Headline Pos Kupang Hari Ini

Mahasiswi Asal Alor Trauma Pasca Dicekal Satgas di Bandara El Tari

Mahasiswi Sekolah Tinggi Teologia (STT) Galilea Indonesia di Yogyakarta ini masih trauma karena diintimidasi petugas

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Alfons Nedabang
POS KUPANG/LAUS MARKUS GOTI
Selfina Etidena 

"Sekarang ini kalau adik Selfina terbukti memang mahasiswa. Nanti Satgas atau Gugus Tugas kesulitan dalam mengganti uang dan biaya lainnya karena tidak diatur dalam regulasi yang ada," ujarnya.

Desainer Robby Tumewu Meninggal Dunia Karena Stroke, Jauhi 3 Makanan Penyebab Stroke Ini

Dia menyebut selama ini Satgas Nakertrans telah mencegah lebih dari 1.500 orang yang hendak berangkat ke luar daerah untuk mencari kerja. Namun Satgas Nakertrans tersandung pada masalah Selfina.

Menurutnya, kasus Selfina mendapat protes dari banyak kalangan. Selain itu, ramai dibicarakan di sosial media sehingga menjadi viral. Kemudian sejumlah pihak mengaitkannya dengan isu etnis dan perlakuan diskriminasi.

"Masalah tersebut tidak ada kaitan dengan isu etnis dimana orang menganggap ada upaya mendiskreditkan atau mendiskriminasi orang Alor. Hampir semua suku sudah dicegah oleh tim Gugus Tugas tapi mungkin karena orang tidak protes saja," kata Darius.

Amien Rais: Soal Pergantian Presiden, Saya Sudah Melihat Tanda dari Langit, Jangan Dianggap Remeh!

Darius mengatakan, pihaknya telah membentuk tim Reaksi Cepat Ombudsman (RCO) untuk menanggapi persoalan yang dialami Selfina. RCO dibentuk setelah Ombudsman menerima laporan, Rabu (9/1/2019).

Tim RCO beranggotakan 3-4 orang. Tim RCO melakukan pemeriksaan dan klarifikasi di Dinas Nakertrans NTT dan PT Angkasa Pura I Bandara El Tari Kupang, Kamis (10/1/2019).

"Kami mengajukan beberapa pertanyaan terkait standar operasional prosedur (SOP) tim Gugus Tugas Anti Perdagangan Orang di Bandara El Tari Kupang. Kami lakukan berita acara dan lainnya," jelas Darius.

Pelaku Penjambretan Di Kupang NTT Sudah Terdeteksi Bersiaplah Ini Hukuman Berat Yang Akan Diterima

Dari hasil pemeriksaan dan klarifikasi, lanjut Darius, akan ditambah dokumen kartu mahasiswa dari Selfina dan dokumen tambahan lainnya untuk menyusun Laporan Akhir Hasil Pemeriksaan (LAHP).

LAHP akan diselesaikan dalam waktu beberapa hari ke depan dan nantinya akan diserahkan kepada Dinas Nakertrans NTT dan PT Angkasa Pura.

Selesaikan Secara Kekeluargaan

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Provinsi NTT, Drs. Sisilia Sona ingin mendudukkan persoalan secara berimbang dan mengupayakan penyelesaian yang memberikan kepastian serta tidak merugikan kedua belah pihak.

Mahasiswi UMK Kupang dan Pol PP Kena Jambret, Wakapolda NTT Johni Asadoma Lakukan ini

"Sekarang kami masih terus berproses, maksudnya hanya mau mendudukkan persoalan agar berimbang," kata Sisilia saat dikonfirmasi Sabtu (12/1/2019).

Sisilia menanggapi pencekalan dan penelantaran Selfina Maria Etidena asal Kabupaten Alor oleh Satgas Nakertras di Bandara El Tari.

Menurut Sisilia, pihaknya mau mendudukkan perkara berdasarkan fakta yang terjadi di lapangan. "Mereka punya data tetapi petugas juga punya data di lapangan," ujarnya.

Dia membantah informasi mengenai Satgas Nakertrans bersikap rasis serta bertindak kasar terhadap Selfina saat melakukan interogasi di Posko Satgas.

Tiga Foto Model Lokal Diduga Terlibat Prostitusi Online, Dibekuk saat Berada dalam Kamar Hotel

"Tuduhan bahwa petugas rasis itu juga tidak berimbang. Petugas juga punya standar dan teknis dalam melaksanakan tugas di lapangan," tandas Sisilia.

Mengenai status Selfina, Sisilia menjelaskan, dirinya telah mendapat surat resmi sekaligus juga sudah berkoordinasi dengan STT Galilea Indonesia Yogyakarta. Pihak STT Galilea menyatakan Selfina merupakan mahasiswa dari kampus tersebut.

Ini Tanggapan Direktur Politani-Kupang ! Tuntutan Mahasiswa Ingin Oknum Dosen Dipecat

Selain itu, lanjut Sisilia, pihaknya juga berkoordinasi dengan keluarga Selfina Etidena untuk meluruskan persoalan yang terjadi.

"Kami akan selesaikan dengan keluarganya. Keluarganya sudah ke kantor, mereka bilang bagaimana (diselesaikan) secara keluarga. Tapi belum tuntas apa yang kita bicarakan. Jadi nanti akan kita ketemu lagi untuk selesaikan. Prosesnya pasti selesai," ujar Sisilia. (kk/hh/ii)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved