VIDEO: Di Lembata, Janda Miskin Terpaksa Tinggal Serumah Dengan Ayam. Simak Videonya
VIDEO: Di Lembata, Janda Miskin Tinggal Serumah Dengan Ayam. Kondisi hidup itu dijalani Mama Bliti di Desa Riangbao, Kecamatan Nagawutun, Lembata.
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Frans Krowin
Mama Bliti sendiri pernah merantau ke Balikpapan, Kalimantan sejak 1987 dan baru pulang ke kampung halamannya itu pada tahun 2014.
Di Pulau Borneo itu pula dia bertemu suaminya Aprianus Jon yang meninggal dua tahun lalu. Saat ia kembali, keluarganya mengalami musibah. Rumah yang mereka tempati ludes dilalap api.
"Saya 30 tahun di Kalimantan. Lalu saya pulang dan suami saya meninggal karena sakit dan dimakamkan di Kalimantan."
"Saya sebenarnya baru enam tahun kembali ke sini. Orangtua sakit dan saya pulang ke sini. Saya pulang untuk rawat orangtua," lanjutnya.
Aktivitas sehari-hari Mama Bliti adalah berkebun. Beberapa komoditi seperti kelapa, mente, padi dan jagung juga ada di kebunnya. Biasanya hasil komoditi ini dia jual di BUMDes Riabao. Dari hasil jualan ini dia bisa mendapatkan Rp150-200 ribu. Itu pun tak rutin ia peroleh.
Empat orang anaknya sekarang juga berada di tanah rantau. Tiga di antaranya sudah berkeluarga dan menetap di Kalimantan. Sampai saat ini anak-anaknya juga belum bisa membantu mendirikan rumah yang layak huni bagi ibunda mereka.
"Kalau ada hujan saya menangis. Sebab kami tidur di dalam genangan air hujan," tutur Mama Bliti seraya menitikan air mata.
• VIDEO: Rahmat dan Juenna Ling Harumkan Nama Lembata di Tingkat Provinsi NTT. Tonton Videonya
• VIDEO: Kodim 1602 Ende Panen 12 Ton Jagung di Desa Nangamese, Ende, Flores. Tonton Videonya
• VIDEO: Kepala BKN Regional X Denpasar Minta Bupati Sumba Timur Tambah Komputer Lagi. Ini Videonya
Kebanyakan masyarakat, kata dia, merasa kasihan padanya. Kadang kala, tetangga membantu memberikan beras dan ikan kepadanya.
Saat ini, ia sudah menerima sumbangan material dari pemerintah untuk membangun toilet.
"Saya hanya pikir hindari ayam ini dari saya. Saya belum punya dana untuk buat kandang ayam jadi buat di dalam rumah saja," tuturnya.
Mama Bliti penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) sejak 2015 tetapi program dari pemerintah ini baru cukup membantu anaknya sekolah dan belum bisa digunakan untuk merehab rumah.
Oleh karena itu, dia sangat berharap pemerintah bisa meringankan beban hidupnya dengan melakukan bedah rumah.
"Saya ingin punya rumah yang layak huni. Apalagi saat ini memasuki musim hujan. Terus terang, saya susah sekali," ujarnya dengan wajah memelas. (POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)
Tonton Videonya Di Sini: