Flores Timur Terkini

Pemkab Flores Timur Pinjam Uang Rp30 Miliar, Bupati Anton Doni: Untuk Bangun Jalan dan Irigasi

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Flores Timur berencana meminjam uang di Bank NTT senilai Rp 30 miliar.

Editor: Alfons Nedabang
POS-KUPANG.COM/PAUL KABELEN
DI LAMAWALANG - Bupati Flores Timur, Anton Doni Dihen bersama sejumlah polisi ketika berada di Terminal Lamawalang, Kecamatan Larantuka. Pemkab Flotim mengusulkan dana pinjaman Rp 30 miliar untuk bangun jalan dan irigasi. 
Ringkasan Berita:
  • Pinjam di Bank NTT
  • Biayai pembangunan infrastruktur
  • Pengembalian pinjaman Rp2,5 miliar per tahun

 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Pemerintah Kabupaten Flores Timur berencana meminjam uang di Bank NTT senilai Rp 30 miliar. Uang tersebut dimanfaatkan untuk membangun infrastruktur, termasuk jalan dan irigasi.

Bupati Flores Timur, Antonius Doni Dihen mengatakan, masih banyak wilayah yang mengalami ketimpangan pembangunan infrastruktur sehingga mengurangi kualitas hidup masyarakat. 

Ia memaparkan kondisi jalan rusak mencapai 46,63 persen. Pinjaman Rp30 miliar ke bank akan menjadi langkah yang tepat guna memperkuat pembiayaan pembangunan.

"Banyak infrastruktur yang membutuhkan sentuhan pemerintah, kita pinjam Rp30 miliar," ucapnya.

Rencana ini pun menjadi perdebatan panjang hingga, Jumat (21/11/25). Grup-grup media sosial berhiasa beragam tanggapan.

Menurut Anton Doni, dana pinjaman Rp 30 miliar digunakan untuk perbaikan infrastruktur jalan rusak pada beberapa titik krusial di Pulau Adonara, seperti Desa Kawelaga, Bukit Seburi, dan ruas jalan di Pulau Solor.

Selain perbaikan jalan untuk melancarkan arus distribusi dan pertumbuhan ekonomi, Pemkab Flores Timur juga akan membangun sejumlah irigasi guna menunjang kegiatan pertanian.

"Seluruhnya untuk perbaikan infrastruktur seperti ruas jalan serta sejumlah irigasi," ujar Anton Doni.

Ia menjelaskan soal skema pengembalian pinjaman Rp2,5 miliar per tahun dan ditambah bunga Rp185 juta. Pengembalian pinjaman ke bank diklaim bersumber dari program big push peternakan ayam petelur yang dikelola kelompok masyarakat.

Anggota DPRD Flores Timur yang juga anggota banggar, Yamin Lewar mengungkapkan keraguannya atas skema pengembaluan yang bersumber dari ayam petelur.

"Pembayaran utang Rp3,35 miliar per tahun dengan modal telur ayam? Apakah pemerintah serius?" ujarnya. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved