Berita Kota Kupang

Mahasiswi Alor Dicekal di Bandara El Tari Kupang, Ikatan Keluarga Alor Sebut Satgas Nakertrans Rasis

Mahasiswi Alor Dicekal di Bandara El Tari Kupang, Ikatan Keluarga Alor Sebut Satgas Nakertrans Rasis

Penulis: Ryan Nong | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/RYAN NONG
Ikatan Keluarga Alor dan Kemahnuri Kupang bersama dengan Selfina Etidena dalam jumpa pers yang digelar pada Kamis (10/1/2019) di Asrama Pemkab Alor, Kupang. 

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Ikatan Keluarga Alor (IKA) di Kupang bersama Kerukunan Mahasiswa Nusa Kenari (KEMAHNURI) Kupang menuntut Pemerintah Provinsi NTT bertanggung jawab atas pencekalan dan penelantaran yang dialami Selfina Etidena saat transit di Bandara El Tari Kupang, Jumat (4/1/2019).

Mereka  juga mempertanyakan alasan mendasar pencekalan Selfina Etidena oleh pihak Satgas Nakertrans sehingga mahasiswa itu tidak bisa berangkat ke Yogjakarta untuk melanjutkan studinya.

Kepada wartawan dalam jumpa pers yang berlangsung di Asrama Pemkab Alor pada Kamis (10/1/2019) sore, Perwakilan IKA, Erson Atamau Kupang mempertanyakan dasar dilakukannya pencekalan kepada korban.

Selfin Etidena, mahasiswa semester VII STT Galelea Indonesia - Yogyakarta, asal kabupaten Alor NTT, yang dicekal oleh petugas (Satgas) Nakertrans di bandara Internasional El Tari Kupang pada 4 Januari 2019. Foto diambil Kamis (10/1/2019)
Selfin Etidena, mahasiswa semester VII STT Galelea Indonesia - Yogyakarta, asal kabupaten Alor NTT, yang dicekal oleh petugas (Satgas) Nakertrans di bandara Internasional El Tari Kupang pada 4 Januari 2019. Foto diambil Kamis (10/1/2019) (POS-KUPANG.COM/RYAN NONG)

Padahal menurut mereka, saat itu korban sudah menunjukkan bukti identitas sebagai seorang mahasiswa.

Hal ini disampaikannya bersama Ketua Kemahnuri Kupang, Yohanis Lankari, paman korban serta Selfina Etidena yang didampingi oleh Kuasa Hukum IKA Kupang Dedy Jahapay, S.H.

“Apakah dilihat dari ciri fisik dan penampilannya sehingga adik kami ini dilarang untuk berangkat dengan tuduhan mau menjadi pekerja? Jika itu yang menjadi dasar atau parameter untuk menahannya maka kami melihat bahwa tindakan petugas tersebut diduga berbau rasis,” ungkap Erson Atamau.

Dosen Politani Kupang Selingkuh dengan Mahasiswinya, ini Sanksi yang Bakal Diterima Keduanya

Kronologi Lengkap Pencekalan Mahasiswi Asal Alor oleh Satgas Nakertrans di Bandara El Tari Kupang

Mereka juga menyayangkan sikap petugas dan para pihak yang bertanggung jawab yang menelantarkan Selfina usai tindakan pencekalan itu.

“Dalam pandangan kami semestinya pihak satgas memberikan layanan transportasi dan akomodasi sebagai bentuk tanggung jawab moril dan atas nama kemanusian. Untung saja, Selfina memiliki keluarga di Kupang, kami tidak dapat membayangkan apa yang akan terjadi padanya seandainya tidak ada keluarganya di Kupang,” tambah Erson.  

Mereka mengatakan tindakan tersebut merupakan tindakan sewenang-wenang yang telah melukai hati sebagai keluarga.

“Kami juga menduga tindakan yang telah dilakukan petugas adalah bentuk tindakan perlawanan terhadap kebijakan moratorium TKI oleh Gubernur NTT, sebab dari kronologi peristiwa yang terjadi memberi kesan bahwa pihak satgas nakertrans sedang sengaja ingin membuat persoalan dengan mengada-ada regulasi yang belum jelas untuk menarik kebencian masyarakat terhadap program moratorium TKI oleh Gubernur NTT,” Yohanis menimpali.

Oleh karena itu, IKA dan Kemahnuri nyatakan sikap untuk meminta pertanggungjawaban pemerintah dalam hal ini dinas nakertrans Provinsi NTT atas kerugian waktu yang dialami oleh Selfina.

IKA dan Kemahnuri juga menuntut dinas nakertrans provinsi NTT untuk segera melakukan jumpa pers dan menyatakan permohonan maaf kepada publik Alor, keluarga, dan juga Kampus STT Galilea Indonesia.

Namanya Disebut Polisi Terlibat Prostitusi Online, Simak 4 Fakta Riri Febrianti: Keturunan Pakistan

Viral Video Jisoo BLACKPINK Berciuman dengan Member iKON, Intip Potret Cantik Jisoo di Atas Panggung

Mantan Mucikari Sebut Kenal 3 Artis yang Bakal Dipanggil Polisi Terkait Prostitusi Online, Siapa?

Selain itu, mereka juga menuntut segera mencopot jabatan Kepala Bidang Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan Dinas Nakertrans NTT karena dinilai tidak mampu membina petugas (satgas) yang ditempatkan di Bandara El Tari Kupang.

Berikut mencopot jabatan petugas satgas nakertrans dimaksud, karena diduga telah melakukan tindakan rasis terhadap suku bangsa Alor di Bandara El Tari Kupang.

Mereka juga menuntut Gubernur NTT segera memanggil Plt Kepala Dinas Nakertrans Provinsi NTT untuk melakukan pembinaan yang selayaknya.

VIDEO: Finalis Puteri Indonesia Jambi 2016 Disebut terlibat Prostitusi Online, Ini Jawabannya.

Gurita Kasus Vanessa Angel, Finalis Puteri Indonesia Maulia Lestari Masuk Prostitusi Online?

“Jika dalam waktu 2x24 jam pihak Dinas Nakertrans Provinsi NTT tidak melakukan permohonan maaf maka Ikatan Keluarga Alor Kupang dan KEMAHNURI akan menduduki kantor Nakertrans NTT,” tegas Yohanis.

Hingga Jumat (11/1/2019), Selfina belum mendapat kejelasan nasib terkait keberangkatannya ke Jogjakarta.

Ia bahkan terancam tak mengikuti proses perkuliahan sebagaimana mestinya karena tak bisa menunjukkan bukti fisik kartu mahasiswa sebagaimana yang diminta pihak Satgas Nakertrans Bandara El Tari Kupang.

Kronologi Lengkap Pencekalan Mahasiswi Asal Alor oleh Satgas Nakertrans di Bandara El Tari Kupang

Seorang mahasiswi asal Alor, Selfin Etidena terpaksa tidak bisa kembali ke Yogyakarta karena dicekal oleh petugas (Satgas) Nakertrans di Bandara Internasional El Tari, Jumat (4/1/2019) lalu.

Ia diduga akan berangkat ke luar negeri sebagai tenaga kerja ilegal.

Padahal Selfin adalah mahasiswi semester VII STT Galelea Indonesia - Yogyakarta, asal Kabupaten Alor NTT. P

etugas menahannya karena ia tidak bisa menunjukkan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) untuk ditunjukkan kepada petugas.

Selfin berangkat dari Bandara Mali Alor menuju Bandara Adi Sucipto Yogyakarta.

Untuk sampai ke Yogyakarta, pesawat Wings Air yang ditumpangi Selfin transit terlebih dahulu di Bandar Udara El Tari Kupang dan Bandara Juanda Surabaya. T

api ia harus menghadapi Satgas yang tidak mengijinkan ia berangkat.

Tidak hanya itu, ia juga ditelantarkan petugas usai pencekalan tersebut.

 Rising Star Indonesia, Cara Vote dan LIVE STREAMING RCTI Live Audition 3, Siapa Tersingkir?

 Namanya Disebut Polisi Terlibat Prostitusi Online, Simak 4 Fakta Riri Febrianti: Keturunan Pakistan

 Viral Video Jisoo BLACKPINK Berciuman dengan Member iKON, Intip Potret Cantik Jisoo di Atas Panggung

Kepada wartawan, Selfin membagikan kisah pencekalan yang ia alami saat transit di Bandara El Tari Kupang. S

aat hendak melakukan check in untuk penerbangan selanjutnya, Selfin dipanggil petugas dan diminta menunjukkan identitasnya.

