Gawat! Demam Berdarah Serang 45 Balita di Lembata, Dinkes Minta Lakukan Ini
Sedikitnya 45 balita di Kabupaten Lembata, diserang penyakit demam berdarah dengue (DBD) baru-baru ini.
Penulis: Frans Krowin | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Frans Krowin
POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Sedikitnya 45 balita di Kabupaten Lembata, diserang penyakit demam berdarah dengue (DBD) baru-baru ini. Dalam kasus tersebut, tak ada pasien yang meninggal dunia akibat serangan penyakit tersebut.
Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kabupaten Lembata, dr. Lucia Gunadi mengungkapkan hal tersebut ketika dikonfirmasi POS- KUPANG.COM, Kamis (10/5/2018).
Baca: Penyuluh Tiga Provinsi Lakukan Ini di Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya Abdi Laboratus
"Betul, memang sekitar 45 anak terserang penyakit itu. Tapi para penderita itu telah diberikan pelayanan kesehatan yang maksimal, sehingga mereka telah sembuh semuanya. Dalam kasus itu tidak ada korban jiwa," ujarnya.
Dari jumlah penderita penyakit itu, lanjut dia, pasien terbanyak dari Lewoleba. Para pasien itu kebanyakan tinggal di wilayah Kelurahan Lewoleba Utara dan sekitarnya.
Baca: Ini Dia Puteri Pariwisata Kabupaten Manggarai Timur 2018
Oleh karena itu, kata dr. Lucia, ketika para pasien sedang dirawat, pihaknya juga menergunkan para petugas untuk melakulan fogging pada kompleks pemukiman penduduk. Fogging itu dilakukan di wilayah Rayuan hingga di Kampung Nyamuk.
Dikatakannya, sampai saat ini masyarakat Lembata termasuk di Kota Lewoleba, masih rentan terhadap penyakit malaria termasuk DBD. Ini terjadi karena masyarakat kurang memperhatikan aspek kesehatan lingkungan.
Baca: Menjual Bawang Ternyata tak Semulus yang Dipikirkan. Mau Tau? Baca Kisah Ngardiyanto Ini
Sebagai misal, kata dia, genangan air terlihat di mana-mana baik di lingkungan pemukiman masyarakat maupun pada drainase di ruas-ruas jalan utama dalam kota. Banyaknya genangan itu mengindikasikan banyak pula tempat perindukan nyamuk di daerah tersebut.
Kondisi ini, lanjut dia, tentunya berdampak terhadap rentannya penyakit malaria menulari masyarakat. Olehnya ia meminta masyarakat untuk memperhatikan 3 M, yakni menguras, menutup dan menimbun.
Artinya, rutin menguras bak mandi, menutup tempat penyimpanan air dan menimbun genangan air atau tempat-tempat yang mudah digenangi air. Tiga langkah ini sudah bisa menjauhkan masyarakat dari penyakit malaria, termasuk demam berdarah.
Hal lain yang sudah dilakukan, ungkap dokter Lucia, adalah membagikan kelambu kepada masyarakat. Pembagian kelambu tersebut berdasarkan jumlah tempat tidur yang ada di setiap rumah tangga.
"Selain bagi kelambu, kami juga membagi-bagi abate. Jadi kami sudah bekerja optimal untuk menghindarkan masyarakat dari serangan penyakit malaria," ujarnya. (*)