Breaking News

Sulitnya Mencegah Anak-anak Hadir di Lokasi Kampanye DKI Jakarta

Masa kampanye Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017 sudah hampir berakhir

Editor: Rosalina Woso
Alsadad Rudi
Anak-anak di bawah umur yang terpantau ikut hadir menyaksikan aksi flashmob yang digelar massa pendukung pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI nomor pemilihan dua, Basuki 

Pendapat serupa juga dikemukakan Ketua Umum DPW PKS DKI Syakir Purnomo.

"Sebenarnya kita sudah imbau peserta kampanye titip anak di rumah, tapi tidak semua keluarga peserta punya pembantu di rumah. Jadi kondisinya sudah kita ingatkan para peserta," ujar Syakir menanggapi anak-anak yang hadir di lokasi kampanye akbar Anies-Sandi di Stadion Soemantri.

Sebelumnya Agus pernah menyatakan sulit untuk membuat kawasan kampanye 100 persen tak dihadiri anak-anak. Apalagi jika kampanye yang dilakukan di permukiman.

"Ini adalah rumah mereka, kita yang bertamu. Tidak etis rasanya kalau kita mengatur tuan rumah, apalagi pasti ibu-ibu banyak yang menjaga anaknya sambil menyapa kami," ujar Agus.

Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta Mimah Susanti mengatakan pihaknya juga kesulitan membuktikan keterlibatan anak-anak saat kampanye yang dilakukan pasangan calon.

Untuk itu, kata Mimah, Bawaslu bekerja sama dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk mengawasi kegiatan kampanye yang sering melibatkan anak-anak.

"Mau membuktikan agak sulit, kadang kegiatan yang mereka (paslon) lakukan dialog yang sifatnya blusukan. Kan kami harus membuktikan apakah anak-anak itu sengaja dilibatkan atau lagi jalan sama orangtuanya dan enggak sengaja melewati perjalanan kampanye," ujar Mimah.

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait, juga prihatin dengan kasus kampanye di Pilkada DKI Jakarta 2017 yang melibatkan anak-anak.

Arist menyatakan, untuk hal yang tidak di sengaja pun, misalnya karena anak-anak hadir dalam lokasi kampanye yang dekat rumah, penyelenggara kampanye harusnya bisa mengantisipasi.

Akhdi Martin Pratama Warga Pisangan, Jakarta Timur saat menyambut kedatangan calon gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono pada Sabtu (28/1/2017).
Penyelenggara kampanye, kata dia, seharusnya bertanggung jawab untuk mengikuti aturan. Apalagi jika ada anak-anak yang memakai atribut kampanye. Arist pun meminta Bawaslu untuk bertindak tegas terhadap penyelenggara kampanye.

Jika terbukti dengan sengaja melibatkan anak-anak saat kampanye, kata Arist, pasangan calon bisa dijerat Undang-Undang Perlindungan Anak. (Kompas.Com)

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved