VIDEO: Gubernur Laiskodat Beberkan Alasan Digelarnya Lokakarya Grand Design Dikbud NTT. Ini Videonya

Kondisi geografis ini berkontribusi pada disparitas ,akses dan mutu serta ada 20 persen SD/MI  adalah sekolah kecil dengan siswa kurang dari 75 anak.

"Periode 2020-2030 merupakan periode peluang bonus demografi bagi 776.000 siswa NTT yang kini ada di SD/MI sampai SMP dan  dari  sudut demografi NTT masih pada kelompok   pra bonus demografi, karena masih tingginya angka kelahiran dan angka kematian jumlah penduduk produktif  usia 64 tahun lebih rendah dari penduduk usia non produktif yang menyebabkan tingginya beban ketergantungan," ujarnya.

• VIDEO: Wabup Kupang, Jerry Manafe, Temukan Banyak Kejanggalan di Puskesmas Pariti. Ini Videonya

• VIDEO: Masinis Turun Beli Jajan, Kereta Api Diparkir Di Tengah Perlintasan. Tonton Videonya

• VIDEO: Aksi Wakil Ketua DPRD Manggarai Timur Saat Cek Proyek Jalan Benteng Jawa-Necak. Ini Videonya

Dikatakan, sejumlah alasan itu memperjelas alasan mengapa sehingga gubernur dan wakil gubernur NTT merasa penting adanya dokumen grand design dikbud yang bermutu dan  berdaya saing.

Diharapkan proses dan hasil grand design yang didukung implementasi  kebijakan SDM yang secara habis-habisan mulai dari ploting SMA /SMK maka warga NTT yang lain pada periode 2006-2012 dapat bersaing di pasar kerja dan dapat menikmati bonus demografi pada tahun 2030.

Panitia Pelaksana ,Adelino Soares mengatakan, penyusunan grand design ini sudah dimulai sejak tanggal 11 september 2019 dan berakhir pada 26 November 2019.

Penyusunan ini dilaksanakan sesuai beberapa tahapan antara lain tahapan analisis dan situasi pendidikan NTT.

Kepala Dinas Dikbud NTT, Benyamin Lola,M.Pd mengatakan, dalam membangun pendidikan baik dasar dan menengah perlu ada sinergisitas antara Pemkab /pemkot dan Pemprov sehingga apa yang dibangun menjadi landasan kokoh bagi pembangunan pendidikan di NTT. (POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)

Tonton Videonya Di Sini: