VIDEO: Setelah Mati Suri 12 tahun, Bupati Gandeng Bank NTT Hidupkan Pabrik Air di TTS. Ini Videonya
VIDEO: Setelah Mati Suri 12 Tahun, Bupati Gandeng Bank NTT Hidupkan Pabrik Air di TTS. Keputusan bupati itu setelah ia meninjau langsung pabrik itu.
Penulis: Dion Kota | Editor: Frans Krowin
VIDEO: Setelah Mati Suri 12 Tahun, Bupati Gandeng Bank NTT Hidupkan Pabrik Air di TTS. Ini Videonya
POS-KUPANG.COM, SOE – VIDEO: Setelah Mati Suri 12 Tahun, Bupati Gandeng Bank NTT Hidupkan Pabrik Air di TTS. Ini Videonya
Setelah tidak beroperasi alias mati suri selama 12 tahun, Bupati TTS, Egusem Piether Tahun menggandeng perusahaan air mineral lokal, Soefitta dan Bank NTT, untuk menghidupkan kembali pabrik air yang dibangun di samping Kantor PDAM SoE.
Pabrik air mineral milik Pemda TTS itu dibangun sejak tahun 2007 dengan dana Rp 2 miliar lebih.
• VIDEO: Anak-anak NTT Menari Ja’i di Lapangan UNY Yogyakarta. Ini Videonya
• VIDEO: Masyarakat Desa di Lembata Berhasil Usir Pengebom Ikan. Ini Videonya
• VIDEO: 3 Cara Jitu Presiden Jokowi Tuntaskan Diskriminasi Ras Etnis yang Rasis, Tegas Kata-katanya
Namun setelah gedung pabrik dibangun dan dilengkapi dengan sejumlah fasilitas pendukung, pabrik air itu malah tidak beroperasi sampai dengan saat ini.
Hingga saat ini tidak diketahui sebab musebabnya, mengapa pabrik air yang dibangun dengan dana miliaran rupiah itu tidak difungsikan.
Namun demi menyelamatkan aset pemerintah daerah itu, Bupati TTS, Egusem Piether Tahun menggandeng Bank NTT untuk menghidupkan kembali pabrik tersebut.
Selain Bank NTT, Bupati Tahun juga menggandeng manajemen Soefitta untuk bersama mengatasi masalah tersebut.
Bupati Tahun bertekat, paling lambat tahun 2020 mendatang, pabrik tersebut sudah harus beroperasi menjadi salah satu mesin uang bagi pemerintah daerah itu.
Untuk hal itu, pada Kamis (22/8/2019) pagi, Bupati Tahun bersama manajemen Soefitta dan Kepala Bank NTT Cabang SoE, Melki Benuserta beberapa kepala OPD, meninjau pabrik air meniral yang berada di samping kantor PDAM SoE tersebut.
Saat meninjau kondisi pabrik air meneral, Bupati Tahun mengaku sangat prihatin dengan kondisi fisik pabrik tersebut.
Bangunannya mulai rusak. Atap berlubang-lubang, plafon sudah jebol dan pipa-pipa mesin produksi air mineral umumnya sudah berkarat.
• VIDEO: Finalis Miss Grand Indonesia 2019, Bahagia Kunjung Labuan Bajo. Ini Videonya
• VIDEO: Ini yang Harus Anda Lakukan Sebelum Mobil Anda Masuk Bengkel
• VIDEO: Tanam Cabai Bersama Petani, Siswa SMK Negeri 5 Ende Mengaku Bangga. Simak Liputannya.
Belum lagi debu tebal menutupi lantai gedung dan semua fasilitas yang ada di dalamnya.
Melihat itu, Bupati Tahun langsung memberikan instruksi Dinas PRKP segera membersihkan pabrik air mineral tersebut.
Selain itu, dalam waktu dekat, gedung pabrik air mineral itu harus segera direhab agar kondisinya kembali seperti semula.
"Pak Jack (Kadis PRKP) segera dibersihkan gedungnya ya. Ini kotor sekali. Atap dan plafon yang rusak diperbaiki ya. Kita mau fungsikan lagi pabrik ini," ujar Bupati tahun.
Kepada POS-KUPANG.Com, Bupati Tahun mengatakan, usai meninjau kondisi dan mesin produksi air mineral itu, Pemda TTS bersama manajemen Soefitta dan Bank NTT akan mencari solusi terbaik untuk menghidupkan pabrik air mineral tersebut.
"Nanti kita duduk sama-sama baru kita tentukan skema pengelolaan pabrik ini seperti apa. Pemda urus apa, manajemen Soefitta urus apa dan Bank NTT urus apa. Prinsipnya kita mau hidupkan dulu. Soal pembagian keuntungan nanti dulu. Harus ada hasilnya baru omong soal untung," tegas Bupati Tahun.
Kepala Bank NTT, Melki Benu mengatakan, ide untuk menghidupkan pabrik air mineral milik Pemda TTS tersebut datang dari dirinya.
Ia yang menawarkan kepada Bupati Tahun untuk menghidupkan kembali perusahan daerah tersebut dengan bantuan manajemen Soefitta.
• VIDEO: Rumput Laut Ini Produk Unggulan Sumba Timur. Lihat Videonya
• VIDEO: Ratusan Jenis Kosmetik Ilegal Disita Balai POM Ende. Ini Videonya
• VIDEO: 155 Anak di Paroki Stemada Terima Sakramen Komuni Pertama. Ini Pesan Romo Domi
Pasalnya, Bank NTT juga memiliki saham di perusahaan Soefitta.
Usai melihat kondisi pabrik air mineral tersebut, selanjut akan didata apa-apa saja yang harus diganti atau dibeli untuk menghidupkan kembali pabrik air mineral tersebut.
Pasalnya ada beberapa alat produksi yang sudah rusak dan ada alat yang tidak sesuai. Selain itu lantai gedung juga harus dilakukan rehab sebab tidak memenuhi standar.
"Kami akan bawa tim ahli dari Jakarta untuk mengkaji apa-apa yang diperlukan untuk menghidupkan kembali pabrik ini agar bisa berproduksi," ujarnya. (POS-KUPANG.COM, Dion Kota)
Nonton Videonya Di Sini: