Timor Tengah Selatan Terkini

Demi Penyediaan Ruang Aman, Komisi IV DPRD TTS Komitmen Dukung Penurunan Kasus KTPA

Ia selalu berkoordinasi dengan pemerintah Desa Kesetnana untuk mengkampanyekan anti kekerasan terhadap perempuan. 

Editor: Ryan Nong
POS-KUPANG.COM/MARIA VIANEY GUNU GOKOK
KOMITMEN BERSAMA - Penandatanganan komitmen bersama untuk menekan kekerasan terhadap perempuan dan anak di TTS oleh Anggota DPRD. Penandatanganan berlangsung saat launcing 16 HAKTP (Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan) dan Catahu Yayasan Sanggar Suara Perempuan (SSP) di Balai Yayasan SSP, Jumat (21/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • DPRD TTS berkomitmen untuk mendukung upaya untuk menekan angka kekerasan perempuan dan anak
  • Sekrretaris Komisi IV DPRD TTS Albinus Kase menandatangani komitmen bersama saat peluncuran 16 HAKTP
  • Dukungan pemberdayaan perempuan juga disampaikan tokoh agama dari GMIT Imanuel Kesetnana, 

 

Laporan reporter POS-KUPANG.COM, SOE- Maria Vianey Gunu Gokok

POS-KUPANG.COM, SOE- Komisi IV DPRD TTS, melalui sekretaris Komis IV, Albinus Kase menyampaikan bahwa dalam fungsi DPRD, Komisi IV berkomitmen mendukung program kerja Dinas P3A dan Lembaga Mitra untuk menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). 

"DPRD Kabupaten TTS khususnya Komisi IV, berkomitmen akan mengawal dan ikut berpartisipasi dalam berbagai mediasi dan dialog serta program kerja yang bertujuan menekan kekerasan terhadap perempuan dan anak, " ungkap Albinus. 

Hal ini disampaikan dalam kegiatan launcing 16 HAKTP (Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan) dan Catahu Yayasan Sanggar Suara Perempuan (SSP) di Balai Yayasan SSP, Jumat (21/11/2025). Launcing ini bertemakan "Kita Punya Andil, Kembalikan Ruang Aman".

Baca juga: Teknologi Surya Masuk Desa Oni: Nelayan dan Ibu Rumah Tangga Bangkit Lewat Program Kosabangsa 2025

Foto bersama para pemangku kepentingan saat launcing 16 HAKTP dan Catahu Yayasan  SSP
PEMANGKU KEPENTINGAN - Foto bersama para pemangku kepentingan saat launcing 16 HAKTP (Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan) dan Catahu Yayasan Sanggar Suara Perempuan (SSP) di Balai Yayasan SSP, Jumat (21/11/2025).

"Kekerasan terhadap perempuan dan anak merupakan masalah serius. Dengan tingginya angka ini menunjukkan bahwa kesadaran kita seluruh komponen termasuk masyarakat sangat rendah. Oleh karena itu dalam peran dan fungsi DPRD, baik untuk regulasi, pengawasan dan penganggaran, akan mendukung kegiatan yang berhubungan dengan penekanan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak," tegas Kader Partai Perindo TTS ini. 

Hal senada disampaikan oleh tokoh agama dari GMIT Imanuel Kesetnana, Pdt. Any Alelang Kian. Ia menyampaikan bahwa sebagai tokoh agama, ia selalu berkoordinasi dengan pemerintah Desa Kesetnana untuk mengkampanyekan anti kekerasan terhadap perempuan. 

"Kami selalu berkoordinasi dengan pemerintahan desa Kesetnana, dalam rangka pemberdayaan perempuan di lingkungan desa dan jemaat Imanuel Kesetnana," kata Pdt. Any Alelang Kian. 

Selain itu, dia mengatakan pihaknya akan semakin serius mengembangkan sekolah perempuan di awal tahun 2026. Dimana sekolah ini sudah ada namun pelaksanaannya akan dioptimalkan tahun depan. 

Komitmen penekanan kekerasan terhadap perempuan dan anak kompak dilakukan oleh semua elemen di Kabupaten TTS. Hal ini dilihat dari kehadiran semua pemangku kepentingan, baik dari pemerintah daerah, tim penggerak PKK, pendidik dan akademisi, APH, kader perubahan, LSM, media masa, dan masyarakat. (any) 

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved