Timor Tengah Selatan Terkini
Teknologi Surya Masuk Desa Oni: Nelayan dan Ibu Rumah Tangga Bangkit Lewat Program Kosabangsa 2025
Program yang dilaksanakan oleh Politeknik Negeri Kupang dan didampingi oleh Politeknik Pertanian Negeri Kupang.
Teknologi Surya Masuk Desa Oni: Nelayan dan Ibu Rumah Tangga Bangkit Lewat Program Kosabangsa 2025
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Desa Oni di Kabupaten Timor Tengah Selatan kini memasuki babak baru dalam pengelolaan hasil perikanan. Melalui Program Kosabangsa 2025, masyarakat desa yang selama ini bergantung pada tangkapan ikan musiman mulai diperkenalkan pada teknologi penyimpanan tenaga surya dan berbagai inovasi olahan ikan.
Program yang dilaksanakan oleh Politeknik Negeri Kupang dan didampingi oleh Politeknik Pertanian Negeri Kupang ini tidak hanya hadir sebagai proyek sekali jalan, melainkan sebagai upaya jangka panjang dalam menanggulangi stunting dan kemiskinan ekstrem di wilayah terpencil dengan pendanaan sebesar Rp. 237.000.000 dari Kemendiktisaintek Dirjen Riset dan Pengembangan.
Tim pelaksana terdiri atas Melsiani R. F. Saduk, ST., MT., PhD, Frans Mangngi, ST., M.Eng, serta Viky George Lettu Radja Pono, S.Kom, M.T.I dengan melibatkan beberapa dosen lain dan enam mahasiswa Politeknik Negeri Kupang. Sementara itu, Politani Kupang menurunkan tim pendamping yang dipimpin oleh Senni Juniawati Bunga, ST., MBiotechSt., PhD bersama Melinda R.S. Moata, SP., M.Sc., PhD dan Agrippina Agnes Bele, STP., M.APCM.
Baca juga: Gubernur NTT Launching Program Kosabangsa di Besipae Timor Tengah Selatan
Desa Oni selama ini menghadapi kendala serius pada sektor perikanan, terutama karena minimnya fasilitas pra-pengolahan dan tidak tersedianya sarana penyimpanan dingin. Ikan hasil tangkapan cepat rusak dan hanya dapat dijual dalam kondisi mentah dengan harga rendah.
Melalui Program Kosabangsa, masyarakat diperkenalkan pada teknologi solar-powered cold storage yang mampu beroperasi tanpa ketergantungan listrik konvensional. Sebanyak 14 panel surya dengan daya 2200 watt telah dipasang pada 15 November 2025 sebagai tahap awal sebelum instalasi unit cold storage. Teknologi ini memungkinkan nelayan memproduksi es, menyimpan ikan secara beku, dan menjaga mutu produk lebih lama sehingga meningkatkan nilai jual.
Di sisi lain, kelompok ibu rumah tangga juga menjadi sasaran utama program. Sebanyak 15 ibu rumah tangga mengikuti pelatihan diversifikasi olahan ikan sebagai upaya meningkatkan keterampilan dan pendapatan keluarga. Selama ini, pengolahan ikan di rumah terbatas pada teknik sederhana seperti menggoreng atau memasak kuah.
Melalui pendampingan Politeknik Pertanian Negeri Kupang, masyarakat diperkenalkan pada pembuatan bakso ikan serta presto ikan tembang sehingga dapat disimpan lebih lama. Pelatihan juga mencakup teknik pengemasan vakum agar produk lebih awet dan siap dipasarkan ke luar desa.
Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 15 November juga diakhiri dengan sesi makan bersama anak-anak sebagai bagian dari edukasi pentingnya konsumsi protein ikan untuk mencegah stunting. Program ini tidak hanya menyiapkan teknologi dan keterampilan, tetapi juga membangun kesadaran gizi pada keluarga di Desa Oni.
Sebagai wilayah miskin ekstrem dan rentan bencana, Desa Oni menjadi sasaran yang tepat bagi implementasi Program Kosabangsa. Melalui kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat, diharapkan teknologi penyimpanan tenaga surya dan diversifikasi olahan ikan dapat meningkatkan pendapatan nelayan, memperkuat usaha rumah tangga berbasis pangan lokal, serta berkontribusi pada penurunan angka stunting.
Politeknik Pertanian Negeri Kupang menegaskan komitmennya untuk terus mendampingi masyarakat hingga seluruh fasilitas dan keterampilan yang diberikan dapat dimanfaatkan secara maksimal dan berkelanjutan. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/Pelatihan-diversifikasi-pengolahan-ikan-Program-Kosabangsa-2025-di-Desa-Oni.jpg)