Selfin ditanyai petugas hendak berangkat kemana. Ia menjawab kalau ia akan kembali ke Yogyakarta untuk urusan kuliah.

Ia kemudian dibawa ke Posko Satgas Human Traficking Nakertrans untuk diinterogasi. Selfin mengaku kalau dirinya adalah seorang mahasiswa dan menunjukkan identitas berupa KTP.

Tetapi petugas tetap tidak percaya dan tetap menaruh curiga remaja yang berperawakan kecil dan berkulit hitam itu.

 Fakta Terbaru Kasus Selingkuh Dosen Mahasiswi: Keluarga Dinafkahi 1,5 Juta per Bulan & Cabut Laporan

 Karyawan Salon di SoE ini Buang Bayinya Hingga Jadi Santapan Anjing, Ini Update Kasusnya

Ia berusaha menjelaskan kepada petugas jika ia benar mahasiswa yang baru selesai melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di kampung halamannya Alor sejak bulan Agustus 2018 lalu.

Namun usahanya sia-sia. Petugas tetap tidak percaya pada pengakuan Selfin.

Petugas pun memintanya membuktikan dengan menyerahkan kartu mahasiswa dan surat-surat kuliah. Selfin tidak bisa menunjukkan berkas tersebut karena surat-surat kuliahnya berada dalam bagasi.

Petugas pun memintanya berbicara dengan pihak kampus dan keluarga. 

Setelah tersambung melalui sambungan telepon, petugas tampaknya tetap enggan untuk berbicara dan membuktikan kebenaran pengakuan Selfin.

Mereka bahkan tetap menuduh remaja yatim itu berbohong dan hanya menggunakan modus murahan.

“Ketika petugas itu tersambung dengan ketua senat, ia bicara cepat dan telponnya segera dimatikan. Dia bilang ini modus, ini bohong, ketua senatnya kok bicara seperti bapak-bapak. Sama juga ketika telpon dengan mama, belum bicara banyak telponnya langsung dimatikan, terus mereka bilang 'kamu modus,kamu bohong, kamu bukan mahasiswa, kamu mau kerja',” cerita Selfin.

Selfin pun tak bisa berangkat karena ketika pesawatnya lepas landas, ia masih diinterogasi di Posko Satgas Nakertrans Bandara El Tari Kupang.

 Dua Finalis Putri Indonesia Dipecat Yayasan Putri Indonesia (YPI), Terlibat Protitusi Online?

 Fakta Menarik Si Imut dan Cantik Jisoo BLACKPINK, Ternyata Suka Hal Ini

 VIDEO: Finalis Puteri Indonesia Jambi 2016 Disebut terlibat Prostitusi Online, Ini Jawabannya.

“Mereka bilang kamu tak usah berangkat, tak jadi berangkat,” ujarnya.

Selfin pun kemudian menghubungi keluarganya di Kupang untuk ke bendara dan membantunya melobi agar ia bisa berangkat, namun hasilnya pun sia-sia.

Petugas meminta ia kembali menunjukkan kartu mahasiswa, dan ketika ia menunjukkan foto KTM yang dikirim oleh temannya melalui aplikasi WhatsApp, para petugas tetap tidak bergeming.

Kartu Tanda Mahasiswa milik Selfina
Kartu Tanda Mahasiswa milik Selfina (media sosial)

Mereka tetap tidak percaya dan menuduhnya hanya membuat modus.

Setelah peristiwa itu, pihak petugas tidak mengindahkan permohonan dan upaya yang dilakukan oleh mahasiswa itu dan keluarga.

Mereka akhirnya hanya bisa pulang tanpa ada kepastian.

Sementara kode bagasinya juga dirobek oleh para petugas.

Keesokan harinya, mereka kembali ke Bandara dan berupaya untuk melobi perjalanan, namun oleh pihak satgas diarahkan untuk bertemu pimpinan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTT.

Pada Senin (7/1/2019) Selfin dan keluarganya mendatangi kantor Dinas Nakertrans Provinsi NTT.

Namun tidak diizinkan bertemu Plt Kepala Dinas dan Kepala Bidang Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan.

Mereka malah diarahkan untuk bertemu kembali petugas Satgas Human Traficking Nakertrans di Bandara El Tari.

(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong) 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved