalah peningkatan kapasitas masyarakat. Masyarakat harus diberi informasi yang benar tentang bencana dan upaya penanggulangan.
Doni menyampaikan itu saat bertatap muka dengan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, dan Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi, di Ruang Rapat Gubernur NTT, Rabu (18/12/2019).
Hadir dalam pertemuan ini Kepala Pelaksana BPBD NTT, Thomas Bangke, Walikota Kupang, Jefri Riwu Kore, Karo Humas dan Protokol Setda NTT, Marius Jelamu dan sejumlah pimpinan OPD lingkup Pemprov NTT.
• VIDEO: Petani Mauliru di Sumba Timur, Panen Sorgum Numbu Putih. Tonton Videonya Yuk
• VIDEO: BPK Minta Semua Pimpinan Daerah di NTT Tindak Lanjut LHP. Tonton Videonya
• VIDEO: Ekonomi Global Makin Tak Ramah, BI Sebutkan Lima Hal Perlu Dicermati. Simak Videonya
Doni mengatakan, upaya peningkatan kapasitas masyarakat, adalah solusi terbaik dalam kebencanaan. Sebab peralatan dan dan teknologi kebencanaan, demikian terbatas.
"Kita tidak ingin uang negara habis untuk membeli alat-alat atau perangkat. Teknologi ada batasnya, sebab jika ada bencana, maka alat ini mengalami gangguan, karena itu upaya yang harus dilakukan adalah meningkatan kapasitas masyarakat," kata Doni.
Dijelaskan, teknologi saat ini bukan jaminan utama, sebab akan ada masa teknologi itu tak berfungsi lagi.
"Peningkatan kapasitas ini, bertujuan agar kita menyampaikan kepada masyarakat soal bencana dan upaya pencegahan atau penanggulangannya. Artinya, agar terhindar dari bencana, maka masyarakat harus tahu akan bencana," katanya.
Dia menyebutkan, pemerintah bahkan Presiden Jokowi telah menginstruksikan ke semua lembaga agar ada sistem peringatan dini yang terintegrasi.
"Peningkatan kapasitas ini dengan harapan ada upaya agar masyarakat sadar dan tahu soal bencana. Ini dimulai dari informasi ke setiap keluarga, setelah sadar maka ada membudaya soal penanggulangan dan pencegahan bencana," ujarnya.
Dia mencontohkan, di NTT pada tahun 1997 ada tsunami di Sumba, kemudian ada juga Tsunami di Maumere 1992 dan juga pada tahun 1977.
"Potensi-potenis ini akan terulang tapi kapan tidak tahu. Jika masyarakat sudah tahu, maka ada upaya menghindari bencana. Upaya-upaya ini lebih penting sehingga masyarakat terhindar dari bencana," ujarnya.
Dia mengatakan, di NTT ada puluhan gunung api. Meski kondisi gunung api itu seperti tidak aktif, tetapi keberadaan gunung api itu merupakan potensi kebencanaan bagi masyarakat.
"Jadi saya katakan, gempa dan tsunami adalah peristiwa yang berulang. Ada hasil riset yang membuktikan bahwa bencana gempa dan tsunami itu berulang," ujarnya.
Dia mengatakan, kasus bencana tsunami di Aceh, sempat diteliti oleh Pemerintah Singapura. Ternyata masyarakat Aceh menuturkan bahwa dulu pernah ada peristiwa tersebut di daerah itu.
"Hasil riset sedimen-sedimen yang dikirim untuk dilteliti ternyata berbeda usia sedimen dan membuktikan bahwa gempa dan tsunami adalah peritsiwa yang berulang," katanya.
Dia juga mencontohkan, salah satu upaya dari peningkatan kapasiiltas adalah soal bagaimana masyarakat tahu dan sadar ada gempa .
"Kita pasang kaleng di samping tempat tidur, kalau ada gempa kaleng bunyi dan jatuh. Saat itu masyarakat tahu ada gempa," ujarnya.
Jika ada gempa, lanjut dia, maka yang mengakibatkan korban jiwa itu bukan gempa, melainkan bangunan yang roboh kemudian menimpa korban.
"Bangunan harus tahan gempa. Karena itu BPBD tidak bisa sendiri, tapi penanggulan bencana ini mulai dari diri sendiri keluarga dan tetangga. Bencana ini urusan bersama,mulai dari mitigasi dan kesiapsiagaannya harus diperhatikan," ujarnya.
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, mengatakan, Kepala BNPB itu adalah gurunya.
• VIDEO: Di Ende, Wamen PDTT Bilang Dana Desa Bukan Untuk Bangun Kapela. Simak Videonya Yuk
• VIDEO: Relawan Peduli Kasus Ansel Wora, Dihadang Kawat Berduri Di Polres Ende. Ini Videonya
• VIDEO: Setelah Ditembak Kaki Kanannya. Penjambret Spesialis Hp di Kupang, Menyerah. Ini Videonya
Sedangkan berkaitan dengan riset-riset tentang kebencanaan, dirinya dan tim tengah melakukan riset kecil-kecilan soal tsunami.
"Belajar dari beberapa tsunami, ternyata benar seperti kepala BNPB katakan bahwa tsunami dan gempa itu selalu berulang," kata Viktor.
Sebagai Gubernur NTT, lanjut dia, dirinya telah memutuskan agar Provinsi NTT sebagai provinsi pariwista. "Karena itu, kita harus atur baik-baik,sebab kalau salah langkah,maka kita akan hancur," ujarnya.
Sebelum mengakhiri pertemuan Kepala BNPB Pusat, Letjen Doni menyerahkan anakan cendana,kemudian juga memberikan bantuan kepada Pemprov NTT satu unit mobil pick up dan tiga mobil tangki air masing-masing berkapasitas 5.000 liter. (POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)
Tonton Videonya Di Sini: