Sumba Barat Daya Terkini

Alumni LPDP Kembangkan Empat Desa Wisata Berkelanjutan di Sumba Barat Daya

Program Pengabdian Alumni LPDP ini dalam upaya mendorong kemajuan pembangunan Pariwisata Sumba Barat Daya

Penulis: Petrus Piter | Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/PETRUS PITER
FOTO BERSAMA- Tim Alumni Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) pose bersama di Kecamatan Kodi Bangedo, Sumba Barat Daya, NTT, Rabu 1 Oktober 2025 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter

POS-KUPANG.COM, TAMBOLAKA- Alumni Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) berkolaborasi dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat selama enam bulan di empat desa di Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi NTT.

Kegiatan yang dikemas melalui Program Pengabdian Alumni LPDP ini dalam upaya mendorong kemajuan pembangunan Pariwisata Sumba Barat Daya.

Empat desa tersebut yakni Desa Karuni di Kecamatan Loura, Desa Watu Kawula di  Kecamatan Kota Tambolaka, Desa Pero Konda di Kecamatan Kodi dan Desa Maliti Bondo Ate di Kecamatan Kodi Bangedo. Kegiatan tersebut mulai berlangsung  September 2025 hingga Februari 2026.

Noya Ginting selaku Ketua tim PANA LPDP Maliti Bondo Ate, Kecamatan Kodi Bangedo, Sumba Barat Daya, NTT, Rabu 1 Oktober 2025 mengatakan program pengabdian Alumni LPDP mengusung tema, “Pemanfaatan Digitalisasi Untuk Penguatan Desa Wisata Berkelanjutan pada Kampung Adat Ratenggaro”.  

Baca juga: LPDP Kementerian Keuangan RI Tawarkan  Studi S2 dan S3 kepada Pemkab Sumba Barat Daya

Tim Desa Maliti Bondo Ate dalam hal ini Kelompok Tana Maliti menginisiasi tiga kegiatan utama yakni pelatihan media sosial dan keuangan, social mapping serta inventarisasi masalah desa.

Pelaksanaan program  pengabdian alumni LPDP ini  didukung berbagai pihak termasuk Pegadaian.

Potensi wisata di Sumba sangat indah namun belum dioptimalkan. Melalui peningkatan kapasitas SDM, kami berharap masyarakat mampu mengelola wisata secara mandiri dan berkelanjutan.

Sementara itu, Naurah, salah seorang fasilitator pelatihan secara terpisah menyampaikan pelatihan media sosial menjadi salah satu fokus utama. 

Masyarakat akan dibekali kemampuan untuk mengelola akun instagram, TikTok dan YouTube resmi Kampung Adat Ratenggaro dan website desa berisi legenda dan cerita lokal.

Baca juga: Ratusan Siswa  Bersihkan Sampah di Pantai Pero Konda di Kabupaten Sumba Barat Daya

Melalui publikasi digital berharap dapat meningkatkan kunjungan wisata sekaligus memperkenalkan kekayaan budaya desa kepada masyarakat luas.

Selain itu, tim juga mendorong penguatan pengelolaan keuangan desa. 

Melalui kerja sama dengan pihak perbankan, masyarakat akan difasilitasi dengan sistem pembayaran non-tunai seperti QRIS dan EDC guna mendukung transparansi keuangan. 

Tim juga membantu BUMDes agar segera berbadan hukum sehingga pengelolaan aset maupun pengembangan UMKM dapat berjalan lebih profesional.

Lebih jauh, program ini juga akan berkolaborasi dengan pemerintah daerah khususnya Dinas Pariwisata, berbagai NGO dan perusahaan untuk mengadakan kegiatan tambahan di desa. 

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved