VIDEO: TKP Pembunuhan Bocah Kembar Dilingkari Police Line. Ini Videonya
VIDEO: TKP Pembunuhan Bocah Kembar Dilingkari Police Line. Lokasi kejadian kasus ini terdapat di RT 9, RW 3,Kelurahan Oesapa, Kota Kupang
Penulis: Gecio Viana | Editor: Frans Krowin
VIDEO: TKP Pembunuhan Bocah Kembar Dilingkari Police Line. Ini Videonya
POS-KUPANG.COM, KUPANG – VIDEO: TKP Pembunuhan Bocah Kembar Dilingkari Police Line. Ini Videonya
Aparat kepolisian memasang police line (garis polisi) di lokasi pembunuhan bocah kembar di RT 09, RW 03, Kelurahan Oesapa Selatan, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, NTT, Jumat (6/9/2019) pagi.
Police line tersebut dipasang melintang tepat di satu kamar di mes Hotel Ima Kupang yang dibangun untuk para tukang dan buruh yang bekerja di hotel tersebut.
Di kamar itu, terjadi pembunuhan terhadap dua bocah kembar masing-masing Angga Masus (5) dan Angki Masus (5).
• VIDEO: Markas Yonif 746 Akan Dibangun Nagekeo. Ini Videonya
• VIDEO: Setahun Viktor Laiskodat - Josef Nae Soi Pimpin NTT, ASN Makin Disiplin. Ini Videonya
• VIDEO: Tim Forensik Mabes Polri Bongkar Makam Bayi Mariano di TTU. Ini Videonya
Ibu korban, Maria Regina Ano (24) juga ditemukan bersama kedua anaknya dalam keadaan meregang nyawa oleh suaminya Obir Masus (31) pada Kamis (5/9/2019) malam.
Mes tersebut terletak sekitar 50 meter dari jalan utama, yakni Jalan Timor Raya.
Sebelum mencapai mes ini, ada juga mes di samping kiri yang juga ditempati beberapa tukang bersama keluarga.
Mes pada bagian belakang yang ditempati korban, terletak sebelum hotel Ima Kupang.
Di lokasi tersebut, terdapat dua kamar yang saling berdempetan dengan luas kamar 4 × 5 meter persegi. Kedua kamar tersebut dibagi papan triplek.
Di bagian depan, terdapat tungku, jerigen dan sejumlah keperluan dapur lainnya.
Di depan dapur, terdapat rumpun pohon pisang yang cukup banyak.
Beberapa tetangga korban, mengaku, ibu korban merupakan Ibu Rumah Tangga yang dikenal tertutup dan tidak terlalu berinteraksi dengan tetangga
"Mereka baru beberapa tahun tinggal di sini. Waktu datang anak mereka masih merangkak, umur anaknya sekitar 6 atau 7 bulan," kata seorang warga yang merupakan tetangga korban.
Tempat tinggal korban bersama orang tuanya, merupakan tanah milik Hotel Ima. Dan, mes itu juga dibangun sebagai tempat tinggal para buruh yang bekerja membangun hotel tersebut.
Mes tersebut dikelilingi pagar tembok dan terdapat 4 kepala keluarga yang menempati tempat tersebut.
Sehari-hari, tutur warga, Dewi Regina Ano menghabiskan waktunya di dalam kamarnya.
Sesekali ia pergi berbelanja di kios depan rumah dan langsung kembali ke kamarnya.
• VIDEO: Warga Mbarata Labuan Bajo Gali Lubang di Tengah Saluran untuk Dapat Air Keruh. Ini Videonya
• VIDEO: Dugaan Malpraktik Menimpa RS Leona Kefamenanu. Lho, Kok Bisa? Ini Videonya
• VIDEO: Teriakan NKRI Harga Mati Sambut Rombongan Kemensos di Lamakera. Ini Videonya
"Kalau siang, ibu korban hanya masak di depan kamar. Setelah itu baru panggil anak-anaknya untuk masuk kamar," ungkap warga itu.
Karena memiliki karakter yang tertutup dan jarang bergaul dengan tetangga, lanjut mereka, para tetangga pun tak mengetahui persis sifat Dewi Regina Ano.
"Kalau kami duduk begini dia jarang duduk sama-sama untuk ngobrol. Kalau duduk sama-sama juga tidak lama dia sudah kembali ke kamar lagi," ujarnya.
Sementara itu, bocah kembar yang saat ini masih berada di ruang jenazah, RSB Drs. Titus Ully, sehari-hari menghabiskan waktu hanya di dalam lingkungan mes.
"Di sini, anak kecil tidak ada. Jadi, mereka bermain di sini saja. Tidak pernah bermain sampai luar pagar," paparnya.
Ayah korban juga dikenal pendiam dan lebih berfokus pada kerja. Olehnya, setiap hari sekitar pukul 12.00 Wita,baru ayah korban kembali ke mes untuk makan siang.
"Kami juga kaget ada kejadian itu, kami tahu setelah suami kasih tahu," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Suyetno (66) yang tinggal berdampingan dengan korban, tengah berkemas untuk pindah kamar.
• VIDEO: Bank NTT Siap Gelontorkan Dana Rp 200 Miliar untuk Lembata. Ini Videonya
• VIDEO: Dana Rp 1 Miliar Untuk Pakaian dan Atribut Anggota DPRD NTT. Ini Video Pelantikannya
• VIDEO: Anda Ingin Terhindari dari Kecelakaan Lalulintas? Ikuti 8 Tips Ampuh Berikut Ini
"Saya takut mas, jadi tinggal di mes di bagian depan. Dari malam sampai pagi ini, saya belum tidur. Tadi juga masih ada polisi yang datang," tuturnya.
Ditemui pada malam sebelumnya, katanya, ia baru mengetahui kejadian tersebut saat suami korban, Obir Manus dan adiknya Yoris, mendobrak pintu kamar dan mendapati anggota keluarganya bersimbah darah.
Pintu dan jendela kamar, lanjut Suyetno, ditutup dari dalam sehingga tidak bisa dibuka.
"Suaminya (Obir Masus) tiba lebih dahulu dan, langsung mandi karena mau salat Azhar. Saya lihat, suaminya sudah setengah jam tunggu di luar kamar," katanya.
Karena lama menunggu dan panggilan sang suami tidak digubris, Obir Masus dan adiknya pun langsung mendobrak pintu.
"Pas mereka dobrak pintu, saya ada di dalam kamar mau makan. Saya kaget sekali dan tidak jadi makan. Saya lihat suami korban menangis sambil berlari," katanya.
"Dia (suami korban) menangis lalu melaporkan ke polisi. Saya tanya ada apa, tapi tidak dijawab," kisahnya.
Diketahui, korban Dewi Regina Ano (24) bersama anaknya beraktivitas di luar mes pada pukul 15.30 Wita.
Saat itu, korban hendak berbelanja dengan anaknya di kios yang terletak tidak jauh dari mes.
Dewi membawa uang Rp 3 ribu dan membeli penyedap masakan, permen dan satu buah roti.
"Dia biasanya belanja di sini," kata penjaga kios yang enggan namanya ditulis. (POS-KUPANG.COM, Gecio Viana)
Nonton Videonya Di Sini: