Anker
Energi Berkeadilan, Asa Pamungkas Anak Perbatasan Merajut Mimpi di Bawah Pijar Bola Lampu
Instalasi listrik di dusun terpencil ini menjadi sejarah baru sejak nenek moyang masyarakat Desa Tes pertama kali berdomisili di wilayah itu.
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Ryan Nong
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon
POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Oliviana Kolo (11) baru saja merapikan beberapa buku yang tercecer di atas lemari usang yang terletak di ruang tamu rumah sederhana milik keluarganya di Kampung Lama, RT/RW, 001/001, Dusun 1, Desa Tes Kecamatan Bikomi Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Ekspresi wajahnya datar.
Usai merapikan buku-buku yang tercecer, anak ketiga dari pasangan Welmince Tuke (39) dan Modestus Kolo ini kemudian mulai menyimpan beberapa buku di atas meja kayu. Meja rapuh ini menjadi saksi perjuangan Oliviana bergelut dengan pengetahuan.
Bocah yang akrab disapa Olivia ini membaca buku catatan yang dirangkum dari pelajaran yang disampaikan gurunya di sekolah siang tadi. Ditemani pijar sebuah bola lampu di ruang tamu, ia mulai melahap catatan itu dalam diam. Ibunya sibuk memasak di dapur.
Pendar cahaya merah di Puncak Bukit Passabe, Negara Timor Leste Distrik Oecusse perlahan pudar. Mentari baru saja pamit pergi. Sunyi menyelimuti Kampung Lama, Dusun 1, Desa Tes, Kecamatan Bikomi Utara, Kabupaten TTU, NTT.
Baca juga: PLN dan TNI AD Bangun SMP Negeri Oepoli, Nyalakan Semangat Sumpah Pemuda di Perbatasan NKRI
Penulis baru saja tiba di desa itu usai menempuh perjalanan sejauh 27 kilometer dari Kota Kefamenanu. Waktu yang dibutuhkan untuk tiba di rumah ini kurang lebih 1 jam. Jarak tempuh dari jalan negara ke dusun terpencil ini sejauh 1 kilometer lebih.
Desa Tes terletak di Perbatasan RI-RDTL Distrik Oecusse, wilayah Passabe. Wilayah Desa Tes berbatasan langsung dengan Negara Timor Leste.
Usai bergelut dengan jalan terjal menuju Kampung Lama, Desa Tes, Senin, 27 Oktober 2025, penulis akhirnya tiba di rumah Olivia ketika mentari tenggelam di ufuk barat.
Dinding rumah yang terbuat dari bilah bambu yang telah usang dan atap seng yang sudah lapuk menemani kisah perjalanan hidup Olivia yang pelik.
Semangat Belajar
Sejak instalasi listrik pertama kali masuk di Kampung Lama pada Bulan November 2024 lalu, Olivia mulai rajin belajar. Terang bola lampu menjadi alasan bocah kelahiran 5 Oktober 2014 ini rajin membaca.
Senasib dengan anak seusianya, Olivia baru pertama kali menikmati listrik pada Bulan November 2024 lalu. Mimpi untuk bebas dari penjara kegelapan itu akhirnya terwujud.
Ketika dilahirkan pada tahun 2014 lalu, mereka tidak pernah menikmati listrik. Berdasarkan cerita ibunya, sejak Indonesia merdeka wilayah Kampung Lama ini baru pertama kali menikmati listrik pada tahun 2024 lalu.
Semangat yang sama dialami oleh rekan-rekannya yang lain. Mereka mulai rajin belajar sejak terang bola lampu mulai berpijar di dusun terpencil itu.
Harapan untuk meraih masa depan kembali tumbuh di relung hati mereka yang paling dalam. Olivia tidak memiliki handphone. Satu-satunya handphone android yang dikirim ayahnya ketika merantau ke Pulau Kalimantan hanya digunakan ketika mereka ingin bersua di dunia maya.


 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
												      	 
												      	![[FULL] Ulah Israel Buat Gencatan Senjata Gaza Rapuh, Pakar Desak AS: Trump Harus Menekan Netanyahu](https://img.youtube.com/vi/BwX4ebwTZ84/mqdefault.jpg) 
				
			 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.