Berita Kabupaten Nagekeo
Forum AMPERA Menyikapi Persoalan Di Benteng Tawa Raya
Ketua AMPERA Yohanes Donbosko Ponong disela-sela, kegiatan Dinas Pertanian Sosialisasi Pertanian Dalam Forum AMPERA.
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso

Menurut Domi, dalam kerja sama tersebut hanya mengatur peran TNI sebagai peran pengawas bukan sebagai pelaku.
"Yang terjadi selama ini di wilayah kami, Babinsa berperan sebagai pemain bukan sebagai wasit," tutur Domi.
Domi meminta agar Dinas pertanian kembali mempertajam kerja sama tersebut, sehingga tidak terjadi multi tafsir yang berlebihan di masyarakat. Ketika tidak dimengerti secara baik oleh masyarakat, maka urusan pertanian bisa timbul pro dan kontra di masyarakat bahkan terjadi kontak fisik.
"Di Rio Minsi sudah terbukti, sehari setelah tanam raya masyarakat berkelahi. Karena penjelasan oleh tim terkesan memprofokasi masyarakat," kata Domi
Semantara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ngada Paskalis Wale Bay pada kesempatan tersebut menyampaikan apresiasi kepada pihak Ampera yang telah menjadi mediator antar masyarakat dengan Dinas Pertanian Kabupaten Ngada.
Sesungguhnya Dinas pertanian di bawah kepemimpinannya tidak memiliki niat sedikitpun untuk mencedrai masyarakat.
Spirit yang dibangun oleh Dinas Pertanian Kabupaten Ngada adalah hanya ingin menghijaukan wilayah Riung Barat.
Kepala Dinas Pertanian yang akrab disapa Aly ini menjelaskan bahwa, kegiatan tanam raya kemarin yang dilakukan di Rio Minsi disaksikan sendiri oleh dirjen Upsus dari Kementerian pertanian. Agar rekaman dan dokumentasi kegiatan bisa dikirim ke Kementerian Pertanian.
Mantan Kadis Perikanan Kabupaten Ngada ini menambahkan, sebagai orang birokrat dan tenaga profesional mereka tidak memiliki tekad untuk mempolitisasi kegiatan.
Kalaupun ada lihak lain pada kesempatan tersebut mempolitisir kegiatan tersebut untuk kepentingan politik, itu urusan mereka.
Tetapi sekali lagi kami tidak pernah mempolitisir kegiatan pertanian untuk kepentingan politik. Kepala Dinas Pertanian Aly juga menjelaskan tentang peran Babins dalam urusan Upsus yaitu sebatas mengkawal, tidak lebih dari itu.
Mengkawal misalnya, apakah distribusi pupuk dari pengecer benar-benar sudah sampai di kelompok tani atau belum. Jika belum maka segerah dikordinasikan dengan kami dinas pertanian.
" Babinsa berperan untuk mengkawal, tidak lebih dari itu. Misalnya ada bantuan pertanian yang belum sampai ditangan anggota kelompok, maka segerah komunikasi dengan kami dinas," tandas Aly.
Dihadapan pengurus Ampera dan ratusan tokoh masyarakat Benteng Tawa Raya yang hadir, kepala dinas pertanian kabupaten Ngada Aly Wale menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya, apabila kegiatan sektor pertanian selama ini telah menimbulkan konflik bagi masyarakat di desa dan telah melecehkan wibawah pemerintah desa.
"Sekali lagi saya sampaikan permohonan maaf kepada semua pihak di wilayah Benteng Tawa Raya, saya tetap mengharapkan dukungan dan kerja samanya," pinta kepala dinas pertanian Aly Wale. (*)