TTU Terkini

Siswa SDN Lulu di TTU Ikut Kegiatan Implementasi Miniatur Longsor Berbasis IoT

Menurutnya wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara memiliki karakteristik topografi yang berbukit serta curah hujan yang cukup tinggi pada musim hujan

Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/DIONISIUS REBON
Pelaksanaan kegiatan PkM di SD Negeri Lulu, Kelurahan Tubuhue, Kecamatan Kota Kefamenanu 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon

POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Para dosen Universitas Timor menggelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di Sekolah Dasar Negeri Lulu, di Kelurahan Tubuhue, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kegiatan PkM di SD Negeri Lulu ini digelar dengan mengusung tema "Implementasi Miniatur Longsor Berbasis Internet of Things (IoT) sebagai Media Pembelajaran Geofisika, Sains dan Teknologi untuk Kesadaran Lingkungan dan Mitigasi Bencana di SD Negeri Lulu, Timor Tengah Utara".

Sebanyak empat orang dosen dari Universitas Timor yang menginisiasi kegiatan ini yakni dosen prodi Teknologi Informasi; Regolinda Maneno, S. Si., M. Si, Anastasia Kadek Dety Lestari, S.Si., M.Sc dan Guido Adolfus Suni, S. Kom., M. Kom. Sedangkan seorang dosen lainnya dari prodi Pendidikan Biologi yakni; Emanuel Maria Yosef Hano’e, S. Hut., M. Ling.

Siswa-siswi SD Negeri Lulu sangat antusias mengikuti kegiatan PkM yang diselenggarakan di ruangan kelas SD Negeri Lulu, Selasa, 30 September 2025 tersebut.

Saat diwawancarai, Ketua Tim PkM, Regolinda Maneno, S. Si., M. Si mengatakan, kegiatan PkM merupakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yang wajib dilaksanakan seorang dosen. 

Menurutnya wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara memiliki karakteristik topografi yang berbukit serta curah hujan yang cukup tinggi pada musim hujan, berpotensi dan rentan terjadi longsor. 

Mengingat kesadaran masyarakat, terutama anak-anak usia sekolah dasar, terhadap mitigasi bencana masih tergolong rendah, maka pendidikan dini mengenai mitigasi bencana dipandang sangat penting dan menjadi langkah penting dalam meningkatkan kesadaran serta kesiapsiagaan sejak usia dini.

Baca juga: Kapolres TTU Beri Hadiah Bagi Informan Keberadaan DPO Kasus Kematian Dua Anak di Kota Kefamenanu 

Ia menjelaskan, keterbatasan media pembelajaran interaktif di sekolah juga menghambat pemahaman konsep geofisika, sains, dan teknologi yang berkaitan dengan bencana alam.

Pengenalan dan penerapan miniatur longsor berbasis Internet of Things di sekolah ini bertujuan untuk meningkatkan literasi sains dan teknologi siswa serta membangun kesadaran lingkungan serta mitigasi bencana yang lebih baik.

Dikatakan Regolinda, alasan mendasar mereka memilih pelaksanaan PkM di tempat ini karena, SD Negeri Lulu merupakan salah satu sekolah yang terletak RT 24/ RW 4, Dusun B, Kelurahan Tubuhue, Kecamatan Kota Kefamenanu dengan jarak yang cukup dekat dengan Universitas Timor.

Selain memiliki keterbatasan dalam fasilitas pembelajaran sains dan teknologi, sekolah ini memiliki potensi terjadinya longsor meskipun tidak tergolong ekstrem. Potensi ini muncul karena wilayah Kefamenanu memiliki topografi berupa perbukitan bergelombang dan curah hujan tinggi pada bulan tertentu sehingga memicu erosi tanah terutama pada daerah dengan kemiringan lereng yang tidak ditopang vegetasi yang cukup.

Pada kesempatan itu, kata Regolinda, mereka memberikan edukasi tentang peningkatan literasi sains, pengenalan geofisika dan kebencanaan serta mitigasinya berupa pemberian materi menarik tentang Proses terbentuknya bumi, geofisika sebagai dokter bumi dan pemutaran video animasi tentang kebencanaan (longsor, gempa bumi, angin puting beliung) dan mitigasinya.

Di sisi lain, para siswa-siswi juga diberikan edukasi tentang peningkatan literasi teknologi berupa demo bersama alat miniatur longsor berbasis Internet of Things (IoT). Di akhir kegiatan ini, mereka melakukan serah terima alat miniatur longsor dari pihak tim pengabdi yaitu Dosen Universitas Timor kepada pihak sekolah.

Melalui materi ini, siswa diharapkan memiliki pengetahuan dasar sains, geofisika dan teknologi khususnya dalam bidang mitigasi bencana, memiliki dasar kebumian dan kebencanaan serta mendapatkan pengalaman pembelajaran yang interaktif dan menarik. 

"Selain itu, dengan adanya miniatur longsor berbasis teknologi dapat meningkatkan minat belajar siswa terhadap sains dan teknologi," ungkapnya.

Dengan adanya materi ini, ucap Regolinda, guru-guru juga diharapkan memperoleh inspirasi dalam pembuatan bahan ajar berbasis teknologi yang interaktif khususnya dalam peningkatan sains, teknologi serta kecintaan siswa terhadap lingkungan.

Sementara itu Kepsek SD Negeri Lulu, Yosef Ndun, S. Pd. SD menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada para dosen Unimor yang telah melaksanakan kegiatan PkM di sekolah itu.

Menurutnya, kegiatan ini sangat penting dan memberikan manfaat positif bagi para siswa serta guru-guru di sekolah ini. 

"Kita harapkan supaya kegiatan PkM dari para dosen Unimor ini lebih sering dilaksanakan di sekolah kami," pungkasnya. (bbr)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved