Keracunan MBG di Kota Soe

Komisi IV DPRD TTS Dorong Pemerintah Evaluasi Menyeluruh Pengelolaan MBG

Semua pihak yang terlibat dalam MBG di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), harus dievaluasi untuk perbaikan kedepannya. 

POS-KUPANG.COM/MARIA VIANEY GUNU GOKOK
SAMPAIKAN KETERANGAN- Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten TTS, Relygius Usfunan saat ketika menyampaikan keterangan di Ruang Komisi IV Kantor DPRD Kabupaten TTS 

Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Maria Vianey Gunu Gokok

POS-KUPANG.COM, SOE - Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Relygius Usfunan, menyampaikan semua pihak yang terlibat dalam MBG di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), harus dievaluasi untuk perbaikan kedepannya. 

"Kejadian ini mencoreng program MBG. Dengan keracunan masal ini membuat anak anak trauma, orang tua juga ikut khawatir, bahkan takut terhadap kondisi ini. Pemerintah, Badan Gizi harus evaluasi semua yang ikut terlibat dalam program MBG. ini harus dievaluasi untuk perbaikan ke depan," jelas Relygius Usfunan

Relygius Usfunan juga menyarankan bahwa satu dapur dapat mengurangi jumlah penerima MBG, dimana saat ini satu dapur melayani 3.000 anak makan cukup satu sapur tangani 500 anak. 

Baca juga: LIPSUS: Satu SPPG di Kota Kupang Dinonaktifkan, Buntut Kasus Keracunan Siswa

"Jika dimungkinkan sebaiknya anggaran makannya dikasih ke orang tua untuk dikelola sendiri untuk anak anaknya. ini mungkin lebih baik, " ungkap Relygius Usfunan,  melalui pesan whatsapp pada Minggu (5/10/2025). 

Menurut Relygius Usfunan, MBG merupakan program yang baik namun pengelolaannya yang kurang profesional. Ia menegaskan makan bergizi bukan sekedar makan saja. 

"MBG ini program yang baik tapi pengelola program harus profesional dalam mengelola program ini. Ini program makan bergizi bukan sekedar makan saja,sehingga Badan Gizi Nasional harus dan pemerintah daerah evaluasi pengelola dapur yang mengakibatkan keracunan ini, " tegas Relygius Usfunan

Kader PKB ini juga menyampaikan semua dapur harus dipersiapkan secara baik,setiap alat masak pun harus higenis,semua bahan makanan yg akan diolah pun harus bahan yang segar, termasuk bumbu yang digunakan jika bumbu kemasan maka harus dipastikan masa berlakunya. 

Baca juga: LIPSUS: Menu MBG Diolah Dini HarI, Muhaimin Iskandar Tinjau SPPG 

"Kita belum tahu dari beberapa sekolah yg keracunan ini dari satu dapur atau lebih dari satu dapur, semuanya harus di evaluasi. Yang saya tahu di tiap dapur ada tenaga gizinya sehingga semua makanan yg telah dimasak harus dipastikan bahwa semuanya aman untuk dikonsumsi, " ujar Relygius Usfunan

Sebelumnya keracunan MBG terjadi lagi secara masal, pada Jumat (3/10/2025) di Kota Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). 

Ratusan siswa siswi bahkan guru dari sejumlah sekolah mengalami keracunan MBG ini. Pihak RSUD Soe mengkonfirmasi hingga Jumat (3/10/2025) pukul 19.30 wita, pasien yang masuk sejumlah 148 pasien, dan sudah dipulangkan sebanyak 116 pasien. 

Hingga saat ini belum ada konfrimasi dari pihak koordinator dapur MBG. (any) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

 

 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved